Dari Joko Anwar Hingga Timo Tjahjanto, Netflix Gaet Sineas Lokal untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’

Dari Joko Anwar Hingga Timo Tjahjanto, Netflix Gaet Sineas Lokal untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’ Terminal Mojok

Dari Joko Anwar Hingga Timo Tjahjanto, Netflix Gaet Sineas Lokal untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’ (Unsplash.com)

Penasaran nggak sih sama karya sineas lokal yang kolaborasi dengan Netflix untuk ‘Waktu Netflix Indonesia’?

Seiring berjalannya waktu, industri film tanah air mulai menunjukkan tajinya baik di pasar lokal maupun internasional. Meski sempat lesu karena pandemi, perlahan tapi pasti industri film Indonesia mulai kembali pada jalurnya. Bahkan pada paruh awal tahun 2022, film-film buatan sineas lokal mampu mendominasi layar bioskop, mengalahkan banyak film produksi Hollywood. Praktis hanya film-film dari Marvel yang mampu bersaing.

Pada tahun ini pula akhirnya rekor film Indonesia dengan penonton terbanyak sepanjang masa dipecahkan oleh film KKN di Desa Penari yang ditonton sebanyak 9,2 juta penonton. Di belakang KKN di Desa Penari, ada film garapan Joko Anwar, Pengabdi Setan 2, yang sudah ditonton sebanyak 6 juta kali dan masih terus bertambah hingga hari ini. Bukan hanya di Indonesia, Pengabdi Setan 2 pun berjaya di negeri jiran Malaysia.

Selain soal angka, kualitas film tanah air pun dinilai semakin baik. Dalam setahun terakhir, banyak film Indonesia yang mendapatkan pujian dari banyak kritikus, baik lokal maupun internasional. Beberapa film tersebut bahkan memenangkan penghargaan, sebut saja Penyalin Cahaya—terlepas dari kontroversinya, Preman, Yuni, Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas, hingga Ngeri-Ngeri Sedap.

Sudah tentu, Netflix melihat potensi besar ini. Pada hari Jumat (2/09/2022) kemarin Netflix mengumumkan 7 judul konten yang terdiri dari film dan serial dan menggaet sineas lokal ternama, di antaranya Joko Anwar (Pengabdi Setan, Janji Joni), Timo Tjahjanto (Rumah Dara, The Night Comes For Us), Salman Aristo (Jakarta Maghrib), Raditya Dika (Hangout, Koala Kumal), Lucky Kuswandi (Ali & Ratu-Ratu Queens), Kamila Andini (Yuni), Ifa Isfansyah (Sang Penari, Garuda di Dadaku), Angga Sasongko (NKCTHI, Mencuri Raden Saleh), dan Ernest Prakasa (Cek Toko Sebelah). Netflix juga mengumumkan nama Arya Saloka, Dian Sastrowardoyo, Abimana Aryasatya, hingga Shenina Cinnamon sebagai aktor yang akan membintangi proyek-proyek tersebut.

Pihak Netflix mengatakan bahwa Waktu Netflix Indonesia mencerminkan komitmen mereka untuk membantu industri kreatif Indonesia membuat konten yang menarik dan bercita rasa khas Indonesia lalu membawa kisah-kisah ini ke audiens yang lebih luas lagi. 

Dalam video berdurasi tiga menit, Netflix merangkum ketujuh judul konten tersebut dan satu proyek Ernest Prakasa yang masih dalam pengembangan. Mari kita bahas satu per satu. 

#1 The Big 4 (Timo Tjahjanto) 

Bisa dibilang, Timo Tjahjanto adalah sutradara Indonesia paling sibuk belakangan ini. Dalam dua tahun terakhir, dia mengerjakan banyak proyek mulai dari yang sudah diumumkan ke publik sampai yang dirahasiakan, dari yang lokal sampai internasional. Timo diketahui akan menyutradarai remake versi Hollywood dari blockbuster Korea, Train To Busan, bersama dengan James Wan sebagai produser. Untuk proyek lokal, Timo memproduseri film Perempuan Bergaun Merah yang kabarnya akan rilis tahun ini dan proyek keduanya bersama Netflix, yaitu The Big 4.

The Big 4 adalah action-comedy yang menceritakan tentang seorang detektif taat aturan yang menyelidiki kematian ayahnya dan identitas empat murid rahasianya. Film ini akan dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Putri Marino, Arie Kriting, Lutesha, dan Kristo Immanuel. The Big 4 sendiri telah merampungkan produksinya dan akan segera dirilis. Apakah The Big 4 akan sesukses The Night Comes For Us? Kita lihat nanti. 

#2 Gadis Kretek (Kamila Andini, Ifa Isfansyah) 

Pasutri Kamila Andini dan Ifa Isfansyah bersama produser Shanty Harmayn mengadaptasi novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala menjadi sebuah serial. Gadis Kretek menceritakan industri rokok di Indonesia pada 1960-an. 

Shanty Harmayn mengatakan, “Berakar di Indonesia, saya percaya cerita indah ini akan beresonansi dengan penonton global.” Selain memiliki sumber cerita asli yang bagus, serial ini juga dibintangi oleh nama-nama besar, di antaranya Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, dan Arya Saloka. 

