Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Culture Shock Orang Palembang Saat Pertama Kali Datang ke Bogor: Indomie Goreng kok Pakai Saos Sambal?

Aulia Syahfitri oleh Aulia Syahfitri
2 September 2023
A A
Culture Shock Orang Palembang Saat Pertama Kali Datang ke Bogor

Culture Shock Orang Palembang Saat Pertama Kali Datang ke Bogor (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seharusnya, saya mulai merantau ke Bogor tahun 2020 kemarin. Tapi karena pandemi berkepanjangan, akhirnya kisah perantauan saya di Kota Hujan baru terealisasikan tahun 2022. Satu tahun lebih saya kuliah online dari Palembang sebelum akhirnya kuliah tatap muka langsung di Bogor. Selama itu pula saya membayangkan Bogor sebagai kota yang sejuk, asri, dan dingin sama halnya seperti yang digambarkan oleh Google. 

Hingga akhirnya tiba di Bogor, saya menemukan beberapa hal unik dan nggak sesuai sama ekspektasi saya. Berikut beberapa culture shock yang saya rasakan sebagai orang Palembang saat pertama kali ke Bogor.

#1 Indomie gorengnya beda sama Indomie goreng di Palembang

Ini adalah culture shock pertama saya saat baru tiba di Bogor. Saya memang sudah cukup sering mendengar urban legend mengenai perbedaan Indomie goreng Jawa dan Sumatra yang terletak pada bumbunya. Namun, baru kali ini saya melihat dan mencobanya secara langsung.

Indomie goreng warkop adalah sarapan pertama saya di Kota Hujan. Saya cukup terkejut saat melihat si penjual mengeluarkan bumbu indomie yang ada saos sambalnya. Di Palembang, bumbu yang digunakan adalah bubuk cabai. Meskipun rasanya nggak jauh berbeda, yang paling nyambung di lidah saya tetap bumbu indomie ala Sumatra.

Setelah saya googling, saya baru tahu kalau bumbu indomie menyesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Mungkin hal ini yang menunjukkan bahwa lidah saya ini memang lidah orang Sumatra.

Indomie goreng adalah salah satu makanan favorit saya. Namun sejak tinggal di Bogor, saya jadi jarang mengonsumsi Indomie karena bumbunya yang beda. Saya justru jadi lebih suka menjajal mi instan lainnya ketimbang harus makan Indomie goreng pakai bumbu saos sambal. Hehehe.

#2 Hanya ada dua warna angkot di Bogor dan nggak ada musiknya

Sambil memakan indomie, saya semakin terkejut lagi dengan warna angkot yang di Bogor. Sejauh mata memandang, hanya ada satu warna angkot yang saya lihat, yaitu warna biru. Angkot berwarna biru untuk Kabupaten Bogor dan yang berwarna hijau untuk Kota Bogor.

Padahal di Palembang, kita akan menemui angkot dengan warna yang beragam. Setiap trayek akan ditandai dengan warna angkot yang berbeda, sehingga lebih mudah mengingatnya.

Baca Juga:

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Bogor, Kota yang Nanggung karena Sulit Dijangkau Transportasi Umum, Harus Mampir Jakarta Dulu!

Berbeda halnya dengan di Bogor, perbedaan trayek angkot hanya ditandai dengan penomoran dan nama rute yang ditempel di kaca bagian depan angkot. Yang jadi masalah adalah banyak tempelan di bagian kaca depan angkot yang lepas. Belum lagi ditambah dengan semua warna angkot yang sama dan nama trayek yang penyebutannya mirip-mirip.

Kebanyakan nama daerah di Bogor itu diawali dengan “Ci”. Cibeureum, Ciluar, Cibinong, Ciawi, dan Ci, Ci lainnya. Saya pernah salah naik angkot lantaran belum hafal trayek angkot yang melewati tempat tinggal saya. Saya dengan pede menaiki angkot ini karena saya yakin sekali dengan ingatan saya. Alhasil, saya harus ganti angkot dan bayar dua kali dari seharusnya.

Selain itu, angkot di Bogor cukup ramah di telinga penumpang. Angkot-angkot di sini nggak memasang speaker dan menyetel lagu remix yang bikin jantung jedag-jedug seperti angkot Palembang. Satu hal yang sama dari angkot Bogor dan Palembang adalah mereka sama-sama penguasa jalanan. Mereka nggak mau kalah, sering memotong jalan, dan ugal-ugalan. Serasa yang punya jalan ini neneknya aja.

#3 Banyak penjual pempek seperti di Palembang

Kalau banyak yang jualan pempek di Palembang, tentu suatu hal yang wajar karena memang daerah asalnya. Tapi ternyata di Bogor juga banyak yang jualan pempek.

Di dekat kos saya, ada lebih dari 3 penjual pempek. Culture shock yang satu ini adalah salah satu hal yang saya syukuri karena cukup dapat mengobati rasa rindu saya terhadap pempek. Meskipun rasa dan bentuk pempek di Bogor dan Palembang ini berbeda, sih. Hehehe.

#4 Sama panasnya dengan Palembang

Banyak teman-teman, tetangga, kerabat, serta keluarga saya yang menyangka Bogor sejuk. Sebenarnya nggak sepenuhnya salah karena memang beberapa daerah di Kota Hujan itu sejuk. Tapi, Bogor tempat saya tinggal nggak sesejuk itu. Bahkan, suhunya terkadang hanya beda satu derajat Celcius saja dengan Palembang. Saya kasih tahu sekali lagi, Bogor nggak sedingin itu, mas dan mbak sekalian. 

Intinya, Bogor ya sama aja kayak daerah lainnya, ada kelebihan dan kekurangannya. Meski begitu, Bogor tetap nyaman untuk ditinggali orang Palembang kayak saya. Wilujeng sumping!

Penulis: Aulia Syafitri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Keresahan yang Saya Rasakan Sebagai Orang Palembang di Bogor.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 September 2023 oleh

Tags: bogorculture shockorang palembangpalembang
Aulia Syahfitri

Aulia Syahfitri

Mahasiswa peternakan tingkat akhir. Pengin menjadi juragan kos-kosan.

ArtikelTerkait

Dilema Orang Bogor: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda

Dilema Orang Bogor: Terlalu Betawi untuk Disebut Sunda

27 Juni 2024
Culture Shock Wong Solo di Kota Kembang Bandung Terminal mojok

Culture Shock Wong Solo di Kota Kembang Bandung

26 Januari 2021
Bukit Bintang Adalah Warpat Puncak tapi Punya Orang Jogja (Unsplash) bukit bintang jogja

Bukit Bintang Patuk, Tempat Nongkrong Malam Terbaik di Jogja

19 Juni 2024
Culture Shock Orang Sidoarjo yang Merantau ke Tulungagung: Kopi kok Ijo?

Culture Shock Orang Sidoarjo yang Merantau ke Tulungagung: Kopi kok Ijo?

17 September 2023
Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom “SpongeBob SquarePants” di Dunia Nyata yang Dihindari Anker

14 Oktober 2023
orang minang gegar budaya culture shock minangkabau mojok

5 Hal Baru yang Saya Temukan setelah Menikah dengan Orang Minang

26 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

Saya Sudah Menyerah Recook Resep Viral TikTok dan Instagram. Mending Beli, Jelas Lebih Murah dan Enak!

6 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.