Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Pencinta Drama Korea dan Drama Cina Saat Menonton Dorama Jepang

Siti Halwah oleh Siti Halwah
11 Mei 2024
A A
Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Pencinta Drama Korea dan Drama Cina Saat Menonton Dorama Jepang

Culture Shock yang Saya Rasakan sebagai Pencinta Drama Korea dan Drama Cina Saat Menonton Dorama Jepang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Akhir-akhir ini saya mulai bosan menonton drama Korea dan drama Cina. Lalu, sebuah postingan tentang film Jepang My Happy Marriage lewat di beranda akun X. Saya yang kepo, kemudian memutuskan untuk menontonnya dan berlanjut ketagihan menonton film dan dorama Jepang yang lain.

Setelah hampir sebulan menonton berbagai film dan dorama Jepang, saya menemukan beberapa perbedaan mencolok antara drakor, dracin dan dorama. Perbedaan tersebut sebagian besar bikin saya kaget dan saya yakin, para pencinta drakor-dracin juga bakalan merasakan hal yang sama saat pertama kali mencicipi dorama Jepang.

#1 Jumlah episode dorama Jepang sedikit jika dibandingkan dengan drama Korea dan drama Cina

Terbiasa nonton drakor dan dracin yang jumlah episodenya bejibun, saya dibuat kaget dengan jumlah episode dorama yang hanya berkisar antara 10-12 episode. Iya, hanya segitu!

Saya awalnya bisa memaklumi kalau episodenya tentu nggak mungkin sebanyak drama Cina yang jumlahnya bisa sampai 50 episode. Tapi, saya jelas nggak berekspektasi kalau jumlah episodenya bakalan seminimalis ini, beneran dikit banget.

#2 Durasi per episode yang sangat sebentar

Awalnya saya berpikir, nggak apa-apa kalau jumlah episodenya sedikit asalkan durasi per episodenya panjang. Misalnya seperti drama Korea yang bisa sampai 60 menit lebih. Lha, ternyata ekspektasi saya ketinggian.

Rata-rata dorama Jepang yang saya tonton durasinya berkisar antara 25-45 menit saja. Bayangkan, dorama yang ceritanya sekompleks itu bersama jumlah episode sesedikit itu harus berkelahi dengan durasi per episode yang benar-benar sebentar.

Tapi anehnya, pengalaman baru ini justru terasa menyenangkan dan bikin kegiatan binge watching saya lebih mudah. Saya awalnya mengira kalau eksekusi cerita dorama Jepang bakalan terburu-buru karena terkendala durasi dan jumlah episodenya yang sedikit. Ternyata perkiraan saya salah besar. Doramanya tetap berakhir dengan pas dan nggak meninggalkan banyak plot hole.

#3 Jadwal tayang dorama Jepang hanya satu episode dalam seminggu

Terbiasa nonton drama Korea yang episodenya tayang 2 kali dalam seminggu atau drama Cina yang jadwal tayangnya tiap hari, saya merasa agak kaget saat tahu jadwal tayang dorama hanya seminggu sekali. Beneran elit banget!

Baca Juga:

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Drama Korea Typhoon Family, Membahas yang Terlewat dalam Debat Perintis vs Pewaris di Media Sosial

Hal ini tentunya membuat saya mempraktikkan ilmu kesabaran tingkat tinggi dan jika perlu mencari selingan tontonan lain. Tentu saja usaha ini dilakukan biar proses menunggu dorama Jepang yang hanya 1 episode tiap minggu ini nggak terasa terlalu menyebalkan.

#4 Budaya SMA-nya yang sangat berbeda dengan drama Korea dan drama Cina

Kalau nonton drakor dan dracin yang temanya school romance, khususnya SMA, saya biasanya disuguhkan dengan anak-anak remaja yang sibuk les dan harus belajar dengan ketat agar bisa masuk kampus top atau tentang bullying. Sedangkan di dorama, budaya anak-anak SMA-nya berasa lebih didramatisasi dan diromantisasi.

Beberapa dorama Jepang tema anak SMA yang saya tonton (khususnya Shoujo) menganggap bahwa masa-masa SMA adalah masa paling penting. Kayak kamu harus punya kenangan baik dan menyenangkan di masa SMA ini atau seluruh hidupmu sesudahnya bakalan hancur. Tagline yang sering saya temui: MASA MUDA!

