Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
6 November 2025
A A
Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani Mojok.co

Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Melihat Kecamatan Cepu kadang bikin saya merasa prihatin. Bukan karena wilayah ini kekurangan potensi, justru sebaliknya, Cepu memiliki fasilitas yang lengkap dan lokasi yang strategis. Sayangnya, semua potensi itu bak lenyap di tangan Pemkab Blora yang kurang becus. Pemkab yang doyan umbar janji, tapi sering melempem saat eksekusi di lapangan.

Wajar sebenarnya kalau pemerintah kabupaten menaruh perhatian lebih pada daerah paling timur ini. Mengingat, letaknya yang strategis dan infrastruktur yang relatif memadai. Tapi, sekali lagi, apa gunanya membangun harapan besar jika akhirnya tetap kandas di tengah jalan? Lak yo mung gawe loro ati tenan.

Mungkin terdengar berlebihan kalau saya menyebut Cepu sebagai kecamatan paling kasihan di Blora. Namun, bagi saya pribadi, sebutan itu rasanya tepat, karena potensi besar dan janji manis pembangunan belum cukup mampu membawa kesejahteraan nyata bagi warganya. Supaya lebih jelas, berikut saya uraikan alasannya dengan nada yang lembut, tapi tetap apa adanya.

Cepu Blora ada Bandara Ngloram, tapi tak jelas fungsinya hingga sekarang

Hal pertama yang bikin saya kasihan dengan Kecamatan Cepu adalah punya bandara, tapi nggak jelas fungsinya. Padahal sekitar setahun lalu, saya pernah menulis di Terminal Mojok dengan harapan Bandara Ngloram bisa segera dioperasikan kembali. Sayangnya, sejarah bandara yang terbengkalai justru sekarang terulang lagi. Dan,  bukan sekadar tragis, tapi berubah menjadi komedi pahit Komedi uang ditertawakan pun nggak bakal tega.

Hingga kini, tidak ada pembahasan konkret yang menandakan bandara ini akan “hidup” kembali. Meski sempat terdengar kabar bahwa Bandara Ngloram akan diaktifkan kembali sesuai arahan Gubernur Jawa Tengah, rencana tersebut nyatanya tetap masih menggantung dan penuh ketidakjelasan.

Lebih ironis lagi, awal pemugaran bandara memaksa warga sekitar untuk menjual tanah mereka demi kelancaran operasional. Dengan alasan keselamatan penerbangan, lahan warga seluas 3,8 hektar diambil alih dengan ganti rugi total mencapai Rp14 miliar. Padahal, dulunya lahan di sekitar bandara adalah persawahan produktif, yang berarti tanah yang seharusnya bisa menghasilkan justru harus “direnggut” untuk bangunan yang sekarang mangkrak. Kasihan, kan?

Diproyeksi jadi kawasan pertumbuhan ekonomi, tapi Taman Budaya Cepu saja masih mangkrak

Kecamatan Cepu sering dijanjikan bakal menjadi pusat pertumbuhan yang megah, tapi kenyataannya, janji itu hanya berhenti di papan spanduk dan berita pers. Taman Budaya Cepu, misalnya, yang seharusnya menjadi simbol kehidupan seni dan kegiatan masyarakat, justru hingga sekarang masih mangkrak.

Bangunan yang terbengkalai itu bukan hanya kehilangan fungsi, tapi juga menjadi monumen pengingat yang teramat pahit bagi warga. Pembangunan di Cepu sering kali berhenti sebelum benar-benar memberikan manfaat bagi penduduknya.

Baca Juga:

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

Kalau dipikir-pikir, akan jauh lebih tenang menjadi warga Kecamatan Sambong atau Randublatung yang jarang dipromosikan, jarang dijanjikan pembangunan, dan bahkan Pemkab Blora juga seakan enggan untuk meliriknya. Setidaknya kalau begitu, mereka tak perlu sakit hati menelan manisnya janji yang ujung-ujungnya cuma jadi proyek mangkrak, fasilitas terbengkalai, dan mimpi pembangunan yang tak kunjung datang.

Kasihan, kena prank Pemkab Blora soal lokasi kampus UNY

Alasan ketiga yang bikin saya kasihan pada Cepu adalah soal drama pembangunan kampus UNY yang terasa seperti main-main. Awalnya, memang kampus baru Universitas Negeri Yogyakarta direncanakan berdiri di Blora, tepatnya di Mlangsen, dekat alun-alun, di lahan seluas 5 hektar.

