Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Datsun Go OTW Mobil Langka, Layak Dikoleksi Nggak?

Christian Evan Chandra oleh Christian Evan Chandra
12 Mei 2020
A A
Datsun Go mobil murah lcgc mojok.co

Datsun Go mobil murah lcgc mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika hadir kembali di Tanah Air enam tahun lalu, Datsun membawa kita dalam nostalgia mobil pickup dan sedan taksinya yang sempat populer. Produk yang dijual tak main-main menariknya, yaitu mobil murah pertama berkapasitas tujuh penumpang alias Go+ Panca. Dengan basis ini, produk berikutnya lahir yaitu hatchback murah (Go Panca) dan SUV murah (Cross). Nostalgia tersebut tak berlangsung lama karena Datsun tak lagi berproduksi mulai tahun 2020 ini.

Kalah telak menghadapi dominasi Toyota-Daihatsu dengan keluarga Agya-Ayla dan Calya-Sigra, populasi mobil Datsun di jalan tidaklah banyak. Pemiliknya adalah orang-orang berseni yang tak ingin mobilnya pasaran tetapi tetap berharga terjangkau. Dengan demikian, ketiga seri Datsun ini segera menjadi limited edition. Jika hendak dikoleksi, manakah yang paling menarik?

Datsun Go+, Go, atau Cross?

Go+ terlebih dulu hadir pada awal 2014 sebagai produk perdana hasil comeback Datsun di Tanah Air. Setelah membukukan penjualan yang cukup memadai dan didorong permintaan pasar, Go hadir pada akhir 2014 dengan basis Go+ tetapi lebih pendek. Datsun identik sebagai brand spesialis LCGC sampai akhirnya pada awal 2018 meluncurkan produk perdananya yang bukan LCGC tetapi tetap relatif terjangkau, yaitu Datsun Cross. Meskipun diposisikan sebagai SUV, basisnya tetap Go+ dan lebih layak disebut sebagai Go+ versi sporty.

Panjangnya kabin Go+ dan Cross tak sebanding dengan lebarnya, bahkan kabin belakang terasa sempit meski hanya diduduki satu penumpang dewasa. Kondisi ini pun membuat tampilan bodi secara keseluruhan kurang menarik. Ditambah lagi populasi Go+ jauh lebih banyak dibandingkan Go, tentu saya akan memilih untuk mengoleksi Go.

Datsun Go produksi tahun berapa dan warna apa?

Sebagai kolektor, tentunya akan lebih menarik untuk memiliki edisi perdana dari suatu mobil, yaitu produksi tahun 2014. Saya menyarankan Anda untuk memiliki varian tertingginya demi tampilan eksterior maksimal, yaitu T-Active. Suasana menjadi lebih istimewa jika kita bisa mendapatkan unit dengan warna yang tidak pasaran dan tetap tampil menarik. Merujuk pada iklan Datsun di masa itu, warna tersebut adalah hijau “telur asin” yang dijual sebagai jade. Ingat, usahakan unit yang didapat berada dalam kondisi standar sesuai bawaan pabrik.

Keunikan Datsun Go 2014 yang memesona

Produk Datsun tak pernah jauh dari bentuk heksagonal. Ketika brand lain menggunakan grille dengan garis-garis horisontal di bagian depan, Go menggunakan grille dengan pola heksagonal. Kisi-kisi AC-nya pun menggunakan pola heksagonal, bukan persegi panjang seperti pada mobil lainnya. Penutup AC berbentuk lingkaran, juga bukan persegi panjang. Untuk semakin meniadakan keberadaan bentuk tersebut, laci pun dibiarkan terbuka tanpa tutup, jelas anti kotak-kotak.

Bodi belakangnya tak kalah memesona. Tak seperti hatchback murah lainnya yang cenderung berbentuk kotak, Datsun Go lebih membulat. Jika ditanya mirip siapa, menyerupai Toyota Yaris atau Mazda 2, meskipun generasi pertamanya. Dari luarnya, kejam sekali jika mobil ini pernah diulas seperti angkot.

Jika ingin bernostalgia ke masa lalu, dialah pilihan yang benar-benar tepat selama berada dalam kondisi standar. Kaca jendela belakang dibuka dengan cara “digowes”, tidak ada sandaran tangan yang cukup panjang di pintu belakang, dan head unit masih single DIN. Jangankan memutar CD, kaset pun tidak bisa, tinggal pilih antara USB atau radio. Rasa mengemudi pickup juga cukup kental dengan tuas gigi dan rem tangan yang tidak berada di lantai. Tak ada pula sandaran kepala yang bisa dinaik-turunkan baik di kursi depan maupun belakang. Benar-benar kontras antara interior dengan eksteriornya.

Baca Juga:

4 Merek Mobil yang Nggak Cocok Jadi Taksi Online, Penumpang Jadi Pegal-pegal Sepanjang Perjalanan

5 Rekomendasi Mobil Irit BBM, Dijamin Nggak Bikin Kantong Meringis!

Soal absennya airbag, hal ini memicu pro dan kontra. Kontranya, keselamatan mobil meragukan terlebih dengan skor keselamatan sangat buruk, yaitu bintang nol. Akan tetapi, banyak orang senang-senang saja mengingat biaya perbaikan airbag cukup mahal jika mengalami kerusakan.

