Berbicara pemain-pemain terbaik di dunia saat ini, sorotan media tak jauh dari nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dua simbol sepak bola masa kini yang jika dihitung nilai asetnya berkali-kali lipat menghasilkan cuan bagi klub yang dibelanya. Mudah bagi kita menyebut dua nama tersebut sebagai yang terbaik.
Akan tetapi, dalam sepak bola, pemain bintang juga manusia yang terkadang bisa tampil buruk, bahkan pemain dengan label harga kelewat edan, bisa saja tampil flop setelah berganti warna jersey. Di balik semua itu, ada pemain yang tampil tanpa sorotan tapi berhasil memancarkan pendar sinarnya sendiri. Mereka jauh dari sorot media tapi turut andil berkontribusi maksimal bagi klub.
Dibandingkan dengan nama-nama tenar, pemain ini justru bisa tampil lepas dan menjadi bintang. Minimal bagi dirinya dan klub yang dibelanya. Berikut daftar nama pemain underrated versi saya.
#1 Keylor Navas (PSG)
Memasukan Navas dalam daftar pemain underrated memang agak sulit. Sebab, pemain ini memiliki tiga gelar UCL ketika berseragam Real Madrid. Tapi, mari bersepakat, bahwa kiper terbaik yang kita ingat, minimal musim lalu akan berputar pada nama Manuel Neuer, Thibaut Courtois, Jan Oblak, ataupun kiper-kiper hebat dari liga top Eropa lain.
Nama Keylor Navas akan jarang disebut oleh kebanyakan orang. Padahal, jika mengacu pada statistik musim lalu, Navas menjadi kiper dengan total penyelamatan paling banyak di UCL yakni dengan total 54 saves. Navas berhasil mencatatkan masing-masing 9 penyelamatan ketika menghadapi Barcelona dan Munchen, suatu pencapaian fenomenalnya musim lalu. Navas juga jadi salah satu kiper dengan rekor clean sheets terbanyak di UCL sampai saat ini. Suatu pencapaian yang bahkan belum pernah diraih oleh kiper-kiper hebat era sekarang.
Satu-satunya yang membedakan Navas dan layak memasukkannya ke dalam daftar pemain underrated hanya karena negara asalnya, Kosta Rika. Negara yang sepak bolanya nggak sebaik para kiper elit liga top Eropa lain.
#2 Manuel Locatelli (Sassuolo)
Dibeli dari AC Milan tiga tahun lalu, Manuel Locatelli berevolusi menjadi gelandang komplit ketika bermain untuk Sassuolo. Sebagai seorang central midfielder, Locatelli menjelma jadi seorang gelandang dengan atribut lengkap. Berbagai catatan positif musim lalu menjadi bukti bahwa Locatelli berhasil tumbuh jadi gelandang dengan paket lengkap.
Kemampuan long pass akurat dalam melakukan switch play jadi satu di antara keunggulannya, selain Locatelli juga memiliki daya jelajah tinggi di lapangan tengah. Berbagai catatan yang jadi atribut gelandang seperti sentuhan terbanyak yang dilakukan, percobaan umpan yang paling banyak dicoba, umpan terbanyak di separuh lapangan lawan, banyaknya operan ke sepertiga akhir wilayah lawan, dan berbagai catatan positif lain yang ditorehkannya bersama Sassuolo. Wajar, jika musim ini Juventus berani membayar mahal untuk seorang Locatelli. Sekarang tinggal bagaimana Locatelli mengubah status underrated tadi menuju ke level lebih tinggi.
#3 Danny Ings (Southampton)
Striker asal wilayah tenggara Inggris ini mengawali karir di usia 15 tahun dengan lolos trial di klub Bournemouth. Karirnya setelah itu tak serta merta berjalan mulus. Bahkan di awal karirnya, Ings sempat dipinjamkan ke klub Dorchester Rovers, klub divisi enam liga Inggris. Setelah itu, karir Ings melanglang buana ke berbagai klub dengan pencapaian yang bisa dibilang medioker.
Danny Ings mencapai peak performance-nya dalam dua musim terakhir. Bersama Southampton, Ings berhasil mencatatkan total 31 gol non penalti di dua musim ke belakang. Musim lalu, Ings juga merupakan top skor klub dengan torehan 12 golnya di EPL. Catatan impresifnya dalam dua musim terakhir memasukkannya ke dalam daftar striker top Inggris bersama dengan nama-nama tenar seperti Harry Kane, Mohamed Salah, ataupun Raheem Sterling.
