Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara RCTI Promosi Program Itu Kelewat Wagu

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
12 Desember 2020
A A
acara musik alay RCTI promo program tv wagu mojok

RCTI promo program tv wagu mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Jika televisi lain mempromosikan program-programnya dengan cara menyisipkan di antara serangkaian iklan saat jeda komersial, RCTI tidak. Salah satu stasiun televisi yang dikenal sebagai paling “kreatif” dengan tayangan sinetron yang tiada henti saban malam. Sekaligus sebagai satu-satunya televisi yang “bermoral”, RCTI punya cara brilian mempromosikan programnya sendiri.

Promosi program lewat sisipan iklan itu mah cara kuno yang terbilang primitif dan perwujudan televisi yang lamban berkembang. RCTI jelas bukan jenis televisi yang begitu. Dengan “kreativitas” para krunya, saya rasa RCTI adalah satu-satunya televisi yang bisa dibanggakan oleh payung MNC Group, daripada tiga televisi lainnya.

Coba saja cek ratingnya. RCTI punya sumbangsih besar untuk mendongkrak perusahaan televisi milik Hary Tanoe. Lalu apa yang membuat program-program di RCTI selalu laku, paling tidak di antara tiga televisi serumahnya?

Kuncinya satu: promosi. RCTI melakukan teknik promosi program yang tidak bisa kita sangka. Saya pun sebelumnya melakukan analisis ini juga nggak nyangka. Kok bisa berpikiran begitu? Kok bisa sampe sewagu itu promosinya?

Pertama, kalau yang sering kita (hah, kita?) lihat iklan sebuah program di televisi letaknya di jeda program yang sedang tayang. Atau satu rangkaian dengan iklan-iklan lain. Namun, bukan RCTI kalau nggak bisa melakukan lebih dari itu.

Alih-alih promosi program di jeda iklan bersama iklan produk yang masuk, RCTI malah menaruh promosi sebuah program ke dalam program lainnya. Loh, lah gimana coba itu? Mungkin RCTI nggak mau ganggu iklan-iklan produk yang sudah rela membayar kali ya?

Contoh nih ya, di program “Dahsyatnya 2020”. Beberapa episode program tersebut menampilkan pemeran-pemeran di sinetron yang tayang di RCTI. Setelah masuk, pura-puranya si host: Ayu Dewi, Denny Cagur, dan… (Siapa lagi sih? Gue lupa) mengajak pemeran-pemeran sinetron tadi main game. Plisss jangan tanya kenapa acara musik jadi ada game-nya!

Dan sudah bisa ditebak apa yang terjadi berikutnya. Jelang bubaran, atau malah sebelum bintang tamu (biasanya penyanyi atau band) tampil, para pemeran sinetron ini melancarkan promosi. Canggih nggak tuh?

Baca Juga:

Sisi Gelap Tebus Murah Indomaret: Bukannya Lebih Hemat, Pembeli Malah Makin Boros

5 Cara Cerdas Belanja di Indomaret Biar Dapat Banyak Promo

Okelah barangkali toh ini juga sama-sama RCTI. Fine-fine aja dong promosi di dalam program lain?

Ya nggak gitu juga dong, Markonah! Seharusnya yang dipromosikan itu program yang sedang tayang, agar pemirsa besok sudi buat nonton lagi, bukannya program lain.

Nggak masalah mau promo sinetron sekali-kali di program “Dahsyatnya 2020” atau program apa pun. Ingat, sekali-kali, nggak terus-menerus alias selama si pemeran jadi bintang tamu. Lah ini malah para pemerannya beberapa kali diundang, dan beberapa kali juga promo sinetron di dalam program lain.

Konsepnya kayak gala premiere gitu. Tapi, ini jatuhnya wagu. Apalagi sinetronnya tiap hari tayang, lah buat apa dipromosikan terus?

Kedua, saya mencoba mencermati beberapa acara award-award alias pemberian penghargaan bagi insan-insan kreatif di televisi paling “kreatif” dan “bermoral”, RCTI. Hasilnya, saat nonton Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award kemarin di RCTI, saya terkejut beberapa nominasi yang terbilang prestisius berhasil digondol alumni “Indonesian Idol”.

Seperti nominasi “Pendatang Baru Terbaik” yang berhasil diraih sang juara dua (ya, kalian nggak salah baca) Indonesian Idol season 10, Tiara Andini. Tak hanya itu, Marion Jola—entah saya lupa doi Idol season berapa—juga menyabet penghargaan, bahkan nggak cukup satu, di antaranya penghargaan “Duo/Grup/Kolaborasi Soul/RnB Terbaik” bersama Tuan Tiga Belas, dan “Karya Produksi Kolaborasi Terbaik” bersama Laleilmanino.