Hal yang perlu diperhatikan

Ketika suatu brand angkat kaki, konsumen tentu mengkhawatirkan masa depan suku cadang produknya. Akan tetapi, tidak demikian dengan Datsun Go. Brand-nya masih berada dalam satu payung yang sama dengan Nissan dan mesinnya identik terhadap Nissan March 1.2. Ditambah lagi, mobil ini bersama Go+ memiliki komunitas yang cukup ramai yaitu DGCI.

Masalah yang paling banyak dikeluhkan adalah kebocoran AC. Harga suku cadangnya mahal sekalipun versi KW dan sistem rangka mobil membuat penggantiannya jauh lebih sulit serta memakan waktu dibandingkan mobil lainnya. Tangki freon pun dinilai lebih kecil sehingga lebih cepat habis, hal ini diduga untuk mengurangi bobot mobil dan membuatnya lebih lincah.

Selama saya pakai, mobil ini seringkali sulit menanjak khususnya ketika parkir mundur di kompleks ruko. Sekalipun menggunakan gigi satu dan mematikan AC, mesin bisa mati di tengah jalan dan memakan waktu lama sampai mobil terparkir dengan rapi. Jika tidak memeroleh bensin mahal sekelas Pertamax dan oli mahal sekelas Shell Helix, mesin rentan menggelitik dan tenaganya serasa hilang. Akan tetapi, para pengemudi Grab justru menjadikannya sebagai mobil favorit. Nah?

Rupanya, mereka mengatur ulang perangkat ECU seperti layaknya yang dilakukan perusahaan taksi pada armadanya. Kini, mobil ini lebih bertenaga sekalipun menggunakan bensin sekelas Premium dan tingkat konsumsinya pun hemat bukan main. Ditambah lagi dia cukup andal melawan banjir, tentu menjadi primadona. Jadi, mobil ini nyaman dipakai sehari-hari selama penggunanya smart.

Meskipun andal, bagi saya tetap tidak aman menggunakan mobil bekas banjir. Ini menjadi hal yang perlu diperhatikan jika Anda benar-benar ingin mengoleksinya dan membeli dari pengguna di kawasan Jabodetabek. Terlebih mobil ini tetap tergolong pendek, periksa kondisinya dengan baik dan dalami kawasan tempat tinggal serta aktivitas pengguna sebelumnya. Setidaknya, Jakarta pernah terkena tiga banjir yang cukup besar selama masa hidup Datsun Go ini, yaitu pada 2015, 2018, dan 2020.

Harganya?

Dilansir dari situs-situs berita, dia bisa diboyong pulang dengan mobil Rp60 jutaan. Jika membeli dari pemiliknya langsung, mungkin Anda bisa memeroleh banderol lebih murah sekitar Rp50 jutaan. Satu hal yang menyesakkan, pajak tahunannya di Jakarta justru terus meningkat setiap tahunnya dan tahun lalu saja biayanya hampir Rp2 juta.

Sayonara Datsun Indonesia. Terima kasih telah memberikan kami kesempatan untuk bernostalgia. Bahkan, banyak mobilmu menghidupi para pengemudi taksi online. Sayang, dominasi Toyota-Daihatsu di pasar otomotif nasional memang sulit dilawan dan sampai jumpa lagi di lain hari.

Sumber Gambar: Wikipedia

BACA JUGA Mobil SUV Bermodal Make-Up Memang Sedang Ngetren dan tulisan Christian Evan Chandra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2020 oleh

Tags: datsundatsun gomobil langkareview mobil
Christian Evan Chandra

Christian Evan Chandra

Analis aktuaria yang juga suka soal tulis-menulis, gadget, travelling, dan kuliner.

ArtikelTerkait

Datsun Go Panca 2015 Adalah Mobil LCGC Pilihan Keluarga Indonesia di Masanya terminal mojok.co

Datsun Go Panca 2015 Adalah Mobil LCGC Pilihan Keluarga Indonesia di Masanya

16 April 2021
4 Merek Mobil yang Nggak Cocok Jadi Taksi Online, Penumpang Jadi Pegal-pegal Sepanjang Perjalanan Mojok.co

4 Merek Mobil yang Nggak Cocok Jadi Taksi Online, Penumpang Jadi Pegal-pegal Sepanjang Perjalanan

18 Juli 2024
5 Rekomendasi Mobil Irit BBM, Dijamin Nggak Bikin Kantong Meringis!

5 Rekomendasi Mobil Irit BBM, Dijamin Nggak Bikin Kantong Meringis!

29 Desember 2022
Innova Diesel Tak Pernah Salah, yang Bekas Pun Tetap Berkualitas

Innova Diesel Tak Pernah Salah, yang Bekas Pun Tetap Berkualitas

30 Maret 2020
Bisnis Lahan Parkir Tidak Pernah Sederhana, Bahkan Penuh Darah dan Mafia terminal mojok.co

8 Mobil Merek Terkenal, tapi Gulung Tikar karena Sepi Peminat

7 November 2020
Andai saja Semua Mobil Punya Fitur Bluelink seperti Hyundai CRETA mojok.co

Andai saja Semua Mobil Punya Fitur Bluelink seperti Hyundai CRETA

17 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.