Daftar “Riders” Pejabat Ketika Kunjungan ke Daerah

Daftar Riders Pejabat Ketika Kunjungan ke Daerah Terminal Mojok.co

Daftar Riders Pejabat Ketika Kunjungan ke Daerah (Shutterstock.com)

Tak hanya artis, sebetulnya pejabat pun punya semacam “riders” kalau sedang dalam agenda kunjungan ke daerah.

Kasus yang menimpa Tri Suaka, penyanyi kafe yang doyan cover lagu orang itu, bikin saya sadar. Ternyata ngundang artis itu ribet, ya. Bukan cuma honor manggungnya yang mahal, tapi daftar riders alias list permintaan si artis itu juga bikin saya geleng-geleng kepala. Ada yang minta disediakan tiket pesawat maskapai tertentu, kamar hotel bintang lima, ruangan VIP dengan fasilitas tertentu, makanan ini, minuman itu, dan tetek bengek lainnya. Kalau artis legend sih, okelah. Tapi kalau artis pendatang baru, piye? Mending tak batalin dan ganti sama Mas Agus Mulyadi saja, lah.

Tapi kalau dipikir-pikir, daftar riders para artis tadi mengingatkan saya pada daftar riders para pejabat ketika melakukan kunjungan ke daerah. Eh, tunggu dulu. Memangnya para pejabat punya daftar riders juga? Hmmm. Sebetulnya bukan daftar riders sih, tapi lebih ke aturan protokoler yang ujung-ujungnya si pejabat tadi diperlakukan bak raja.

Pejabat mendapatkan berbagai fasilitas istimewa yang disediakan pihak penyelenggara acara yang bahkan melebihi daftar riders para artis-artis itu. Ya kali namanya juga pejabat, masa iya dikasih fasilitas ecek-ecek? Meski mereka nggak minta, tapi ya ngerti sendiri lah harus gimana. Daripada situ kena mutasi, kan?

Memangnya apa saja sih, daftar “riders” pejabat ketika melakukan kunjungan ke daerah? Ini dia beberapa di antaranya.

#1 Pengawalan vorijder ke tempat acara

Ternyata masih ada lho pejabat yang minta dikawal oleh vorijder ke tempat acara. Entah untuk gaya-gayaan atau memang sedang diburu waktu. Nah, pihak penyelenggara acara kudu siap dengan hal semacam ini. Jangan sampai pejabatnya ngambek dan batal kunjungan gegara nggak disediakan pengawalan dari vorijder.

#2 Kamar hotel tipe suite room

Kamar hotelnya ya tipe suite room, lah (Shutterstock.com)

Kalau si pejabat tadi ada rencana menginap, pihak penyelenggara acara harus mencari hotel terbaik di daerah kunjungan. Kamar yang dipesan pun nggak kaleng-kaleng: suite room. Kalau menurut Permenkeu Nomor 60/PMK.02/2021 tentang Standar Biaya Masukan 2022, rate kamar hotel untuk pejabat ada di rentang 1 sampai 8 juta rupiah per malam, tergantung daerah dan level eselonnya.

#3 Ruang tunggu VIP room

Kalau acaranya digelar di hotel, pihak penyelenggara acara harus menyediakan satu ruangan transit sebelum pejabat memasuki ruangan acara. Ruangan transit biasanya menggunakan VIP room dengan fasilitas dan sajian makanan lengkap. Nggak ketinggalan para waiter/waitress yang siap siaga melayani keperluan si pejabat tadi.

#4 Tempat duduk terbaik di tempat acara

Ketika acara berlangsung, entah itu di hotel atau kantor, maka pihak penyelenggara acara harus menyediakan tempat duduk terbaik di barisan depan. Kalau setting ruangannya classroom, biasanya si pejabat duduk di sofa. Sedangkan kalau settingan ruangannya pakai round table, bisa pakai kursi biasa tapi dengan deskname VIP.

#5 Menyediakan buah anggur, apel, dan pear

Minimal ada buah anggur, apel, dan pear (Shutterstock.com)

Kalau peserta acara biasa, disediakan snack dalam kotak yang isinya Aqua gelas, kue lapis, risoles, kue mangkok, dan jeruk. Sedangkan untuk pejabat, snack-nya disajikan dalam piring besar dan dibungkus plastik wrap. Juga nggak ketinggalan buah-buahan mahal macam anggur, apel, dan pear. Ini penting untuk diperhatikan pihak penyelenggara acara.

#6 Undangan makan di restoran terkenal

Jamuan di restoran terkenal (Shutterstock.com)

Ini biasanya dilakukan kalau mereka menginap di hotel. Malam sebelum acara selalu ada undangan untuk makan malam bersama di restoran terkenal. Untuk urusan ini, pihak penyelenggara acara harus sigap. Sebisa mungkin pesanan makanan sudah tersaji ketika si pejabat itu datang ke restoran. Nggak pakai lama, nggak pakai nunggu.

Itulah keenam daftar “riders” para pejabat ketika melakukan kunjungan ke daerah. Hukumnya nggak wajib sih, tapi nggak tahu kenapa selalu ada perasaan bersalah kalau nggak menyediakan fasilitas istimewa buat para pejabat tadi.

Masak iya para pejabat yang sudah bekerja keras demi kesejahteraan rakyat ini dikasih kamar standard room? Twin bed pula. Hadeh.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Audian Laili

BACA JUGA Maklumi Saja Pejabat Marah-marah, kalau Nggak Gitu, Nggak Laku

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version