Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Child Sex Tourism, Fenomena Bejat yang Luput dari Perhatian Media Indonesia

Riko Naufal Pebrianto oleh Riko Naufal Pebrianto
8 Agustus 2020
A A
child sex tourism pelecehan anak mojok

child sex tourism pelecehan anak mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Child sex tourism atau disingkat CST merupakan suatu istilah yang merujuk pada seorang turis dewasa yang bepergian ke suatu daerah, hanya untuk melakukan aktivitas seksual terhadap anak-anak. Saat ini child sex tourism sudah begitu sistematis, para pelaku umumnya menggunakan kecanggihan teknologi seperti smartphone sebagai alat untuk mengeksploitasi korban.

Foto telanjang anak-anak ini kemudian disebarluaskan melalui jaringan CST di seluruh dunia. Biasanya mereka mempergunakan grup chatting atau web berkedok pelayanan jasa. CST tentu saja berkaitan erat dengan pornografi anak. Beberapa negara berkembang masih belum mempunyai bentuk hukum yang tepat, memungkinkan para pelaku dengan bebas melakukan aksinya.

Selain mempekerjakan anak untuk seks, pelaku juga mempergunakan anak-anak kecil untuk pembuatan film porno. Film porno ini biasanya diakses oleh kaum pedofil dengan membayar keanggotaan melalui kartu kredit.

Kasus seorang warga negara Prancis berusia 65 tahun menjadi tersangka kasus eksploitasi seksual terhadap 305 anak Indonesia hampir tak terliput media. Saat ia ditangkap oleh kepolisian, warga Prancis tersebut sedang berada di hotel bersama dua orang anak di bawah umur dengan kondisi satu anak telanjang dan yang satu lagi setengah telanjang.

Saya sungguh benar-benar miris melihat kasus eksploitasi anak secara seksual masih belum menjadi perhatian masyarakat luas. Isu politik masih menjadi prioritas untuk ditayangkan setiap hari. Kasus mengerikan seperti di atas malah tidak banyak mendapat sorotan. Bayangkan bila nasib buruk itu menimpa keluarga atau bahkan anak kita sendiri.

Pada pertengahan April tahun 2014, petinggi FBI dari Amerika Serikat berkunjung ke Indonesia dengan membawa kabar buruk. Berdasarkan data yang mereka paparkan, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus pedofilia tertinggi di kawasan Asia. Informasi dari FBI kemungkinan terkait jumlah kedatangan warga negara asing yang merupakan terpidana kasus kekerasan seksual terhadap anak di negeri asal mereka.

Pada seminar mengenai child sex tourism yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, seorang petinggi kepolisian Australia mengatakan bahwa ada kurang lebih 1.194 pelaku kekerasan seksual yang sudah dipidana di Australia malah datang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2011. Dengan jumlah yang sangat besar pada sembilan tahun silam, tidak bisa kita bayangkan berapakah jumlah predator anak di Indonesia yang bisa kapan saja melakukan aksinya.

Departemen Sosial memperkirakan sebagian besar wisatawan dari negara asing seperti Malaysia dan Singapura pergi ke Batam hampir setiap minggu untuk melakukan aktivitas seksual dengan pekerja seks komersial yang 30% di antaranya merupakan anak-anak.

Baca Juga:

Balada Perempuan Penghuni Jogja Selatan, Gerak Dikit Kena Catcalling Orang Aneh, Ketenangan Itu Hanya Hoaks!

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Guru, Sebaiknya Cari Profesi Lain kalau Nggak Ingin Menyesal Seumur Hidup

Kasus ini seringkali disebabkan oleh tekanan ekonomi dan kurangnya kesadaran untuk melindungi anak pada lingkungan sosial. Sehingga anak-anak ini di pekerjakan sebagai PSK oleh orangtua mereka sendiri.

Fakta di Indonesia, kebanyakan pekerja seks komersial anak berusia di bawah 18 tahun memalsukan usianya. Beberapa juga masih berada dalam kisaran umur 10 tahun. Korban dari child sex tourism ini diperkirakan mencapai 40,000-70,000. Jumlah yang diperdagangkan tiap tahun mencapai 100.000 anak.

Wisatawan asing melakukan kejahatan dengan seolah-seolah berusaha membantu anak-anak dari keluarga yang tidak mampu. Namun di balik itu, ketika sang anak mulai mempercayai mereka, pelecehan seksual mulai dilakukan dan luput dari pengawasan keluarga.

Semua elemen masyarakat harus memiliki kepedulian terhadap child sex tourism. Karena sangat disayangkan anak-anak yang memiliki masa depan cerah dirusak kondisi mentalnya dengan perlakuan tidak senonoh.

Maraknya CST di Indonesia merupakan hasil dari minimnya pemberitaan mengenai kasus tersebut. Media massa harus mulai menyoroti isu-isu sosial seperti ini dibanding hanya menyiarkan kabar politik. Membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk dapat memberantas CST di Indonesia. Para orangtua harus mempunyai pengetahuan mengenai berbagai macam bahaya yang dapat menimpa anak-anak mereka.

Untuk bisa menegakkan hukum perlindungan anak, diperlukan peran serta masyarakat untuk tidak berdiam diri ketika melihat dengan jelas praktik CST di. Semoga keluarga kita terhindar dari kejahatan keji seperti child sex tourism.

BACA JUGA Instagram dan Tekanan Visual.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 8 Agustus 2020 oleh

Tags: Anak-Anakchild sex tourismPelecehan Seksual
Riko Naufal Pebrianto

Riko Naufal Pebrianto

Mahasiswa yang pengen dapat kerja.

ArtikelTerkait

ICJ satuan waktu sak ududan perokok anak kecil djarum super mojok mulut asbak

Buat para Perokok, Apapun Alasannya, Plis Jangan Nyuruh Anak Kecil Beli Rokok

5 Agustus 2020
cita-cita

Terlambat Punya Cita-cita : Nggak Masalah

24 Juni 2019
Kenapa ya Titit Bocil Sekarang (Nyaris) Nggak Pernah Terjepit Ritsleting?

Kenapa ya Titit Bocil Sekarang (Nyaris) Nggak Pernah Terjepit Ritsleting?

27 Agustus 2022
Sumber gambar Pixabay

Pelaku Pelecehan Seksual dan para Petinju Andal

9 September 2021
Belajar Dewasa di Usia Kepala Dua Itu Rasanya Asyik, Kok!

Belajar Dewasa di Usia Kepala Dua Itu Rasanya Asyik, Kok!

30 November 2019
Menebak Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able Mojok.co

Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able

23 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.