Rekomendasi coffee shop dengan rasa kopi terbaik sih sudah biasa. Kali ini Terminal Mojok akan memberikan rekomendasi coffee shop dengan cup terbaik. Dijamin nggak gampang penyok dan tumpah~
Bisnis kedai kopi sepertinya belum menyiratkan tanda-tanda meredup. Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya pertumbuhan coffee shop di berbagai sudut kota, mulai dari kelas lokal hingga taraf internasional. Demi mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar, para penggiat di bidang ini dipaksa terus melakukan inovasi.
Bagi pengusaha minuman kopi kekinian, berkreasi lewat cita rasa itu biasa. Pun memberikan nilai lebih lewat penataan interior kafe yang instagrammable tak lagi istimewa. Oleh sebab itu, terobosan baru dilahirkan melalui metode lain yakni keunikan kemasan.
Meskipun terdengar remeh, cara ini nyatanya cukup efektif. Terlebih konsep penjualan kopi “to go” alias untuk dibawa pergi memang membutuhkan wadah yang mendukung dan mudah ditenteng. Dari sekian banyak brand kopi populer, tiga coffee shop ini menghadirkan cup yang cocok dijadikan koleksi.
Daftar Isi
#1 Coffee shop dengan cup terbaik, Tomoro Coffee
Peringkat pertama dalam kompetisi cup kopi modern paling layak dimiliki diduduki oleh Tomoro Coffee. Coffee shop yang masih terhitung hijau di Indonesia ini cukup menarik atensi pencinta kopi. Dari segi rasa, mungkin tak jauh beda dengan mayoritas pesaingnya. Namun, jika ditilik dari wadahnya, cup keluaran Tomoro Coffee bisa dijadikan pembeda dengan kompetitornya.
Berdasarkan ukurannya, gelas kopi merek ini terbagi menjadi dua, yaitu size regular dan large. Beberapa pembeli mengatakan, ukuran regular terlalu kecil sehingga lebih baik memilih size yang lebih besar, khususnya jika memang berniat untuk dipakai lagi. Akan tetapi, elemen yang membuat unik adalah fitur anti tumpah di setiap kemasannya.
Sebagaimana yang digambarkan dalam sebuah akun media sosial Instagram dengan username @hariharibexy, minuman dalam cup Tomoro Coffee sama sekali tidak menetes meski gelas tersebut dibolak-balik. Superioritas yang ditawarkan ini tentu cocok sekali bagi penikmat kopi yang mempunyai mobilitas tinggi, bukan seperti tipe konsumen yang betah nongkrong di kafe sambil memanfaatkan WiFi. Jenis plastik bahan bakunya pun termasuk kokoh sehingga tidak mudah penyok.
Di samping itu, tutup cup juga terbuat dari jenis plastik yang sama dengan badang gelas berikut lubang kecil untuk memasukkan sedotan. Artinya, pembeli tidak perlu repot-repot mencoblos sealer yang kerap kali susah ditusuk atau membuat isi di dalamnya meluber saat sudah dibolongi. Lucunya lagi, tutup lubang sedotan tersebut dilengkapi dengan semacam plastik penghubung untuk mengantisipasi kehilangan.
Sementara dari sisi desain, coffee shop satu ini menyediakan dua macam cup. Satu berwarna bening seperti yang ditunjukkan oleh akun Instagram @hariharibexy, dan yang lainnya berwarna hitam. Sebagian konsumen berpendapat bahwa cup hitam terlihat lebih elegan.
Jika menginginkan cup berwarna hitam tersebut atau yang dikenal dengan istilah black cup, pembeli bisa mendapatkannya dengan memesan varian kopi Master S.O.E. series alias minuman single origin espresso hasil racikan para master kopi.
#2 Plastik bahan baku cup Fore Coffee sedikit lebih tebal, tapi…
Posisi cup kopi terbaik berikutnya disabet oleh brand start-up lokal, Fore. Coffee shop yang konon diambil dari kata forest tersebut menyadari bahwa kopi sudah bukan lagi sekadar gaya hidup bagi kaum urban, melainkan telah menjadi kebutuhan. Dengan kata lain, target pasar Fore adalah masyarakat perkotaan yang sering memesan kopi untuk dibawa pergi atau dikirim ke lokasi kerja maupun rumah.
Bertujuan mengakomodasi kebutuhan tersebut, Fore merancang cup produknya dengan gelas plastik tebal berikut tutup yang rapat, bukan sealer. Bahkan, plastik bahan baku cup Fore ini sedikit lebih tebal dibandingkan milik Tomoro Coffee.
Sayangnya, tutup lubang sedotan cup Fore tidak disertai dengan penghubung seperti kepunyaan Tomoro Coffee sehingga rentan terselip. Sejatinya, tutup cup Fore didesain lengkap dengan tempat untuk meletakkan tutup lubang sedotan. Namun, ukurannya yang kecil membuat tidak semua orang menyadarinya.
Alasan lain mengapa cup coffee shop satu ini patut dikoleksi adalah nilai ekonomisnya. Melansir dari situs resminya, gelas kopi ini aman untuk digunakan sampai lima kali pemakaian. Ditambah pula, gelas untuk minuman panasnya dapat langsung dimasukkan ke microwave bila hendak dihangatkan. Tak ketinggalan, ilustrasi cup Fore termasuk estetik dengan sentuhan warna hijau khas alam. Keputusan ini sejalan dengan idealisme perusahaan untuk turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan.
#3 Cup bekas Starbucks sering dijadikan wadah alat tulis oleh banyak orang
Di peringkat ketiga, bercokol Starbucks yang pasti sudah sangat familier di telinga masyarakat luas. Secara garis besar, cup minuman kopi bersimbol siren dengan ekor kembar itu terbagi menjadi dua. Gelas kertas digunakan untuk minuman panas, sementara minuman dingin dikemas dengan gelas plastik bening.
Sampai detik ini, coffee shop satu ini memang belum berfokus total pada isu pelestarian lingkungan. Mayoritas cup yang digunakan di gerainya adalah gelas sekali pakai. Usaha pengurangan sampah yang dilakukan Starbucks sejauh ini adalah dengan meluncurkan reusable cup dalam jumlah terbatas yang dapat dibeli dengan harga tertentu. Keistimewaan dari gelas tersebut adalah dapat didaur ulang, penggunaan aman hingga 30 kali, dan pemberian diskon ketika order kopi. Toh, kalau sedang ingin bergaya keren tapi isi dompet mepet, gelas tersebut juga bisa diisi dengan kopi sachet.
Namun, bukan berarti konsumen dilarang untuk menyimpan gelas plastik Starbucks yang hanya bisa dipakai sekali tadi. Walaupun tidak dapat difungsikan untuk minum, cup tersebut masih dapat dimanfaatkan sebagai tempat alat tulis guna mempercantik meja kerja. Bagaimanapun juga, logo coffee shop satu ini sangat ikonik sampai-sampai dibubuhkan orang untuk hiasan sablon topi, tas, kaos, dan aksesori lainnya.
Baik Tomoro Coffee, Fore, maupun Starbucks bukanlah label kopi kekinian yang sebatas mengandalkan rasa. Melalui salah satu strategi bauran pemasaran, ketiga brand coffee shop kenamaan tersebut mampu melakukan taktik diferensiasi nan mumpuni. Value yang berbeda disodorkan oleh masing-masing merek lewat kemasan gelas plastik mulai dari nilai fungsional, estetika, hingga lambang identitas.
Menurutmu, mana yang paling worth it?
Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?