Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Segini Dana Pensiun yang Dibutuhkan Biar Bisa “Ongkang-ongkang Kaki” di Masa Tua

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
22 November 2024
A A
Segini Dana Pensiun yang Dibutuhkan Biar Bisa "Ongkang-ongkang Kaki" di Masa Tua Mojok.co

Segini Dana Pensiun yang Dibutuhkan Biar Bisa "Ongkang-ongkang Kaki" di Masa Tua (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di negara dengan pengamanan sosial yang tidak memadai, mempersiapkan dana pensiun dengan matang diperlukan. 

Hidup sebagai masyarakat Indonesia dituntut harus menyiapkan segala sesuatu dengan baik dan jelas, khususnya mengenai keuangan. Banyak hal yang membuat individu di Indonesia harus memiliki perencanaan dan pengelolaan keuangan yang futuristis dan detail supaya tidak terkatung-katung hidupnya di masa sekarang dan masa depan. 

Di tulisan sebelumnya, saya sudah mengulas tentang dana darurat. Nah, kali ini, saya ingin mengulas satu jenis perencanaan keuangan lainnya yang nggak kalah penting, yaitu dana pensiun.

Apa itu dana pensiun?

Dana pensiun adalah jenis perencanaan keuangan yang dirancang untuk memberikan manfaat pendapatan di masa tua kepada individu setelah pensiun. Dana ini biasanya dikumpulkan ketika masih kerja dan akan digunakan untuk mendukung kebutuhan hidup di usia lanjut, sehingga individu tidak bergantung sepenuhnya pendapatan lain. Bahkan, belas kasihan kerabat atau orang lain. Dana pensiun bisa dikelola oleh individu secara mandiri, perusahaan tempat mereka bekerja, atau lembaga keuangan khusus. 

Dana pensiun ini sangat dibutuhkan, terlebih bagi seseorang yang hidup di negara dengan pengamanan sosial yang kurang memadai seperti Indonesia. Kebutuhan dasar seperti kesehatan, transportasi, hunian layak, tunjungan hari tua, dan pengaman sosial sosial lainnya tidak dihadirkan secara merata di negeri ini. Padahal semua itu dibutuhkan oleh warga negara, terutama ketika memasuki masa tidak produktif alias memasuki usia lanjut usia. 

Kebanyakan fasilitas tersebut hanya diterima oleh para pekerja formal seperti pegawai pemerintahan, BUMN, atau perusahaan multi nasional. Sementara pekerja swasta dan informal, kebanyakan masih kurang terjamin. Padahal orang yang punya dana pensiun jadi lebih mandiri, terhindar dari risiko finansial seperti hutang, dan punya kualitas hidup yang tentunya jauh lebih layak. Lha wong pikirannya tinggal melanjutkan hidup saja, tanpa harus dibebani pikiran besok mau makan apa?

Dalam mewujudkan dana pensiun yang ideal, terdapat setidaknya dua pendekatan. Pertama, pendekatan rule of thumb yaitu dana pensiun menganggap nominal idealnya adalah 70-80 persen dari gaji per tahun terakhir. Persentase tersebut diambil dari rata-rata pengeluaran seseorang. Kedua, withdrawal rule dengan menghitung 4 persen dari total investasi dana pensiun per tahun. Nah, pendekatan kedua ini saya kurang paham, jadi saya akan fokus ke pendekatan pertama karena pernah mendapat penjelasannya langsung.

Ilustrasi menghitung dana pensiun 

Seorang pegawai swasta bernama Paijo yang saat ini berusia 25 tahun punya gaji bulanan sebesar Rp5 juta per bulan. Pengeluaran Paijo tiap bulannya sekitar 70 persen dari total gajinya alias Rp3,5 juta. Paijo punya keinginan pensiun di usia 60 tahun. Asal tahu saja, rata-rata harapan hidup orang Indonesia adalah maksimal 80 tahun. 

Baca Juga:

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Banyumas Makin Sesak dan Mahal, Berhenti Mendambakan Slow Living di Sini!

Paijo perlu mempertimbangkan inflasi yang akan terjadi di tahun-tahun ke depan untuk mengetahui dana pensiun yang ideal untuk dirinya. Asumsikan, rata-rata inflasi di kisaran 3 persen per tahun. Selain itu, perlu diperhatikan, rata-rata return investasi itu sekitar 5-10 persen. Saya ambil angka tengahnya saja, 7 persen.