Awalnya, saya menganggap hal ini hanya ada di anime, khususnya anime tema olahraga. Ternyata di doramanya pun sama. Jadi, daripada sibuk belajar ketat, ikut les sana-sini, saya justru lebih sering menonton anak-anak SMA di dorama yang sibuk ikut kegiatan klub, bikin sirkel pertemanan (kayaknya ini salah satu hal yang paling susah dan jadi masalah besar anak-anak SMA di Jepang), sampai mencari cinta sejati.

Mereka sibuk banget sama hal-hal macam itu dan bikin saya yang menonton pengin balik jadi anak SMA lagi. Ngiri banget!

#5 Akses menonton dorama Jepang yang elite dan ekslusif

Saya pernah menemukan sebuah postingan menarik tentang dorama dan memutuskan untuk mencari tahu di mana saya bisa menontonnya yang berakhir kegagalan. Dorama Jepang tersebut belum masuk platform streaming mana pun. Akhirnya, saya justru  berakhir mengikuti doramanya dengan membaca sinopsisnya saja.

Sebenarnya, saya sudah sering dengar kalau konten-konten Jepang itu sangat ekslusif dan sulit diakses oleh orang luar. Makanya, drama Korea dan drama Cina jauh lebih terkenal karena keduanya bisa diakses di berbagai platform. Bahkan ada drama Cina yang bisa ditonton dengan gratis di YouTube dan legal karena diunggah sendiri oleh pemilik hak siarnya.

Makanya pengalaman menonton dorama Jepang ini jadi sesuatu yang sangat baru buat saya. Bikin saya dapat pengalaman seru dan nyesek secara bersamaan.

#6 Visual aktor dan aktrisnya beragam

Aktor/aktris dalam drakor dan dracin itu kalau nggak cantik/ganteng, ya cantik/ganteng banget. Visualnya sangat memanjakan mata, harus sempurna, dan rata-rata punya standar kecantikan/kegantengan yang sama. Berbeda banget dengan aktor/aktris Jepang yang menurut saya justru lebih beragam.

Hal ini bikin saya ingat dengan cuitan yang bilang kalau film-film Jepang itu lebih banyak mengandalkan ekspresi dan akting aktor/aktrisnya daripada mengedepankan keseragaman visualnya. Saya setuju!

#7 Sebelum memutuskan menonton, usahakan cari tahu dulu siapa tokohnya yang sedang sakit dan siapa yang bakalan mati

Mungkin ini termasuk pendapat yang subjektif, namun saya harus menuliskannya biar kalian tahu atau minimal dapat peringatan gitu. Kalau mau nonton dorama/film Jepang, coba cari tahu dulu, siapa tokohnya yang sedang sakit atau siapa yang bakalan mati.

Beberapa kali nonton film/dorama Jepang, saya rasanya sudah hampir paham dengan pakem cerita yang sangat menyakiti hati ini. Meskipun begitu, tetap saya tonton sampai habis ditemani linangan air mata dan tisu segepok.

Kalau nggak percaya, coba saja cicipi dulu film dan dorama Jepang, niscaya kalian bakalan setuju dengan pendapat saya yang ini.

Penulis: Siti Halwah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2024 oleh

Tags: doramadorama jepangdrama cinadrama korea
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Mengenal Cheoljong, Raja Paling Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon Terminal Mojok

Mengenal Cheoljong, Raja Malang yang Pernah Bertakhta di Dinasti Joseon

5 Februari 2021
4 Pasangan dalam Drama Korea yang Berakhir Tragis Terminal Mojok

4 Pasangan dalam Drama Korea yang Berakhir Tragis

7 Februari 2022
Seo Dal-mi dan Nam Do-san Punya Kriteria Mutlak buat Jadi Stafus Milenial terminal mojok.co nonton start-up drama korea bae suzy nam joo hyuk

Berkumpullah Para Second Lead Syndrome Han Ji Pyeong di Drama ‘Start-Up’

5 November 2020
5 Drama Korea Omnibus Kayak Our Blues Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Omnibus Kayak Our Blues

10 Juni 2022
10 Drama Korea dengan Banyak Teori, Bikin Penonton Overthinking Sejak Episode Awal Terminal Mojok

10 Drama Korea dengan Banyak Teori, Bikin Penonton Overthinking Sejak Episode Awal

6 September 2022

Begini Jadinya jika Drama Korea ‘Vincenzo’ Punya Latar Cerita Di Indonesia

25 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.