Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah

Yulfani Akhmad Rizky oleh Yulfani Akhmad Rizky
19 September 2025
A A
Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah Mojok.co

Cerita Kuliah di Universitas Siber Muhammadiyah, Universitas Terbuka Versi Muhammadiyah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Status sebagai mahasiswa di Universitas Siber Muhammadiyah membawa kebiasan baru. Setiap pagi saya jadi bertanya-tanya, “Apakah laptop cukup dekat dijangkau tanpa beranjak dari kasur?” 

Bagi yang belum tahu, Universitas Siber Muhammadiyah atau biasa disingkat SIBERMU adalah jawaban Muhammadiyah atas tantangan zaman. SIBERMU sebuah universitas yang sepenuhnya digital, tanpa gedung perkuliahan fisik yang megah. 

Kalian tahu Universitas Terbuka? Nah, kurang lebih seperti itu SIBERMU. Kelasnya ada di mana saja selama terjangkau internet. Termasuk dari kamar saya di Kalimantan Selatan. Jika ditanya orang lain mengenai universitas apa ini, saya biasanya menjawab simpel, “UT, tapi versi Muhammadiyah.” Namun, 

Universitas Siber Muhammadiyah isinya orang-orang penting

Banyak orang mengira, perkuliahan daring semacam Universitas Siber Muhammadiyah atau Universitas Terbuka diisi oleh mahasiswa asal-asalan yang nggak niat kuliah. Itu salah besar. 

Di SIBERMU, ruang kelas virtual adalah sebuah tempat yang menakjubkan. Awalnya semua mahasiswa terlihat sama saja sebab hanya bisa dikenali dari foto profil. Tapi, jangan salah, begitu masuk ke grup tugas dan mulai berdiskusi, barulah identitas masing-masing mahasiswa terbuka. 

Ternyata, teman satu kelompok yang tadi malam saya ajak bercanda adalah seorang petinggi perusahaan terkemuka. Orang yang sering bertanya di kelas adalah pejabat di sebuah instansi pemerintahan. Dan, yang paling membuat saya minder, ada teman sekelas yang sudah menamatkan S2. Bahkan, ada yang sudah Doktor, tapi masih dengan rendah hati ikut kelas S1 lagi untuk belajar ilmu baru.

Banyak belajar ilmu baru

Jujur saja, mengetahui teman-teman saya di SIBERMU bukan orang sembarangan, saya minder berat. Di saat kita masih pusing memahami teori di buku, mereka sudah membahas implementasi di lapangan. Rasanya seperti anak magang yang tiba-tiba disuruh ikut rapat dewan direksi. 

Akan tetapi, lama-kelamaan, rasa minder itu berubah menjadi keuntungan yang tidak akan pernah bisa dinilai dengan uang. Diskusi tugas lagi hanya soal menyalin dari Wikipedia. Tiba-tiba, studi kasus di buku teks dijelaskan dengan contoh nyata dari pengalaman mereka memimpin kasus penting atau menyelesaikan masalah krisis di lapangan. 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Belajar dari mereka itu seperti dapat bocoran kunci jawaban soal-soal kehidupan di masa depan. Ini adalah privilese yang tidak akan pernah didapat di kelas reguler: kuliah gratis dari para praktisi ahli yang kebetulan jadi teman sekelas. 

Lulus tanpa pernah tahu di mana letak gedung rektorat

Ini mungkin culture shock paling absurd yang akan saya alami. Saya kira, menjadi mahasiswa berarti memiliki ikatan fisik dengan sebuah tempat. Ada kebanggaan saat melewati gerbang kampus atau berfoto di depan gedung rektorat. 

Sekarang, “kampus” saya adalah sebuah website. Mungkin suatu saat nanti saya akan lulus dari SIBERMU tanpa pernah sekalipun tahu di mana letak persis kantor pusatnya. Identitas almamater yang dulu terikat pada sebuah lokasi, kini terikat pada sebuah alamat IP. 

Meskipun terdengar seperti keluhan, jujur saja, ada kemewahan-kemewahan yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Fleksibilitas yang juara. Di tengah kekacauan dunia, saya masih bisa kuliah. Dan, yang terpenting, model kuliah Universitas Siber Muhammadiyah ini adalah bentuk nyata dari demokratisasi pendidikan. Saya tidak perlu merantau ke Jawa dan pusing mikirin biaya kos. Saya bisa dapat akses pendidikan berkualitas dari kamar saya di Kalimantan Selatan

Pada akhirnya, baik luring maupun daring, keduanya menuntut satu hal yang sama: kemauan untuk benar-benar belajar, bukan sekadar numpang absen. Karena di dunia nyata nanti, tidak ada yang akan bertanya apakah Anda dulu “Sarjana Pejuang” atau “Sarjana Rebahan”. Yang mereka pedulikan cuma satu: kamu bisa apa? 

Penulis: Yulfani Akhmad Rizky
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kampus bak Kebun Binatang hingga “Jalur Gaza”, Hal-hal Seputar UNNES Semarang yang Nggak Lumrah di Kampus Lain.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 September 2025 oleh

Tags: Kampuskampus muhammadiyahMahasiswaMuhammadiyahSIBERMUUniversitas MuhammadiyahUniversitas Siber Muhammadiyahuniversitas terbukaut
Yulfani Akhmad Rizky

Yulfani Akhmad Rizky

Pelayan rakyat sekaligus mahasiswa bujangan, lebih hafal jadwal flash sale panci mini daripada jadwal dinas luar kota.

ArtikelTerkait

Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan Mojok.co

Seandainya Toko Buku di Purbalingga Sebanyak Gerai Es Teh Jumbo, Mahasiswa Nggak Akan Kerepotan

17 November 2023
Omongan Senior di Makrab Adalah Hal yang Paling Menyebalkan dan Sia-sia terminal mojok

Omongan Senior di Makrab Adalah Hal yang Paling Menyebalkan dan Sia-sia

11 Agustus 2021
tata usaha

Misteri Pegawai Tata Usaha Sekolah yang Seringkali Judes

29 Agustus 2019
Jatinangor

Berkenalan dengan Jatinangor, Kota Kecil dengan Lautan Mahasiswa

10 September 2019
salah jurusan

Maba, Bukan Hanya Rentan Salah Jurusan, Tapi juga Salah Pilih Organisasi

30 Agustus 2019
Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Mulai Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

17 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.