Nah, melihat kondisi di atas, baru bisa kita hitung jumlah dana pensiun yang dibutuhkan. Pertama-tama, perlu kita estimasikan, kira-kira kebutuhan bulanannya Paijo di masa pensiun itu berapa sih? Nah, begini perhitungan pengeluaran bulanannya:

Jadi pengeluaran bulanan si Paijo 35 tahun kemudian itu sekitar Rp9 juta.

Kedua, kita coba totalkan berapa dana pensiun yang dibutuhkan oleh Paijo. Perhitungannya jadi seperti ini:

Kebutuhan bulanan Rp9.848.519 x 12 bulan x 20 tahun (60 tahun usia pensiun hingga 80 tahun harapan hidup). Totalnya, Rp2,363,644,560. Artinya, Paijo butuh dana Rp2,3 miliar biar bisa hidup tenang setidaknya hingga usia 80 tahun.

Coba simulasikan

Setelah mengetahui angka-angka di atas, langkah selanjutnya adalah lakukan simulasi. Kira-kira berapa nominal dana yang harus ditabung Paijo per bulan supaya terkumpul Rp2,3 miliar. 

  •       Kebutuhan dana pensiun, Rp2.363.644.560
  •       Return investasi, 7 persen : 12 = 0,00583
  •       Tahun berjalan, 35 tahun x 12 = 420

Jadi, rumus kebutuhan dana pensiun sebagai berikut:

Hasilnya adalah Rp1,313,618. Jadi, Paijo harus menabung setidaknya Rp1,3 juta perbulan agar bisa mencapai target dana pensiun sebesar Rp2,3 miliar.

Tentu perhitungan di atas hanyalah simulasi. Implementasi di atas perlu disesuaikan dengan pendapatan, tingkat inflasi, pengeluaran bulanan, dan instrumen investasi yang dipilih.

Hal penting lain yang perlu diperhatikan, dana pensiun itu sebaiknya dimasukan ke instrumen investasi. Kita sebenarnya tidak perlu saklek harus menabung dengan dana sekian per bulan. Hal itu karena sifat dari investasi itu majemuk dan berkembang. Capital gain dari pertumbuhan investasi tentu akan naik, terlebih kalau durasi investasinya hingga puluhan tahun. Ditambahkan lagi kalau kita konsisten, maka target dana pensiun juga jadi lebih mudah tercapai.

Bagaimana sudah siap merencanakan dana pensiunmu? Atau sekarang masih fokus nyari jodoh dulu?

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Cara Legal Boikot Pemerintah yang Ugal-ugalan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 November 2024 oleh

Tags: DANAdana pensiunmasa tuapensiunpensiunan
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

Run, Gareth Bale, Run!

Run, Gareth Bale, Run!

10 Januari 2023
Mengenal Colomadu Karanganyar: Kecamatan yang akan Menjadi Tempat Tinggal Jokowi setelah Pensiun Jadi Presiden Mojok.co

Mengenal Colomadu Karanganyar: Kecamatan yang akan Jadi Tempat Tinggal Jokowi setelah Pensiun Jadi Presiden

17 Juni 2024
4 Profesi yang Sebaiknya Jangan Diambil Valentino Rossi Setelah Pensiun terminal mojok.co

4 Profesi yang Sebaiknya Jangan Diambil Valentino Rossi Setelah Pensiun

15 November 2021
5 Alasan Cikarang Bukan Kota Ideal untuk Pensiun (Unsplash.com)

Menjamurnya Rekomendasi Tempat Tinggal setelah Pensiun Adalah Gerbang Menuju Keruwetan Daerah

22 Juni 2023
Tawangmangu karanganyar, Sebaik-baiknya Tempat untuk Pensiun

Tawangmangu, Sebaik-baiknya Tempat untuk Pensiun

3 Januari 2023
Efek Laten dari JHT yang Hanya Bisa Cair di Usia 56 Tahun terminal mojok.co

Efek Laten dari JHT yang Hanya Bisa Cair di Usia 56 Tahun

13 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.