Kemudian muncul kabar bahwa lokasi bakal dipindahkan ke Cepu. Warga pun sempat girang, membayangkan hiruk pikuk mahasiswa, peluang usaha baru, dan geliat ekonomi yang mungkin muncul. Sayangnya, euforia itu cuma sebentar saja.

Belum lama berselang, datang kabar konfirmasi final: kampus tetap dibangun di Blora Kota, dekat Kecamatan Blora dan Pasar Induk Sido Makmur. Pola plin-plan ini jelas menunjukkan bagaimana janji Pemkab bisa dilempar begitu saja, meninggalkan warga Cepu selalu di ujung harapan mung kebagian loro, nikmatnya cuma angan-angan, sisanya kecewa berat.

Cepu Blora selalu diberi janji kosong sejak dulu

Jika menelisik sejarahnya, nasib Cepu memang sudah menghadirkan rasa kasihan sejak lama. Pada era 1980-an hingga 1990-an, wacana pembentukan kota administratif tengah marak di berbagai daerah sebagai tonggak awal untuk mengembangkan wilayah yang dianggap memiliki potensi perkotaan. Cepu pun masuk sebagai salah satu calon, dan lumrah saja jika masyarakatnya sempat menaruh harapan besar bahwa perubahan nyata akan segera hadir.

Pada masa kepemimpinan H. Soekardji Hardjoprawiro (1989–1999), bahkan sudah dibangun gedung calon kota administratif di Jalan Ronggolawe, dekat Hotel Mega Bintang dan SDN Balun. Gedung itu menjadi simbol janji besar, tapi kenyataannya hanya berhenti di tahap persiapan.

Setelah Pilkada 1999 dan pergulatan politik selanjutnya, rencana kota administratif akhirnya sirna, hanya tersisa ingatan dan cerita tentang janji yang tak terwujud. Meskipun demikian, Pemkab seolah terus menebar kata-kata manis tentang pengembangan Cepu, agaknya memang ingin selalu menggantungkan harapan warganya. Hingga akhirnya Cepu pun tetap stagnan tanpa perubahan berarti: terdengar megah di rencana, namun kenyataannya selalu tertunda—sejak dulu hingga sekarang.

Demikian beberapa alasan yang membuat Kecamatan Cepu pantas disebut sebagai kecamatan paling kasihan di Blora. Tentu saja ini bukan karangan atau mencari sensasi semata, melainkan kondisi nyata yang menyelimuti wilayah tersebut. Sebagai orang yang dulu cukup akrab dengan Cepu, rasanya ya mangkel tenan, melihat kenyataan ini. Tapi yoweslah arep piye maneh.

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kabupaten Blora Bukan Sebatas Horor Hutan Jati, Ini 3 Sisi Positif Blora, Kabupaten Indah yang Pesonanya Begitu Indah.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 November 2025 oleh

Tags: bandara nglorambloracepucepu blorajawa tengahKampus UNYtaman budaya cepu
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

Purwokerto Mulai Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang (Unsplash)

Purwokerto yang Sejuk dan Tenteram Mulai Menjelma Menjadi Kota yang Tidak Aman Bagi Mahasiswa Pendatang

5 November 2023
Mengenal Colomadu Karanganyar: Kecamatan yang akan Menjadi Tempat Tinggal Jokowi setelah Pensiun Jadi Presiden Mojok.co

Mengenal Colomadu Karanganyar: Kecamatan yang akan Jadi Tempat Tinggal Jokowi setelah Pensiun Jadi Presiden

17 Juni 2024
Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Sudah Maju dan Layak Bersaing dengan Daerah Lain

Kecamatan Randublatung Blora: Dulu Dicap Ndeso, Sekarang Layak Bersaing dengan Daerah Lain

1 Februari 2024
3 Keunikan Ambarawa yang Tidak Dimiliki Kota Lain Terminal Mojok

3 Keunikan Ambarawa yang Tidak Dimiliki Kota Lain

16 Agustus 2022
Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

Jadi Tempat Pameran Seni, Jalan Gatot Subroto Solo Nggak Kalah sama Jalan Malioboro Jogja, bahkan Lebih Bagus!

5 Juli 2024
Rawa Gembongan Temanggung, Lokasi Rahasia di Jawa Tengah (Unsplash)

Rawa Gembongan Temanggung, Lokasi Rahasia bagi Pemburu Foto di Jawa Tengah

5 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.