Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
24 Januari 2023
A A
Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Tugu Jogja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Satu dekade sering menjadi batu penjuru peradaban. Apa yang dicapai dalam 10 tahun menjadi rapor, apalagi urusan pemerintahan. 10 tahun bisa berarti pencapaian monumental, kegagalan, atau ya semenjana alias “ngene sik wae”. Dan kali ini, saya akan merangkum bagaimana Jogja (baca: Daerah Istimewa Yogyakarta) berjalan selama 10 tahun terakhir. Terutama apa saja opini Sri Sultan HB X terhadap berbagai isu di Jogja.

Selama 10 tahun terakhir, Jogja cukup sering jadi pusat perhatian. Entah masalah penetapan keistimewaan, sampai isu miring yang tak kunjung usai. Dan saya ingin merangkum bagaimana Ngarso Dalem bersuara sebagai pemerintah dan sultan kawula Jogja. Karena suara Ngarso Dalem tidak hanya menjadi suara politis, tapi sering diamini selayaknya pemimpin monarki.

Secara personal, ini juga merangkum perjalanan saya mencintai Jogja. Dari bersuara mendukung referendum, sampai misuh-misuh melihat UMP Jogja.

#1 “Wong sudah naik kok protes.”

Tahun 2014 adalah tahun penuh cerita di Jogja. Terutama karena ontran-ontran keistimewaan Jogja. Tapi dibalik semangat chauvinis itu, isu perburuhan ternyata sudah menjadi masalah. Pada tahun ini, Aliansi Buruh Yogyakarta menuntut kenaikan upah minimum yang layak. Betul, isu yang masih terpelihara sampai hari Anda membaca artikel ini.

Patut dicatat, pada tahun ini kenaikan upah di Jogja menembus angka 10 persen. Bahkan Bantul naik sampai 13 persen. Lumayan banget daripada kenaikan upah hari ini. Tapi ABY menilai kenaikan upah 2014 masih belum layak. Yah pada tahun segitu, upah sejuta lebih sedikit memang kelewat humble sih. Apalagi Jogja mulai tidak murah lagi.

Apa pendapat Ngarso Dalem? “Wong sudah naik kok protes.”

Yap, kenaikan upah harus disyukuri (dengan terpaksa). Dan sampai hari ini, urusan upah di Jogja masih belum selesai. Bagaimana pendapat Pemda Jogja terhadap tuntutan buruh? Ya sampai sekarang masih sama dengan pendapat Ngarso Dalem 10 tahun silam.

#2 Jogja Ora Didol

Bagi saya, tahun 2015 ini tahun yang lucu. Terlepas dari urusan pribadi, Jogja hampir saja ganti nama! Gara-gara rebranding yang mbuh gimana prosesnya, Jogja hampir ganti nama jadi Togua. Bahkan meme Togua sempat merajadi media sosial selama setahun.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Tapi ada yang lebih miris daripada Daerah Istimewa Togua (yang sebenarnya lucu juga), yaitu isu sumur kering akibat pembangunan masif perhotelan. Ketika sebagian masyarakat Jogja masih memperjuangkan status Daerah Istimewa, lahirlah “Jogja Ora Didol”. Diawali dengan aksi Mas Dodok mandi tanah, dan sampai hari ini, Jogja masih memperjuangkan krisis agraria dalam jargon Jogja Ora Didol.

Saya tidak menemukan opini istimewa Ngarso Dalem pada tahun ini. Tidak juga menemukan tanggapan blio tentang aksi Jogja Ora Didol. Dan seperti dibiarkan, Jogja Ora Didol menjadi bisikan sumbang di tengah seru pembangunan Jojga dalam doktrin pariwisata.

#3 “Itu urusan mereka.”

Urusan pertanahan Jogja masih muncul pada 2016. Apalagi pada tahun ini, isu Sultan Ground (SG) mulai ramai diperbincangkan. Status tanah tumpang tindih ini menimbulkan banyak sengketa. Dan yang paling tragis adalah gugatan 112 miliar terhadap PKL di tanah SG area Gondomanan.

