Sekarang ini banyak orang tua bekerja yang menitipkan anak mereka di lembaga penitipan anak atau daycare alih-alih merekrut ART atau meminta tolong kakek nenek untuk menjaga cucunya. Salah satu alasannya biasanya karena tidak mau merepotkan kakek nenek yang sudah sepuh dan karena lebih percaya meninggalkan anak di daycare ketimbang di rumah berdua hanya dengan ART. Saya pun sudah hampir tiga tahun ini menitipkan anak di daycare.
Selama tiga tahun mengandalkan daycare, saya menyadari bahwa tempat penitipan anak ini memang menjadi solusi terbaik bagi para ibu yang bekerja. Saya nggak perlu khawatir anak saya harus makan apa siang ini, bermain dengan siapa, dan sebagainya. Soalnya selama di daycare, anak sudah punya jadwal kegiatan yang tetap. Selain itu, di sana banyak temannya, jadi anak nggak akan merasa kesepian karena punya teman bermain.
Akan tetapi nggak semua daycare amanah. Ada juga yang bermasalah. Misalnya kasus bayi 1 tahun yang disiram air panas oleh pengasuhnya di Depok. Ada juga kasus daycare milik influencer parenting yang ternyata melakukan penganiayaan kepada anak yang diasuhnya. Banyaknya kasus kekerasan dan penganiayaan ini membuktikan kalau orang tua perlu waspada dan hati-hati dalam memilih tempat penitipan anak.
Pilih yang nyaman dan aman untuk anak
Sebelum memutuskan untuk menitipkan anak di daycare, saya selalu menyempatkan survei dengan datang langsung ke tempat penitipan. Hal ini saya lakukan untuk mencari tahu fasilitas apa yang dimiliki dan juga melihat bagaimana kondisi tempat penitipan anak. Kadang ada kan daycare yang di brosur kelihatan bagus dan bersih, tapi ketika kita datang ke sana ternyata nggak.
Selain itu, dengan survei langsung, orang tua juga bisa langsung bertanya kepada pengasuh di sana. Beberapa hal yang bisa ditanyakan antara lain soal jadwal harian di daycare tersebut (biasanya tiap daycare memiliki jadwal makan, tidur, hingga mandi yang berbeda), jumlah pengasuh, jumlah anak yang dititipkan, fasilitas di daycare (misalnya CCTV, tempat tidur, toilet, dll.), hingga menu makan harian dan snack di sana. Hal-hal ini perlu ditanyakan karena kita akan menitipkan anak, bukan barang, jadi nggak boleh sembarangan.
Selain itu cari tahu juga apakah daycare tersebut sudah memiliki izin atau belum. Orang tua juga perlu mempertimbangkan lokasi daycare yang diincar. Misalnya lokasinya dekat dari rumah atau kantor kita, berada di pinggir jalan raya atau di dalam perumahan, semua ini ada plus dan minusnya dan perlu dipertimbangkan baik-baik.
Soal harga juga perlu dipertimbangkan orang tua. Sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Rata-rata biaya daycare di Jogja sekitar Rp1-2 juta per bulan untuk layanan full day dari pagi hingga sore hari. Ada juga yang menerapkan sistem half day hingga harian, semua disesuaikan dengan kebutuhan orang tua.
Plus minus menitipkan anak di daycare
Salah satu keuntungan menitipkan anak di daycare adalah anak jadi punya banyak teman dan mudah bersosialisasi. Anak saya dulu sempat mengalami keterlambatan bicara di usia 2 tahun dan harus terapi wicara dan okupasi seminggu sekali. Sembari terapi, anak juga saya titipkan di daycare, perlahan kemampuan berbahasanya meningkat dan kosakatanya jadi bertambah banyak.
Seperti yang saya katakan di atas, kegiatan anak di tempat penitipan itu banyak meski tergantung daycare-nya juga. Ada kegiatan bernyanyi bersama, mewarnai, bermain, dan belajar bersama. Jadi, anak nggak dibiarkan nonton TV atau berhadapan dengan gadget seharian.
Akan tetapi menitipkan anak di daycare juga ada minusnya, salah satunya anak jadi gampang ketularan sakit. Maklum, di daycare anak-anak berada di ruangan yang sama dan berkegiatan bersama. Kalau ada satu orang yang sakit, besoknya pasti gantian temannya yang sakit. Begitu siklusnya.
Meski ada juga daycare yang melarang anak sakit untuk masuk atau bahkan ada yang menyediakan ruang terpisah untuk anak sakit, tetap saja siklus sakit-sembuh-sakit lagi ini sulit dihindari. Apalagi daya tahan tubuh anak memang belum terbentuk sempurna. Mengutip Detik Health, anak paling rentan sakit itu yang usianya balita atau di bawah 5 tahun. Tapi seiring dengan bertambahnya usia anak, daya tahan tubuh akan meningkat.
Begitulah sedikit cerita mengenai daycare. Tempat penitipan anak ini memang bisa menjadi solusi yang baik bagi para working mom zaman sekarang. Tapi tetap saja ada hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum menitipkan anak di tempat penitipan anak. Yang penting cari tempat yang nyaman dan aman bagi anak sehingga orang tua juga bisa bekerja dengan tenang.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sebelum Menitipkan Anak, Pahami 3 Hal tentang Daycare Ini Terlebih Dahulu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.