Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Tobat

Cuma Melaksanakan Salat Lima Waktu kok Dianggap Alim? Aneh!

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
31 Maret 2023
A A
Salat lima waktu

Beli peci baru buat bekal salat Id nanti (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Salat lima waktu itu kewajiban seorang muslim, jadi kalau rajin salat, nggak langsung dianggap alim juga

Ramadan begitu dirindukan. Selain suasana yang tak terulang di bulan lain, di bulan ini juga, umat muslim merasa lebih dekat pada agama dan mendekatkan dirinya lebih dari biasanya. Maka dari itu, tak usah ngecengin dan kaget ketika kawanmu yang salat Jumat aja alasannya biar nggak dianggap kafir tiba-tiba jadi rajin betul salat lima waktu…

Sampai minggu kedua Ramadan.

Ngomong-ngomong perihal ibadah, saya punya cerita unik terkait ibadah. Bukan tentang ritual, tapi tentang cara pandang orang yang saya pikir perlu diluruskan.

Setelah saya baru-baru lulus kuliah, sama seperti fresh graduate yang lain, saya langsung cari kerja. Nggak perlu waktu lama, beberapa pekan setelah wisuda, saya menerima undangan wawancara kerja. Akhirnya, ada satu yang nyantol. Langsung saya gas saat itu juga.

Culture shock dunia kerja pertama

Saya menjalani dua pekan pertama bekerja di Jakarta seperti pekerja di masa probation pada umumnya. Datang selalu tepat, dan sigap mengerjakan tugas kantor. Kepribadian dan kebiasaan yang saya tampilkan di lingkungan kerja pun nggak fake. Saya menjadi diri sendiri, yang melakukan kebiasaan sehari-hari.

Anehnya, setelah dua minggu bekerja di sana. Saya dapat cap anak alim oleh rekan-rekan di kantor. Jujur, saya agak bingung terhadap klaim tersebut. Penampilan saya jauh dari kata alim. Saya juga nggak pernah membahas perihal ibadah dan agama dengan rekan kerja saya di kantor.

Usut punya usut, ternyata cap tersebut disematkan kepada saya, dengan alasan saya rajin melaksanakan salat lima waktu. Mendengar alasan tersebut, saya langsung kaget. Kayaknya, itu culture shock pertama saya kerja di Jakarta. Dianggap alim, cuma gara-gara melaksanakan salat lima waktu.

Baca Juga:

Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

Anak Madrasah Nggak Otomatis Alim, Jadi Tolonglah Jangan Anggap Kami Suci

Sebelum lanjut lebih jauh. Saya jelaskan posisi saya dulu. Dalam tulisan ini, saya nggak bermaksud mempertanyakan pengetahuan agama orang-orang yang bilang saya alim, cuma gara-gara melaksanakan salat lima waktu. Yang saya gugat adalah logika mereka yang menganggap bahwa cukup salat lima waktu saja, sudah dapat dikatakan alim.

Salat lima waktu itu kewajiban!

Begini ya, salat lima waktu itu adalah kewajiban seluruh orang yang memeluk Islam. Namanya kewajiban, itu harus dilaksanakan. Kalau nggak dilaksanakan, saya dapat ganjaran negatif yaitu dosa. Nah, bisa saja, saya melaksanakan salat lima waktu itu karena menjalankan kewajiban aja dan nggak mau dapet dosa.

Umpamanya gini, kita kembali ke masa sekolah dulu deh. Seorang murid itu memiliki beberapa kewajiban seperti belajar, ngerjain tugas dan ngerjain PR. Misal, salah satu kewajiban murid nggak dilakukan yaitu ngerjain PR. Maka, si murid bakal kena hukuman, seperti nggak dapat nilai PR, yang akhirnya akan mempengaruhi nilai rapot. Nah, supaya saya nggak kena hukuman, saya lebih memilih ngerjain PR, logis dong?

Apakah murid yang ngerjain PR (salah satu kewajibannya) dapat tergolong anak pintar? Belum tentu dong! Harus dilihat dulu nilai PR-nya dapet berapa. Serta, berbagai usaha si murid untuk meraih predikat anak pintar. Contohnya dengan menjuarai lomba cerdas cermat. Sebuah kegiatan yang nggak wajib dilakukan seluruh murid, tapi kalau dilakukan akan mendapat nilai plus. Sehingga semakin dekat dengan predikat pintar.

Oleh karena itu, murid yang cuma ngerjain kewajibannya adalah murid yang biasa-biasa saja, seperti seorang pelajar pada umumnya. Yang menjadikan murid dianggap pintar adalah usaha di luar seluruh kewajibannya. Yang membuat terkristalnya ilmu pengetahuan di kepala.

Bukan hal istimewa

Sama seperti seorang yang beragama Islam. Muslim yang mengerjakan kewajibannya adalah muslim yang biasa aja, seorang muslim pada umumnya. Bukan sesuatu yang istimewa. Tapi, orang alim itu nggak cuma melaksanakan kewajiban agama saja. Orang alim itu punya kedalaman agama.

Meskipun, saya nggak memungkiri bahwa orang alim itu paling mudah dilihat dari salat lima waktunya yang sangat dijaga. Akan tetapi, seorang alim harus punya keilmuan agama yang mendalam. Tutur kata, perbuatan dan sikap yang islami. Bahkan, penampilannya pun biasanya sesuai dengan sunnah rasul. Betul apa betul pembaca?.

Terlebih, makna harfiah dan kriteria orang alim itu nggak sesederhana hanya melaksanakan salat lima waktu saja. Kesimpulannya, jangan mudah memberikan cap alim kepada seseorang, hanya karena melaksanakan kewajiban ibadah yang paling dasar. Sebab, cap alim dapat membebani seseorang juga lho. Apalagi, orang biasa yang penuh dosa seperti saya ini.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Orang Islam yang Nggak Salat Bukan Musuh

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Maret 2023 oleh

Tags: alimciri-ciri orang alimsalat lima waktu
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

2 Februari 2024
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim

26 April 2020
3 Kenakalan Siswa Madrasah, Siswa Non-Madrasah Can't Relate Terminal Mojok

Anak Madrasah Nggak Otomatis Alim, Jadi Tolonglah Jangan Anggap Kami Suci

2 April 2023
Perlu Diingat Juga: Yang Tidak Ngarab, Bukan Berarti Lebih Alim Pula

Perlu Diingat Juga: Yang Tidak Ngarab, Bukan Berarti Lebih Alim Pula

27 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Suzuki S-Presso, Mobil "Aneh" yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

Suzuki S-Presso, Mobil “Aneh” yang Justru Jadi Pilihan Terbaik setelah Karimun Wagon R Hilang

13 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.