Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dear Anak STM, Kalian Sudah Baca RUU-nya Belum Sih?

Ayu Octavi Anjani oleh Ayu Octavi Anjani
1 Oktober 2019
A A
anak stm

anak stm

Share on FacebookShare on Twitter

Sekarang lagi viral tentang anak-anak STM yang ikutan demo di Gedung DPR RI Selasa lalu. Indonesia ini gampang banget ya viralnya. Bukan salah yang viralnya sih. Kita yang memviralkan yang salah. haha

Berbagai rekaman video yang menampilkan segerombol anak STM ikut berdemo menolak RUU KPK dan RUU KUHP sudah berseliweran di mana-mana. Media sosial pastinya. Sempat jadi trending topic pula di Twitter.

Anak-anak STM yang masih menggunakan seragam putih abu-abu itu kompak berjalan sambil mengibarkan bendera merah putih. Nasionalis sekali. Saya apresiasi. Begitulah penampakan dalam video yang kini sedang viral dan menjadi perbincangan di mana-mana termasuk saat saya kelas pagi tadi. Anak-anak ini kemudian menghampiri para mahasiswa yang tengah bentrok dengan aparat kepolisian di depan Gedung DPR RI.

Banyak yang bilang kalau anak-anak STM itu biasanya kelakuannya auto barbar. Duh siapa tuh yang bilang. Tapi berbeda kali ini, ketika turun ke jalan untuk demo, justru anak-anak STM itu mendapat berbagai pujian dari masyarakat karena turut bergabung membantu para mahasiswa. Tak jarang masyarakat memuji keberanian anak-anak STM itu dalam memperjuangkan Indonesia. “Hobby yang selama ini ditolak masyarakat kini didukung penuh 100%” begitu kira-kira sepenggal cuitan salah satu akun mbak-mbak di media sosial Twitter. Hobi yang selama ini ditolak itu maksudnya tawuran kali ya.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah anak-anak STM itu tau apa yang mereka perjuangkan? Apakah mereka paham apa yang mereka bela? Apakah mereka tau untuk apa mereka turun ke jalan alias demo? Ketika saya sedang berdiskusi tentang hal ini ketika kelas tadi pagi bersama salah seorang dosen, terlintas di kepala, ”Oh iya ya, bener juga.” Jangan-jangan yang lebih parahnya lagi, mereka demo cuma untuk ikut-ikutan? Ikut-ikutan karena Indonesia sedang genting-gentingnya, begitu?

Banyak dari mereka yang sebenarnya tidak tau tujuan mereka turun ke jalan. Sangat disayangkan. Mereka bahkan nggak tau isi dari RUUnya apa. Alasan kuatnya sih mau membela negara. Boleh saja sih. Lebih sayangnya lagi, mereka bergerak hanya karena adanya ajakan yang diterima lewat media sosial. Tuh kan, kekuatan media sosial emang nggak bisa diragukan.

Beberapa media yang saya menyebutkan bahwa anak-anak STM itu ada beberapa kelompok. Pertama, mereka yang turun ke jalan alias demo dengan tujuan yang jelas. Maksudnya, mereka paham tujuan demo yang disuarakan oleh kakak-kakak mahasiswanya. Kedua, mereka yang ingin ikut membantu gerakan demo tapi nggak tau tujuan demonya apa dan apa yang diperjuangkan. Ketiga, mereka yang (akhirnya) hanya ikut-ikutan karena terpengaruh ajakan yang disebarkan lewat media sosial.

Teman saya ada yang ikut demo waktu itu. Ketika ditanya oleh dosen apa yang dia perjuangkan, dengan sangat jelas dan runtut dia menjelaskan salah satu isi pasal dari RUU yang sempat dia baca sebelumnya. Teman saya ini tentu tau apa yang harus dia dan teman teman-teman lainnya perjuangkan karena dia sudah membaca RUU itu sebelumnya. Dia nggak cuman ikut-ikutan turun ke jalan. Dia benar-benar paham apa yang harus dia bela. Bukan sekedar alasan untuk membela Indonesia.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Saya lebih sepakat kalau anak-anak STM ini memiliki kepentingan yang jauh lebih penting dibandingkan dengan kepentingan politik seperti itu. Apalagi sampai ikutan demo dengan alasan yang nggak jelas dan nggak mereka pahami. Belajar. Satu kata itu yang jauh lebih penting buat masa depan mereka.

Saya yakin, berapa banyak orang tua mereka di luar sana yang pasti dengan sangat berat hati dan memohon kepada anak-anak mereka untuk tidak ikut demo waktu itu. Tahu sendiri rusuhnya kayak gimana. Rendahnya pemahaman mereka ketika demo itu akan menjadi alasan kuat rawannya pembelokkan untuk agenda lain. Aksi mereka akan berujung pada tindak anarkis.

Tidak bisa disangkal memang, beberapa dari anak-anak STM ini merasa bahwa persoalan yang terjadi saat ini juga menjadi bagian yang akan mereka rasakan di masa depan. Mereka merasa apa yang kakak-kakak mahasiswanya perjuangkan, mereka pun perlu memperjuangkan itu. Gampangnya, mereka nggak tega kakak-kakaknya berjuang dan ‘bonyok’ sendiri di medan perang.

Kita sebagai masyarakat tidak bisa selamanya menutup mata atas apa yang terjadi di sekitar kita saat ini. Indonesia memang sedang darurat-daruratnya sekarang. Anak-anak STM yang demo itu bukan murni kesalahan mereka, karena mereka juga korban dari berbagai persoalan yang dihadirkan oleh orang dewasa. Tidak terkecuali oleh orang tuanya sendiri. (*)

BACA JUGA Ibu Saya Anggota DPR yang Sedang Didemo dan Anak-anaknya Ribut di Grup WhatsApp atau tulisan Ayu Octavi Anjani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2019 oleh

Tags: #STMMelawananak STMMahasiswaruuruu kpkruu kuhpRUU PKS
Ayu Octavi Anjani

Ayu Octavi Anjani

Mahasiswa akhir yang hobi makan dan nulis.

ArtikelTerkait

Alas Gumitir, Jalur Favorit Mahasiswa Plat P yang Rawan Macet

Alas Gumitir, Jalur Andalan Mahasiswa Plat P yang Selalu Macet

18 Juni 2023
13 Tabiat Mahasiswa KKN yang Dibenci Warga Desa, Jangan Dilakukan atau Kalian Jadi Musuh Bersama Mojok.co

13 Tabiat Mahasiswa KKN yang Dibenci Warga Desa, Jangan Dilakukan atau Kalian Jadi Musuh Bersama

18 Agustus 2025
SMA

Tahu Kuliah Susah Rasanya Ingin Kembali Ke SMA Saja

5 Oktober 2019
Soe Hok Gie dan Mohammad Roem saja Setuju dengan Perpeloncoan Ospek terminal mojok.co

Mahasiswa Senior yang Gila Hormat Memang Enaknya Dibuang Jauh-jauh

8 September 2020
Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan Mojok.co

Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan

17 November 2023
agen perubahan

Mahasiswa Bukan Agen Perubahan Tapi Agen Perebahan dan Perghibahan Dosen

9 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.