Dieng, Wonosobo, memiliki keindahan alam yang begitu menakjubkan. Hal ini membuat siapa pun yang berkunjung terkesima. Selain keindahan alamnya, daerah yang kerap mendapat julukan Negeri di Atas Awan ini rupanya juga memiliki buah khas yang sering kali dijadikan berbagai macam olahan, yakni carica. Pernah mendengar nama buah carica?
Buah carica sebenarnya merupakan jenis buah pepaya gunung yang banyak ditemukan di daerah dataran tinggi dan berhawa dingin seperti di Dieng, Wonosobo. Dulunya, warga Wonosobo menyebutnya buah gandul Dieng karena buahnya menggandul atau tergantung saat tumbuh di pohon. Hingga akhirnya kata “carica” diambil dari bahasa Latin yang berarti pepaya. Tujuannya agar masyarakat bisa membedakan buah satu ini dengan buah pepaya pada umumnya.
Buah carica berbeda dari pepaya meski masih satu kerabat
Meski masih berkerabat dengan pepaya, tekstur dan rasa buah carica tak seperti pepaya pada umumnya. Buah ini memiliki tekstur yang cenderung lebih mirip buah nangka. Rasanya sedikit asam-asam segar seperti buah nanas. Keunikan lain yang dimiliki buah ini adalah bentuknya yang kecil, tak lebih besar dari sekepalan tangan orang dewasa.
Buah carica biasanya tumbuh di pohon secara bergerombol, buahnya berubah menjadi kuning ketika diolah atau dimasak, dan memiliki biji yang kecil-kecil dan terasa manis. Nah, biji inilah yang sering dijadikan bahan utama sirup karena rasanya manis.
Baca halaman selanjutnya