Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Circle K Wajib Belajar pada Warung Madura kalau Mau Tetap Bertahan dari Gempuran Kompetitor yang Makin Hari Makin Melesat

Marselinus Eligius Kurniawan Dua oleh Marselinus Eligius Kurniawan Dua
27 Juni 2025
A A
Circle K Lempuyangan, Tempat Ngedate Underrated di Jogja, Bisa Deep Talk Tanpa Bikin Dompet Boncos! warung madura

Circle K Lempuyangan, Tempat Ngedate Underrated di Jogja, Bisa Deep Talk Tanpa Bikin Dompet Boncos! (Natasha Nguyen via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Circle K wajib belajar pada warung Madura, kalau dia masih ingin aman dan tidak tumbang digempur kompetitor dari kiri-kanan

Di setiap sudut kota, gerai Indomaret dan Alfamart layaknya seperti jamur di musim hujan. Keberadaan keduanya menjadi solusi cepat bagi kebutuhan harian. Padahal di tengah dominasi dua jaringan minimarket raksasa tersebut, tersempil nama lain yang mungkin mulai ditinggalkan, yakni Circle K.

Kalau ditilik dari segi konsep, Circle K mempunyai kesamaan dengan Indomaret maupun Alfamart. Meski sempat mencicip masa jaya, kini popularitasnya tertinggal jauh. Bukan cuma soal kuantitas toko yang terbatas. Nyatanya, ketidakmampuan Circle K menyamai langkah kedua kompetitornya tersebut turut dipengaruhi sejumlah faktor yang cukup fundamental.

Kalau mau tetap bertahan, mungkin harus belajar dari warung Madura. Warung Madura yang baru saja muncul di suatu daerah, bisa langsung mencuri perhatian dan hati banyak orang. Beberapa hal yang diterapkan oleh warung Madura bisa dicontoh oleh Circle K.

Circle K wajib mengerti selera masyarakat lokal

Saya melihat Circle K itu mewah dan berkelas. Ada sebuah keraguan untuk berbelanja di sini. Alasannya soal harga. Melihat tampilan yang begitu mewah, otomatis harganya tidak main-main.

Tentunya, apa yang saya rasakan ini kemungkinan besar di alami banyak orang. Tampilan suatu tempat, bisa menentukan daya tarik di mata masyarakat. Maka, strategi pertama adalah mengerti selera masyarakat lokal. Ini penting dan berdampak.

Warung Madura bisa melakukan hal itu. Selera masyarakat Jogja dengan selera masyarakat Jakarta tentunya berbeda. Makanya, tampilan warung Madura di kedua kota ini tentunya berbeda. Selain tampilan, kesediaan barang pun juga disesuaikan dengan selera atau kebutuhan masyarakat di tempat tersebut. Dengan kata lain, mengurangi barang-barang untuk mubazir.

Konsisten meraih pelanggan

Soal harga pun, disesuaikan dengan masyarakat di sana. Ini terkait UMR di daerah di mana waralaba tersebut berdiri. Harga di setiap daerah tidak bisa dipukul rata. Warung Madura pun menerapkan itu sesuai dengan kemampuan banyak masyarakat di daerah itu.

Baca Juga:

Menebak Alasan Kenapa Tidak Ada Kursi Besi ala Indomaret di Warung Madura

Warung Madura Sebaiknya Tidak Cuma Jualan Barang, tapi Juga Jasa, Bisa Dimulai dengan 4 Jasa Ini

Sedangkan, Circle K itu mahal. Jauh lebih mahal dibandingkan dengan Alfamart atau Indomaret. Padahal, produknya itu sama persis. Ini sih yang membuat Circle K sulit bersaing.

Kalau mau bersaing, ya tirulah warung Madura. Bukan meraup banyak uang, melainkan bisa mendatangkan banyak pelanggan. Harga murah tidak masalah, yang penting pendapatan dan pelanggan konsisten datang. Ibaratnya kata, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Itulah yang cocok untuk menggambarkan warung Madura soal strategi harga yang diterapkan.

Branding, branding, branding

Satu hal yang menjadi pertanyaan dalam benak saya. Ini sebenarnya sudah lama sih, semenjak tahu kalau ada yang namanya Circle K. Pertanyaannya adalah “Circle K itu ciri khasnya apa?”

Jujur, saya belum menemukan ciri khas dari Circle K. Padahal, saya sudah berulang kali datang ke situ. Kalau saya boleh jujur, ini justru kendala utama dan susah bersaing karena hal ini.

Ciri khas Circle K itu belum ada, setidaknya itu yang saya tahu. Ini persoalan yang besar. Pasalnya jika ada ciri khas, maka otomatis akan memiliki branding. Ingat, branding bukan berarti nama atau logo saja. Branding itu, mudahnya, adalah ciri khas yang mudah diingat masyarakat dan berbeda dari yang lain. Kalau branding hanya mengandalkan logo atau nama, jelas itu tidak akan kuat.

Warung Madura itu tidak memiliki logo. Namanya pun ala kadarnya biar gampang disebut. Namun, yang menjadi kekuatannya adalah brandingnya. Warung Madura unggul kokoh kalau soal branding jika dibandingkan dengan Circle K.

Branding warung Madura adalah suasana dan harga yang merakyat. Obrolan-obrolan hangat di dalam warung Madura, itulah salah satu poin penting branding warung Madura. Pendekatan emosional dengan customer benar-benar terjalin. Komunikasi yang hangat juga turut mempengaruhi. Artinya apa? Artinya tidak ada gap atau jarak antara pembeli dan penjual.

Itulah 3 hal yang bisa Circle K pelajari dari warung Madura. Itu pun kalau (masih) mau bertahan di dunia industri ini. Tidak perlu ragu ataupun gengsian. Lebih baik merendah untuk meroket.

Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Nongkrong di Circle K Jadi Sumpek dan Repot Gara-gara Kelakuan Pengunjungnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2025 oleh

Tags: Circle Kwarung madura
Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Marselinus Eligius Kurniawan Dua

Guru yang baru terjun di dunia menulis. Gemar main game, jalan-jalan, dan kulineran. Suka membahas tentang daerah, sosial, ekonomi, pendidikan, otomotif, seni, budaya, kuliner, pariwisata, dan hiburan.

ArtikelTerkait

Uniknya Toko Kelontong di Mesir yang Mirip Sama Warung Madura

Uniknya Toko Kelontong di Mesir yang Mirip sama Warung Madura

15 Juli 2023
5 Camilan yang Membuat Warung Madura Lebih Unggul daripada Indomaret dan Alfamart Mojok.co

5 Camilan yang Membuat Warung Madura Lebih Unggul daripada Indomaret dan Alfamart

15 April 2025
Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi QRIS

Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi

30 Agustus 2024
Pesan untuk Warga Madura yang Latah Buka Warung Madura 24 Jam: Pikir Baik-baik daripada Merugi QRIS

5 Tipe Pembeli Menyebalkan di Warung Madura yang Bikin Penjual Ketar-ketir

13 Maret 2025
Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

Membayangkan jika Kedai Runcit Milik Abang Iz dalam Serial Upin Ipin Jadi Warung Madura

16 Juli 2024
Warung Madura Bernama Madura Kitchen Sukses Jajah London (Unsplash)

Madura Kitchen, Warung Madura yang sukses Menginvasi Kota London Malah Kena Nyinyir Orang Indonesia Sendiri

21 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.