Mahasiswa Unpad tidak akan asing dengan Ciseke, sebuah daerah yang ada di kecamatan Jatinangor, tepatnya di Desa Hegarmanah. Para mahasiswa baru yang hendak mencari kos-kosan pastinya mayoritas akan diantar ke daerah ini oleh calo. Sebab, jumlah kos-kosan di daerah ini sangat melimpah.
Bisa dibilang daerah Ciseke jauh lebih terkenal dibanding daerah-daerah lain di Jatinangor yang sering dijadikan lokasi kos-kosan mahasiswa Unpad. Dulu, saat menjadi maba (mahasiswa baru), saya pun menjatuhkan pilihan pada Ciseke untuk dijadikan tempat kos dengan berbagai pertimbangan.
Daftar Isi
Ciseke Besar dan Kecil
Daerah Ciseke sejatinya terbagi menjadi dua, yakni Ciseke Besar dan Kecil. Saya tidak mendapatkan informasi lebih dalam mengapa dinamakan demikian. Menurut hemat saya pribadi, penamaan tersebut didasarkan dari luas wilayah dan bisa atau tidak bisanya mobil untuk masuk ke dalam gang.
Pasalnya, Ciseke Besar mempunyai jalan yang cukup lebar dan luas, jauh lebih lebar dan luas dibandingkan dengan Ciseke Kecil. Bagi yang ingin ngekos dan kebetulan membawa mobil, Ciseke Besar adalah tempat yang paling cocok. Sebab, di Ciseke Kecil mobil tidak akan bisa masuk, lebih cocok untuk para pejalan kaki dan pengendara motor.
Dari segi pamornya sendiri, Ciseke Besar jauh lebih terkenal ketimbang “saudaranya”. Mayoritas mahasiswa biasanya ngekos di daerah tersebut. Selain jauh lebih ramai, pilihan makanan di sini juga jauh lebih melimpah.
Pusat peradaban mahasiswa Unpad
Ciseke menjadi pusat peradaban dari mahasiswa Unpad. Selain mahasiswa, di daerah ini juga banyak ditempati oleh para pedagang yang merantau dari luar kota seperti Jawa Tengah dan Padang. Sisanya warga lokal yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan atau membangun bisnis kos-kosan. Bahkan, penggawa Persib, Dedi Kusnandar, juga punya usaha kos-kosan dan kuliner di daerah ini.
Melimpahnya kos-kosan di Ciseke membuat daerah ini banyak diserbu oleh mahasiswa Unpad. Bahkan, jumlah warga lokalnya saja kalah banyak dengan jumlah mahasiswa Unpad yang ngekos di sini. Tidak heran jika libur semester tiba, daerah ini mendadak sepi seperti kota mati. Hanya beberapa mahasiswa rantau yang jauh dari rumah saja yang bertahan saat hari libur tiba.
Kos-kosan yang ada di Ciseke tentunya sangat beragam. Ada yang bisa bayar per bulan ada pula yang per tahun, bahkan beberapa ada yang menyediakan kamar untuk per hari. Harganya pun bervariasi sesuai dengan fasilitas yang disediakan. Mayoritas kos-kosan standar biasanya ada di harga Rp500 ribu per bulan. Jika fasilitasnya nomor wahid, maka harga yang ditawarkan pun lebih tinggi. Selain kos-kosan, ada juga beberapa rumah kontrak yang cocok untuk ditinggali bersama.
Cocok bagi pejalan kaki
Jarak yang cukup dekat dengan kampus, membuat mahasiswa Unpad berbondong-bondong mengekos di daerah Ciseke. Bagi mereka yang tidak membawa kendaraan tidak perlu khawatir karena dengan jalan kaki selama 5-10 menit saja sudah bisa sampai di Unpad.
Kalau misalnya mager, bisa memesan jasa ojek online yang sudah melimpah di kawasan Jatinangor. Tidak perlu merogoh uang banyak, cukup Rp10 ribu saja sudah bisa menggunakan jasa ojek online menuju kampus. Selain ojek online, ada juga ojek pangkalan yang biasanya mangkal di depan gardu Ciseke.
Jika hendak berangkat berjalan kaki, usahakan untuk ekstra berhati-hati karena Jatinangor sangat tidak ramah bagi para pejalan kaki. Selain itu, usahakan juga memakai masker karena Jatinangor penuh dengan polusi dari motor, mobil, dan “transformer”.
Ciseke, pusatnya kuliner mahasiswa Unpad
Selain akses yang mudah ke kampus dan banyak pilihan kos-kosan, Ciseke juga menjadi pusatnya kuliner bagi mahasiswa Unpad. Mulai dari warteg, warung bakso dan mie ayam, minuman segar, warung nasi Padang, semuanya ada di sini. Warung kelontong pun ada di setiap persimpangan jalan.
Salah satu pusat jajanan yang terkenal di daerah Ciseke yaitu Pujasera yang buka sampai dini hari. Biasanya Pujasera juga dijadikan sebagai tempat rapat atau diskusi bagi mahasiswa sambil memesan makanan dengan harga yang ramah di kantung mahasiswa.
Warga Unpad tidak perlu kebingungan soal makanan jika lapar di tengah malam. Sebab, banyak warung makan yang masih buka di Ciseke meskipun sudah sepi. Selain harga yang terjangkau, rata-raya rasanya pun tidak bisa dibilang murahan. Kadang, mahasiswa yang mengekos di daerah lain pun sengaja membeli makanan ke Ciseke.
Itulah istimewanya Ciseke yang menjadi daerah terkenal di kalangan mahasiswa Unpad. Di musim penerimaan mahasiswa baru seperti ini, tampaknya para calo akan berkeliaran di sekitar kawasan Unpad terutama daerah Ciseke. Intinya, jangan salah memilih karena selain Ciseke masih ada daerah lain di Jatinangor yang juga tidak kalah menariknya.
Penulis: Erfransdo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Tipe Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Unpad