Bayangkan Putri Marino beradu akting dengan Dian Sastro! Bayangkan dulu aja, Gaes. 

#3 Nightmares and Daydreams (Joko Anwar)

Nama Joko Anwar sedang melambung tinggi berkat Pengabdi Setan 2 yang sukses di bioskop. Sutradara satu ini memang selalu berhasil menelurkan karya-karya yang berkesan di hati penonton, tidak mudah dilupakan. Mulai dari surat cintanya untuk film yang dikemas dengan romcom unik (Janji Joni), film noir yang gila (Kala), film superhero lokal (Gundala), hingga horor-horor “mahal”. Tak heran jika sutradara kelahiran Medan ini menerima banyak tawaran baik dari lokal maupun internasional. Joko Anwar juga diketahui akan menyutradarai film Hollywood pertamanya berjudul Fritzchen

Untuk Waktu Netflix Indonesia, Joko Anwar membuat sebuah serial sci-fi horror berjudul Nightmares and Daydreams. Tidak hanya sendiri, ada Upi Avianto (Sri Asih), Randolph Zaini (Preman), dan Ray Pakpahan akan ikut menyutradarai. 

Netflix mendeskripsikan serial ini sebagai “serial horor sci-fi yang nunjukkin kalo nggak selalu ada penjelasan logis di balik semua kejadian”. Serial ini akan dibintangi Ario Bayu dan Putri Ayudya. 

Penasaran, kan? Sama, saya juga. 

#3 Klub Kecanduan Mantan (Salman Aristo) 

Penulis Salman Aristo bersama sutradara Kuntz Agus dan Bambang Kuntara Mukti berkolaborasi membuat sebuah serial komedi berjudul Klub Kecanduan Mantan. Serial ini menceritakan lima orang susah move on yang mendirikan sebuah kelompok untuk saling menyemangati. Serial ini dibintangi oleh Rachel Amanda, Chicco Kurniawan, dan Agatha Pricilla. 

#4 Dear David (Lucky Kuswandi) 

Setelah berhasil dengan Ali & Ratu-Ratu Queens yang merupakan kerjasama pertamanya bersama Netflix, kini sineas lokal Indonesia, Lucky Kuswandi, dipercaya untuk menyutradarai cerita coming-of-age berjudul Dear David. Dibintangi Shenina Cinnamon dan Emir Mahira, Dear David menceritakan seorang murid teladan yang masa depannya terancam akibat blog “fantasinya” terbongkar dibaca seluruh warga sekolah. 

#5 Komedi Kacau (Raditya Dika) 

Komedi Kacau menandai comeback-nya sang komika ke industri ini setelah tiga tahun—pasca-film Single Part 2—tidak menelurkan karya film maupun serial. Tahun lalu, dia memang membuat Webseriesnya Radit, tapi itu tampak tidak cukup meyakinkan untuk disebut karya “serius”-nya.

Kreator Malam Minggu Miko ini kembali menulis, menyutradarai, dan membintangi serial komedinya, kali ini berkolaborasi dengan Netflix. Dari teaser pendek yang ditayangkan di YouTube Netflix Indonesia, saya bisa melihat Komedi Kacau terlihat meyakinkan. 

Serial ini mengisahkan kehidupan Panca yang mendadak harus mengelola sebuah klub komedi saat hidupnya sedang terpuruk dan pernikahannya sudah di ujung tanduk. Menemani Raditya Dika, ada Susan Sameh dan Mo Sidik yang siap membuat kita terbahak-bahak. 

Bagi kamu yang rindu Malam Minggu Miko, serial ini mungkin bisa memberi kesan yang sama. 

#6 Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti (Angga Sasongko) 

Nama Angga Sasongko sedang hangat-hangatnya diperbincangkan karena film terbarunya Mencuri Raden Saleh mendapatkan banyak pujian dan dianggap menandai kesuksesan pertama heist movie di Indonesia. Secara mengejutkan Netflix mengumumkan bahwa Angga akan membuat prekuel dari Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dengan judul yang sama panjangnya, Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti. Angga menggandeng Jourdy Pranata dan Yunita Siregar sebagai pelakon utama di film ini. 

#7 Proyek Ernest Prakasa

Satu-satunya sutradara dari proyek Waktu Netflix Indonesia yang belum mengumumkan judul proyeknya adalah Ernest Prakasa. Naskah proyek yang masih dirahasiakan ini kabarnya sedang dalam masa development, yang jelas saya berharap Ernest kembali membuat drama komedi macam Cek Toko Sebelah yang sampai hari ini masih sangat berkesan. Kira-kira Ernest mau bikin apa, ya? 

Ketujuh judul konten yang sudah diumumkan tentu masih belum bisa dinilai. Tetapi besar harapan proyek Netflix dan para sineas lokal ini bisa membantu industri film Indonesia semakin dikenal dunia, sehingga ruang kesempatan untuk talenta dalam negeri untuk berkiprah secara internasional atau bahkan menaikkan level industri film Indonesia menjadi semakin terbuka. 

Apakah kamu sama seperti saya, tidak sabar menantikan semua judul ini rilis? Kalau ya, mari tunggu dan doakan semoga hasilnya bagus. 

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Cukup Sekali Seumur Hidup, 10 Serial Netflix yang Nggak Perlu Ditonton Ulang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version