Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Dark Joke Pandji Pragiwaksono dan Kebingungan atas Humor Kita

Abiel Matthew Budiyanto oleh Abiel Matthew Budiyanto
30 Maret 2020
A A
stand up comedy pandji pragiwaksono kerusuhan 98 mojok.co

stand up comedy pandji pragiwaksono kerusuhan 98 mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Lagi-lagi Pandji Pragiwaksono menuai kontroversi. Kali ini dengan video cuplikan stand-up yang diunggah di channel YouTube-nya. Ia membahas tragedi ’98, menertawakan penjarah-penjarah yang saat itu membabat habis toko-toko milik orang Tionghoa. Ada penjarah yang menggondol AC tanpa kompresornya, ada pula penjarah yang cuma bisa menggondol biskuit. Kolom komentarnya ramai. Dan ini bukanlah perkara baru buat Pandji Pragiwaksono.

Humor Pandji Pragiwaksono yang cukup kontroversial sebelum ini adalah ketika ia membahas kucing. Di situ Pandji membahas hewan-hewan yang dibencinya, salah satunya kucing. Hewan yang kelakuannya tidak sehangat anjing, yang cuek saja ketika majikannya datang, menurut Pandji itu menyebalkan. Penonton tertawa? Tentu saja.

Itulah humor. Sesuatu yang ditujukan supaya membuat orang tertawa. Sesuatu yang membuat penikmatnya khilaf sejenak atas kelabunya hidup. Humor adalah perilaku manusia untuk mencapai keadaan seimbang agar hidup tak melulu muram. Suatu usaha manusia untuk mencapai keadaan yang homeostatis, demikian istilah Sigmund Freud, bapak psikonalisis.

Menurut Freud, humor berasal dari ketakutan dan nervous kita. Lalu, ketika Pandji membahas tragedi ’98, di situlah bit-nya tepat membahas ketakutan kita di masa silam.

Cuplikan Pandji itu jadi menohok tatkala bersentuhan dengan perasaan korban. Atau dalam hal ini, orang yang merasakan hari-hari nagas itu. Tepat di sinilah humor itu menjadi problematis. Ia menyinggung, menyentuh perasaan pendengarnya. Ia jadinya tak beda dengan tragedi.

Kenyataannya adalah, humor di negara kita memang mendapat posisi yang dilematis. Humor ala lenong yang dahulu digemari banyak orang, juga tidak kalah menyinggungnya.

“Woy, penonton!”

“Apeee???” sahut penonton

Baca Juga:

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

“Ada kail buat mancing ikan salem.”

“Chakep!” teriak penonton

“Woy, Mail, itu muka apa ban dalem!”

“Yieaaa!” lalu penonton bayaran mendapat uangnya.

Bedanya, joke slapstick semacam itu dimainkan dalam sebuah lakon. Lain dengan stand-up yang dimonologkan oleh satu orang. Lalu kontennya Pandji sendiri memang lebih sensitif dan menyangkut harkat hidup banyak orang.

Inilah dua masalah yang kerap muncul di dunia humor kita: ketersinggungan khalayak dan sensitivitas isu yang dibawa. Tidak semua orang dapat dengan mudah menanggapi humor sebagai “sebatas humor”.

Humor tidak selesai di panggung. Ia membekas di kepala penikmatnya. Ketika humor justru merekonstruksi masa lalu yang kelam, itu tidak bisa disebut humor lagi. Namun, kita pun dapat berdalih, “Udah tahu kontennya begitu ya nggak usah nonton. Gitu aja kok repot.” Ujaran macam itu pun tidak salah juga, sebab selera humor kan sesuatu yang bisa dipilah.

Lantas? Solusinya adalah bagaimana kita merespons humor di media sosial. Satu-satunya yang dapat kita kontrol di tengah banyaknya joke yang muncul di dunia maya adalah respons kita sendiri.

Toh Gus Dur, presiden kita yang menurut saya paling humoris, tidak semua leluconnya dapat diterima rakyat. Yah, kita kaum yang—katanya—open minded, mungkin bisa sih menerima dan bahkan langsung mendewakan lawakan Gus Dur sebagai lelucon-paling-agung-sejagat-politik. Tapi di masa itu, lawan politiknya ya tentu saja jengkel.

Sebuah joke dapat membuat kita tertawa. Sebuah joke dapat membuat kita mengernyitkan dahi. Mengomentarinya berbusa-busa adalah hal yang sia-sia. Sebab selalu ada orang yang berlainan pendapat dengan kita. Selalu akan terjadi debat kusir yang tak habis-habis kalau membahas siapa yang tersinggung dan siapa yang tidak. Kenyataannya: memang ada yang tersinggung, memang ada yang tidak tersinggung.

Ini seperti mengadu domba kerajaan versus kerajaan di zaman kolonial. Kedua sisi membela kelompoknya masing-masing. Lalu siapa yang untung? Tentu saja kompeni.

Lagi pula, kenapa penonton di acara TV yang joke-nya slapstick dan “kampungan” itu nggak pernah tersinggung? Karena ya mungkin mereka dibayar untuk menonton. Sedangkan orang-orang yang menonton video Pandji itu harus bayar untuk menonton. Paling tidak mereka membuang kuota untuk kemudian berdebat dan tersinggung.

Dan, begini, tentu saja kita tahu siapa yang paling mendapat untung dari semua polemik ini. Sudah pasti yang empunya video.

First time?

BACA JUGA Mengungkap Kepribadian Seseorang dari Caranya Mengambil Pakaian di Lemari dan tulisan Abiel Matthew Budiyanto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Februari 2022 oleh

Abiel Matthew Budiyanto

Abiel Matthew Budiyanto

ArtikelTerkait

sumbangan tujuh belasan

Meminta Sumbangan Tujuhbelasan di Tengah Jalan: Nyari Dana atau Nyari Bahaya Sih?

11 Agustus 2019
Edge Punch, Saudara Esse yang Jadi Peserta Terbaru dalam Perang Rokok Mangga

Edge Punch, Saudara Esse yang Jadi Peserta Terbaru dalam Perang Rokok Mangga

23 Oktober 2023
5 Tempat Ikonik di Kediri yang Bisa Didatangi Wisatawan selain Simpang Lima Gumul

5 Tempat Ikonik di Kediri yang Bisa Didatangi Wisatawan selain Simpang Lima Gumul

18 November 2023
Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa terminal mojok.co

Belajar dari Kasus Netflix Malaysia, Orang Jawa Harus Bangga Berbahasa Jawa

3 Februari 2021
Shopee Tebak Kata, Permainan Nggak Jelas di Aplikasi Shopee yang Bikin Bingung

Shopee Tebak Kata, Permainan Nggak Jelas di Aplikasi Shopee yang Bikin Bingung

29 Juli 2023
Orang Indonesia Sering Pilih Lagu yang Nggak Nyambung sama Konsep Pernikahan Terminal Mojok

Orang Indonesia Sering Pilih Lagu yang Nggak Nyambung sama Konsep Pernikahan

3 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.