#4 Filip Kostic (Eintracht Frankfurt)
Duetnya bersama Andre Silva di Eintracht Frankfurt bagaikan pasangan emas Tsubasa-Misaki dalam serial Captain Tsubasa. Kostic mencatatkan total delapan assist khusus untuk Andre Silva. Sebagai seorang gelandang kiri, catatan total 17 assist, serta empat golnya musim lalu merupakan suatu pencapaian yang nggak bisa disepelekan.
Kemampuannya yang baik dalam bertahan maupun menyerang membuatnya bisa berperan sebagai gelandang kiri maupun bek sayap kiri. Selain itu, Kostic juga jadi satu di antara pemain kunci Frankfurt musim lalu. Pencapaiannya dan perannya yang vital, berpotensi dilirik klub top untuk memboyongnya menuju klub yang jauh lebih mapan.
Namun, ekspos media terhadap dirinya bisa dibilang kurang. Yaaa, banyak yang menganggap Bundesliga adalah liga petani. Padahal, melihat performanya, Kostic masuk sebagai jajaran pemain elit. Wajar jika saya memasukkannya ke dalam daftar pemain underrated.
#5 Rodrigo de Paul (Udinese)
Musim lalu merupakan musim terakhir Rodrigo de Paul bermain di Serie A bersama Udinese. Sebab, musim ini de Paul resmi menyeberang ke Spanyol, bergabung dengan Atletico Madrid. Musim terakhir de Paul bersama Udinese dilaluinya dengan penampilan impresif. Torehan statistik pribadinya jadi bukti.
Puncaknya ketika de Paul berkontribusi membawa Argentina juara Copa America 2021, penampilan apiknya bersama Argentina menggaransi bahwa pemain ini memang “Angel di Maria” dengan kaki kanannya Argentina.
#6 Allan Saint-Maximin (Newcastle United)
Berbicara tentang sepak bola, nggak lengkap jika melupakan game konsolnya. Allan Saint-Maximin, merupakan pemain underrated yang layak dipertimbangkan untuk game konsol seperti mode karir di gim FIFA 21. Peringkat keseluruhan awalnya memang masih di angka 79, tapi potensi maksimalnya bisa mencapai 85. Belum lagi, statistik terbaiknya ada pada atribut acceleration 93, speed sprint 93, agility 93, dribbling 90 serta balance 87.
Mengacu pada statistik di atas, Allan Saint-Maximin akan berguna jika digunakan sebagai pemain dalam karir mode FIFA 21. Statistiknya yang sangat mengandalkan dribel, kecepatan dan kelincahannya akan sangat membantu bagi kalian yang membutuhkan seorang penyerang dengan semua atribut tersebut.
#7 Jesse Lingard (West Ham)
Saya bingung, sebetulnya pemain ini masuk kategori overrated atau underrated. Tapi pada akhirnya saya memilih untuk memasukkannya ke dalam daftar pemain underrated yang awalnya overrated. Transfernya ke West Ham di pertengahan musim lalu jadi alasannya. Performa Lingard yang apik bersama The Hammers merupakan satu dari sekian banyak hal yang sebetulnya bisa dilakukan oleh pemain ini.
Lingard ketika bermain untuk Manchester United memang layak disebut lord. Tapi, penampilannya membaik ketika membela West Ham. Lingard terlibat total 13 gol di EPL ketika melakukan debutnya bersama West Ham, angka tersebut hanya kalah dari Harry Kane. Perkembangan Lingard ketika membela The Hammers tak cukup sampai situ, Lingard juga mencatatkan tembakan terbanyak (34), tembakan tepat sasaran (20) dan pencetak gol terbanyak dengan 9 gol.
Berbagai capaian tadi, agaknya menarik kembali minat Ole untuk membawanya kembali ke United. Pertanyaannya, mampukah Sri Paduka Maharaja Atta Hali-Lingard meneruskan tren positifnya bersama United? Let’s see.
Ada kalanya memang pemain underrated akan tertutup kilaunya di antara bintang yang ada. Tetapi, peran dan adanya mereka membuktikan bahwa sepak bola akan selalu hidup.
Well, itu list pemain underrated versi saya hasil dari data yang tersebar di platform berita, diskusi bersama teman, dan juga peran serta pemain tersebut dalam skema permainan dalam satu tim. Kalau versimu, bagaimana? Tentu saja kita bisa berdiskusi di kolom komentar.
BACA JUGA Mau Meniru Strategi Bayern Munchen? Tidak Semudah Itu, Marno dan tulisan Muhammad Arif N Hafidz lainnya.