Lima PKL ini digugat oleh Eka Aryawan, pengusaha yang menyewa tanah SG. Karena menempati tanah seluas 4×5 meter untuk berdagang, Eka menuntut mereka lebih mahal daripada anggaran pembangunan trotoar KM 0. Parahnya, Sultan menyatakan bahwa itu bukan urusannya, dan tidak mau terlibat dalam sengketa yang jelas timpang ini.

Sebenarnya banyak opini ra mashok tentang Jogja pada 2016. Mulai dari isu separatisme hak tanah warga Tionghoa, sampai opini tidak ada tanah negara di Jogja. Tapi kejadian sengketa SG ini saya pilih karena memang istimewa. Yang seharusnya menjadi tanah adat sumber kemakmuran rakyat, tapi Sultan malah membiarkan polemik horizontal ini tak terkendali. Tidak turun tangan baik sebagai gubernur maupun raja.

#4 Dari Papua, penggusuran, sampai mimpi Piyungan

Tahun 2017 menjadi tahun blunder Sultan dalam urusan kenegaraan. Gara-gara opini blio yang dipandang kontroversial, Aliansi Mahasiswa Papuaa mengancam untuk meninggalkan Jogja. Sialnya, opini Sultan ini menjadi bensin pada kobaran api gesekan antara mahasiswa Papua dan penduduk Jogja. Sejak 2017 sampai sekarang, mahasiswa Papua makin terdesak di kota pendidikan ini.

Isu agraria juga lagi-lagi mencuat di tahun ini. Beberapa warga terdampak penggusuran SG sampai pergi ke Jakarta untuk meminta keadilan. Terutama agar perampasan lahan berdalih SG tidak lagi terjadi. Tapi, sampai hari ini, kasus penggusuran SG masih terus terjadi.

Tidak ada upaya untuk mencari titik temu antara kepentingan Kraton (serta Pemda) dengan hajat hidup masyarakat. Yah, opini Sultan yang mempersilahkan SG menjadi perumahan rakyat hanya jadi impian semata.

Namun, tahun 2017 juga memberi harapan baru. Perwakilan Pemda DIY menjajaki teknologi pengolahan sampah dari Swedia. Sultan berpendapat TPST Piyungan sudah sulit karena kapasitasnya tidak memenuhi syarat. Sehingga solusi terbaik adalah pengolahan sampah. Dan penjajakan ini menjadi langkah pertama. Sebuah langkah yang embuh apa hasilnya, karena sampai 2023 isu TPST Piyungan masih belum selesai.

Baca halaman selanjutnya

#5 “Tidak ada yang protes…”

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: 10 tahunair tanahcatatanklitihmasalah di jogjapilihan redaksisultan jogjaUMR
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

6 Alasan Orang dengan Kepribadian INFJ Sulit Didekati Terminal Mojok

6 Alasan Orang dengan Kepribadian INFJ Sulit Didekati

9 November 2022
Perempatan Informa, Titik Paling Kacau di Cinere Depok. Saking Kacaunya, Saya Pernah Mati Kutu Selama 1 Jam di Sini!

Perempatan Informa, Titik Paling Kacau di Cinere Depok. Saking Kacaunya, Saya Pernah Mati Kutu Selama 1 Jam di Sini!

17 Juni 2024
Fortuner Pajero Memang Bikin Arogan, tapi Jangan Dimusnahkan (Unsplash) jember

Surat Terbuka untuk Bupati Jember: Jember Nggak Butuh Pajero Baru, Butuhnya Perbaikan yang Menyeluruh!

16 Agustus 2023
Pesan Tersembunyi dalam 4 Adegan yang Sering Muncul di Drama Korea

Pesan Tersembunyi dalam 4 Adegan yang Sering Muncul di Drama Korea

21 Juli 2023
Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang Mojok.co

Alasan Orang Bandung Menghindari Plesir ke Lembang 

8 November 2024
Pelecehan Seksual pada Anak Itu Tak Pernah Sepele dan Tak Akan Pernah Sepele!

Pelecehan Seksual pada Anak Itu Tak Pernah Sepele dan Tak Akan Pernah Sepele!

1 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.