Sebagai seorang pecinta mi ayam, faktor terpenting yang harus terpenuhi di dalam sebuah mangkuknya adalah kualitas rasanya. Mi ayam dengan kualitas rasa yang baik tidak bisa didapatkan dari sembarang tempat. Walaupun sama-sama mi ayam, tapi setiap warung punya rasa dan karakteristik yang berbeda-beda.
Menemukan warung mi ayam di Jogja sangat mudah, meski kota ini dikenal dengan angkringannya. Namun, meski jumlahnya sangat banyak, untuk menemukan makanan ini dengan kualitas terbaik bukanlah hal mudah.
Di sini saya akan membagikan ciri-ciri warung yang menyajikan makanan ini dengan cita rasa enak. Tentu saja, berdasar pengalaman saya sebagai mi ayam hunter dalam beberapa tahun belakangan.
#1 Warung yang hanya menjual mi ayam
Sebagian besar warung mi ayam di Jogja tidak hanya menjual mi ayam. Biasanya warung tersebut juga menyajikan bakso sebagai menu lainnya. Dari pengalaman saya, warung yang hanya menjual mi ayam memiliki cita rasa yang lebih enak daripada yang juga menjual menu lain. Mi ayam pada warung tersebut biasanya memiliki karakter dan rasa yang lebih kuat.
Penyebabnya, mungkin karena banyak menu lain yang dijual sehingga rasa mi ayamnya tidak berkarakter. Seperti gambaran dari petuah Bruce Lee. Bahwa orang yang melatih tendangan yang sama seribu kali lebih menakutkan daripada yang memiliki banyak teknik tendangan.
#2 Warung yang buka di jam malam
Makan mi ayam saat siang hari memang terasa sangat nikmat. Namun, menyantapnya di malam hari jauh lebih nikmat dan syahdu. Hal inilah yang membuat mi ayam enak sering dijumpai ketika malam. Apalagi ketika keadaan melelahkan bertemu dengan perut kosong: ya, makanan apa saja bisa jadi enak.
#3 Warung yang tidak mewah
Tempat makan yang bersih dan rapi tentu akan membuat kita nyaman untuk makan di tempat itu. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk warung mi ayam. Saya sering menjumpai warung dengan kondisi tempat yang sangat “sederhana”, tapi punya kualitas rasa yang luar biasa. Terlepas dari stigma bahwa tempat makan yang tidak bersih biasanya ada “sesuatunya”. Tapi, percayalah, warung yang hanya berdinding bambu dan ditutupi spanduk biasanya punya cita rasa yang nggak sesederhana itu.
#4 Warung dengan porsi yang standar
Ada dua tipe penikmat mi ayam di dunia ini. Pertama, adalah penikmat yang mementingkan cita rasanya. Kedua, adalah penikmat mi ayam yang mementingkan ukuran porsinya. Dari pengalaman saya, cita rasa yang dihasilkan dari seporsi mi ayam ukuran besar atau jumbo tidak pernah lebih enak dari porsi standar.
Ada beberapa penyebab kenapa porsi jumbo bukan menjadi pilihan untuk orang yang mementingkan rasa. Pertama, karena porsinya yang besar menyebabkan bumbu yang diberikan tidak tercampur dengan sempurna. Kedua, jika ukuran perut kita tidak terlalu besar, memakan mi ayam porsi jumbo hanya akan bikin enek, sehingga kenikmatan rasa mi ayamnya justru hilang.
Memilih warung dengan cita rasa mi ayam yang enak itu seperti halnya mencari jodoh. Jika kita sudah menemukan satu warung yang cocok dengan selera kita, akan sulit untuk pindah ke lain hati. Namun, beberapa tips di atas bisa kita terapkan ketika ingin berburu kuliner mi ayam di Jogja.