Melalui Tiara dan Marion, yang kebetulan keduanya bukan juara “Indonesian Idol”, RCTI secara nggak langsung pengin promo, bahwa ini lho hasil didikan Anang dan kawan-kawan. Yang bukan juara saja berprestasi, apalagi yang juara. Eh, bener gitu bukan sih?

Buat para penggemar keduanya jangan tersinggung. Karena pasar industri hiburan kita, terutama televisi memang gitu.

Di ajang award yang lain juga pernah kok. Walaupun tidak secara gamblang disebutkan. Dalam ajang “Indonesian Television Award” yang tayang di RCTI juga tak bisa lepas dari agenda promosi program. Kala itu sinetron “Putri untuk Pangeran” sedang naik daun, dan apa yang terjadi? Para pemeran sinetron tersebut banyak yang menyabet penghargaan.

Saya nggak mau bilang bahwa acara award-award begini settingan. Buat membuktikannya susah cuy, cukup dicermati saja. Meskipun konon berdasarkan penilaian—entah dari pihak mana, atau katanya diambil melalui vote, yang jelas polanya kelihatan, mana yang bakal mendapat penghargaan mana yang tidak.

Ketiga, mungkin satu-satunya televisi yang bisa mempromosikan program di dalam sebuah program berita dan masuk ke dalam salah satu kontennya, cuma RCTI. Televisi satu ini piawai menemukan celah promosi. Kendati wagu, pokoknya kalau masih bisa promo, hajar saja.

Termasuk di dalam konten berita selebritis. Ya deh, saya tahu berita selebritis itu cuma intrik, mengumbar sensasional, dan isinya gosip. Eits, tunggu dulu, siapa menyangka berita selebritis juga bisa jadi ajang promosi lho.

Coba saja kalian tanyakan pada RCTI, bagaimana bisa pertemuan sebuah tokoh fiktif, Andin dan Mama Rosa di “Ikatan Cinta” menjadi berita yang seolah-olah benar terjadi? Apalagi pembawa acaranya bernada serius dalam membacakan salah satu episode di sinetron “Ikatan Cinta” tersebut.

“Beralih dari berita duka yang menyelimuti artis X, kita beralih ke kabar bahagia dari Andin yang kini sudah bertemu dengan ibunda Aldebaran, Mama Rosa. Pertemuan itu pun justru membuat Mama Rosa dan Andien menangis, ada apa gerangan? (Bacanya pake nada presenter “Silet”)”

Ya, kalau orang nggak tahu dan nggak pernah nonton “Ikatan Cinta” bisa terkecoh dengan itu. Padahal itu cuma promosi, lah apa coba? Mumpung rating “Ikatan Cinta” sedang tinggi, sekalian saja dipromosikan dengan dibalut seolah itu berita sungguhan. Haishhh Ra mashoookkk!

Hambok yang normal-normal saja kalau mau promosi program. Ojo neko-neko. Kreatif boleh, tapi jangan sampe over-kreatif, malah wagu jadinya.

BACA JUGA Menghitung Kekayaan Aldebaran Suaminya Andin di ‘Ikatan Cinta’ dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Desember 2020 oleh

Tags: ikatan cintapromoRCTI
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV Terminal Mojok

7 Acara Kuis Lawas Bikin Cerdas yang Seharusnya Tayang Lagi di TV

16 Januari 2023
Hal-hal yang Mungkin Terjadi setelah Kepergian Andin Ikatan Cinta

Hal-hal yang Mungkin Terjadi setelah Kepergian Andin Ikatan Cinta

26 Januari 2023
Dengan atau Tanpa Asisten Rumah Tangga, Tak Satu pun Membuatmu Lebih Mulia terminal mojok.co

Sikap Mama Rosa di ‘Ikatan Cinta’ Harus Ditiru Ibu Mertua Sedunia

20 Januari 2021
Pesona Mas Aldebaran di Sinetron 'Ikatan Cinta' Memang Sulit Terbantahkan, Bund terminal mojok.co

Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Dibilang Drakor Versi Lokal. Maaf, Drakor yang Mana?

25 November 2020
Kesalahan Saat Berburu Diskon Belanja yang Menimbulkan Kecewa terminal mojok.co

Menjelang Hari Kemerdekaan: Banyak Diskon Bertebaran di Pusat Perbelanjaan

14 Agustus 2019
Kejadian Absurd yang Sering Saya Alami Saat Berbelanja di Alfamidi

Kejadian Absurd yang Sering Saya Alami Saat Berbelanja di Alfamidi

11 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.