Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Culture Shock Kuliner Purwokerto: Soto kok Pakai Sambel Kacang? Tempe kok Lemes

Safania Elda Liliyani oleh Safania Elda Liliyani
12 Agustus 2023
A A
Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah (Shutterstock.com)

Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika berbicara tentang Kota Purwokerto, hal yang pertama kali terlintas di otak adalah bahasa ngapak. Saya yakin, kalian pasti tidak asing dengan slogan “Ora Ngapak, Ora Kepenak.”. Itu dulu sebelum akhirnya saya menjadi mahasiswa di salah satu kampus Kota Satria ini.

Menjadi mahasiswa baru di kota orang, tentunya menghadapi problema yang namanya culture shock. Saya berasal dari Klaten. Meski sama-sama berada di provinsi Jawa Tengah, tetapi perbedaan antara tanah kelahiran dengan tanah rantau lumayan mencolok.

Berdasarkan teman-teman saya, mayoritas culture shock setelah sampai di Purwokerto adalah perihal makanan. Saya setuju dengan pernyataan itu. Dimulai dari mayoritas makanan yang rasanya manis, sedangkan lidah saya asli Klaten yang kebanyakan bercita rasa asin atau gurih. Lalu, hal selanjutnya yang bikin saya heran bin shock adalah soto dengan tambahan sambal kacang. Mohon maaf warlok (warga lokal), saya yang terbiasa dengan soto seger sedikit kaget.

Soto kok pake sambel kacang?

Pertama kali mencicipi soto sambel kacang ini di Pasar Wage saat saya membeli perlengkapan kos bareng ibu saya. Singkat cerita, sebelum balik kami menyempatkan jajan terlebih dahulu. Kami memutuskan berhenti di depan gerobak yang menjual soto. Ibu saya lalu memesan dua porsi soto.

Dan dari situlah, culture shock saya dimulai.

Pas sotonya datang, saya sempat berpikir salah pesanan. Saya pesan soto, tapi kok ada kerupuk warna-warni, bakso dua biji, soto yang tidak pakai nasi tapi pakainya ketupat. Dan yang paling wah adalah taburan kacang tanah plus sambal kacang di atasnya. Saya baru tahu namanya soto Sokaraja.

Bagi saya, rasa makanan tersebut tetep enak, karena saya doyan apa saja kecuali kayu sama batu. Tapi, tetap saja saya kaget, jujur. Pernah saya bertanya dengan teman saya yang asli Purwokerto (dan Barlingmascakeb pada umumnya), kenapa makanan berkuah di sini pakainya ketupat bukan nasi? Soalnya dulu saya juga pernah beli sayur asam juga pakai ketupat.

Kata mereka, Purwokerto dan sekitarnya memang lazim memberikan ketupat pada beberapa makanan, alih-alih nasi. Bagi mereka, nasi bikin rasanya hancur. Tentu saja itu berkebalikan dengan Klaten, yang hanya menjadikan ketupat sebagai makanan “spesial”. Bahkan ada istilah “bakdo kupat” untuk menunjukkan betapa makanan ini punya tempat yang khusus.

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

5 Hal Menyenangkan di Purwokerto yang Bikin Betah

Saya kira, hanya soto saja yang mereka kasih sambel kacang. Ternyata tidak.

Semuanya pake sambel kacang? Halo Purwokerto?

Ceritanya, pas saya sudah menjadi mahasiswi dan menyempatkan buat jajan di kantin. Fyi, saya mahasiswi Faperta Unsoed, yang tahu pasti tidak asing dengan kantin faperta yang menjual nasi telur. Sederhana, kan? Nasi plus telur. Saya kira, ya makanan ini nggak akan berbeda dengan yang ada dalam pikiran saya.

Ternyata tidak sesederhana itu, atasnya tetap pakai sambel kacang. Kalau yang ini, tidak begitu shock karena di rumah saya pernah makan telur pakai sambel pecel. Tapi, yang bikin shock, katanya juga ada mi ayam pake sambel kacang. Sek, koseeek.

Oh iya, ada satu makanan khas yang butuh penyesuaian juga dengan lidah saya. Tapi mohon maaf, saya jangan dibully perkara ini.

Tempe kok lemes yak

Kalian pasti tidak asing dengan makanan khas Purwokerto, yaitu mendoan. Saking terkenalnya, mendoan biasanya dijadikan oleh-oleh mahasiswa yang akan pulang ke rumah dan pasti ada di wisata-wisata seperti Baturaden. Nah, saya punya perasaan yang tak lazim terhadap makanan ini.

Rasanya tidak aneh, tetap enak seperti olahan tempe lainnya. Teman saya yang warlok pernah bilang kalau makan tanpa mendoan itu rasanya kurang afdal. Tapi, tiap ketemu mendoan, rasanya saya ingin menggorengnya hingga kriuk. Tak tahu kenapa, rasanya kok gimanaa gitu.

Iyaaa, saya tahu mendoan itu artinya dimasak setengah matang. Tapi ya gimana, ada perasaan yang bergejolak saat melihat mendoan. Lebih herannya, tepungnya saja beda. Katanya, yang biasa dipakai adalah tepung yang belinya di Sawangan, Purwokerto.

Demikian opini amatir anak rantau yang baru satu tahun lebih di Purwokerto. Meski begitu, saya tidak bosan mencicipi kuliner baru khas Purwokerto plus mencicipi berbagai bakso di sini, hahaha.

Penulis: Safania Elda Liliyani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Purwokerto, Tempat Tinggal Terbaik di Jawa Tengah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2023 oleh

Tags: culture shockmendoanperantaupurwokertosoto sokaraja
Safania Elda Liliyani

Safania Elda Liliyani

Mahasiswi Pertanian yang ingin berkebun di Mars.

ArtikelTerkait

Bendungan Semantok Nganjuk, Bendungan yang Mengangkat Derajat Warga Nganjuk Mojok.co kabupaten nganjuk, surabaya

Nganjuk di Mata Orang Surabaya: Warganya Begitu Ramah, tapi Kotanya Tak Bergairah

29 Februari 2024
Stasiun Purwokerto, Kini Stasiun Terbaik di Sekitar Banyumas (Rio Adhitya Cesart via Wikimedia Commons)

Stasiun Purwokerto Setelah Renovasi Kini Punya Parkiran Lebih Luas dan Fasilitas Tambahan Membuat Pengunjung Puas

14 April 2024
Papeda Gulung, Culture Shock Pertama Saya di Dunia Kuliner

Papeda Gulung, Culture Shock Pertama Saya di Dunia Kuliner

31 Mei 2023
sunda gorengan bala-bala gehu mojok

Gorengan, Menu Buka Puasa Segala Kelas Sosial. #TakjilanTerminal07

16 April 2021
3 Daerah di Semarang yang Nggak Cocok bagi Perantau, Jangan Tinggal di Sini kalau Mau Aman

3 Daerah di Semarang yang Nggak Cocok bagi Perantau, Jangan Tinggal di Sini kalau Mau Aman

26 Agustus 2024
3 Warung Makan Dekat UIN SAIZU Purwokerto, Pemadam Kelaparan Ramah Kantong Mahasiswa Terminal Mojok

3 Warung Makan Dekat UIN SAIZU Purwokerto, Pemadam Kelaparan Ramah Kantong Mahasiswa

27 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.