Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Cara Menjadi Master of Something

Ammar Taufiq oleh Ammar Taufiq
12 Mei 2019
A A
menjadi master of something tanpa bosan

menjadi master of something tanpa bosan

Share on FacebookShare on Twitter

Gengs, pernah nggak sih kalian melakukan sesuatu kegiatan atau katakanlah suka sama suatu bidang yang kalian enjoy ngejalaninnya terus tiba-tiba bosen gitu aja dan akhirnya memutuskan untuk berhenti dalam menekuni bidang tersebut? Kalau saya sih sering banget.

“Bagaimana cara mereka berlatih setiap hari, itulah yang membedakan para maestro dari gerombolan cacing pita atau anggota kerumunan.”

Setelah membaca esai Perihal Tulisan Buruk dan Bagaimana Cara Memperbaikinya yang ditulis oleh AS Laksana tersebut pikiran saya jadi agak terganggu lantaran kutipan tersebut. Saya jadi teringat perihal ketekunan saya terhadap suatu bidang dan bagaimana cita-cita saya sering kandas lantaran saya terlalu cepat merasakan bosan.

Dahulu ketika saya duduk di SMA, saya cukup banyak menekuni berbagai macam bidang. Mulai dalam bidang olah raga hingga dunia jurnalistik pernah saya cicipi. Dalam bidang olah raga, saya pernah menekuni panahan, sudah tak terhintung berapa kali saya telah mengikuti kompetisi. Akan tetapi dari semua kompetisi yang pernah saya ikuti, prestasi tertinggi yang pernah saya raih, hanya sampai ke perempat final. Tidak lebih. Minat terhadap bidang tersebut tak bertahan lama, karena prestasi saya yang tidak kunjung membaik dan gitu-gitu saja, kemudian saya merasakan bosan dan tidak lama saya memutuskan pensiun dini (agak berlebihan sih saya memakai istilah ini).

Saya kemudian beralih menekuni bidang jurnalistik dan kebetulan di sekolah pada saat itu ada ekstrakurikuler yang memfasilitasi saya untuk menekuni hal tersebut. Saya tertarik dengan jurnalistik lantaran kegiatan tulis-menulis beritanya yang nampaknya terlihat keren jika bisa menulis sebuah tulisan dan dibaca oleh banyak orang. Tak lama saya menekuni bidang tersebut, saya lagi-lagi merasakan kejenuhan dalam hal tersebut. Saya melihat tulisan saya tidak kunjung baik. Jauh dari kata baik, kalau meminjam istilah AS Laksana, jelek saja belum. Saya pesimis, dan berhenti menulis sejak itu.

Tertarik dalam suatu bidang, saya coba dalami, bosan dan kemudian berhenti mendalami bidang tersebut. Begitu saja terus siklusnya. Tidak berubah-berubah.

Dalam esai yang ditulis oleh Sulak—merupakan sapaan akrab AS Laksana—yang tadi salah satu kutipannya saya kutip di atas, sedikit menyinggung suatu hasil penelitian tentang bagaimana kita sebenarnya bisa menguasai suatu bidang atau disiplin minat apapun itu dalam waktu 10 ribu jam. Awalnya saya bertanya-tanya, jika suatu bidang bisa dikuasai hanya dalam 10 ribu jam. Mengapa saya tidak bisa menjadi seorang atlet panahan yang sudah saya tekuni selama dua tahun, atau mengapa saya tidak menjadi pemain bola profesional padahal bermain bola merupakan hobi saya sejak saya masih duduk di sekolah dasar.

Saya penasaran dengan hukum 10 ribu jam ini. Saya mulai googling untuk mencari apa yang dimaksud dengan hal ini. Pada akhirnya ada suatu artikel di internet yang mengulas buku karangan Geoff Colvin dengan judul Talent is overrated. Pada inti pembahasannya, ternyata sesuatu yang menjadikan seseorang itu master dalam suatu bidang, bukan melulu soal repetisi yang ia kerjakan. Akan tetapi bagaimana dalam setiap repetisi tersebut memiliki suatu target spesifik yang harus dicapai dan semuanya harus mulai dari menguatkan basic-basic dari disiplin tersebut. Hal ini disebut dengan deliberate practice.

Baca Juga:

Nasi Padang Itu Enak, kecuali Dikonsumsi Tiap Hari

Superhero Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek

Salah satu contoh yaitu dalam bidang olah raga bulu tangkis. Apabila seseorang ingin menjadi pebulu tangkis juara dunia atau dalam kata lain menjadi ahli dalam bidang tersebut, bukan melulu soal pertandingan yang ia pikirkan tapi bagaimana menguatkan basic bermain bulu tangkis terlebih dahulu, seperti kekuatan fisik, bagaimana melakukan drop shot, dan lain sebagainya. Hal ini perlu dilakukan berulang-ulang dan memang membosankan. Proses ini tidak berlangsung dengan instan. Dan mungkin saja proses ini sangat melelahkan dan membosankan. Banyak yang perlu ia pertaruhkan untuk menjadi seorang master. Mulai dari biaya, sampai rasa bosan yang mungkin akan menghampirinya terus menerus.

Hal semacam inilah yang kerap dilupakan oleh banyak orang, termasuk saya yang ingin ahli dalam suatu bidang. Kita kerap kali lebih mementingkan repetisi dan melupakan soal perkembangan diri kita. Sehingga gelar Master of Something yang kita harapkan itu hanyalah angan-angan belaka yang tidak akan pernah tercapai, malah yang ada gelar Master of None yang kita dapatkan.

Terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2021 oleh

Tags: AS LaksanaBosanMaster of Something
Ammar Taufiq

Ammar Taufiq

Mahasiswa jurusan sosiologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang memiliki hobi menganggur.

ArtikelTerkait

CGI Masalah Terbesar Film-film Superhero Indonesia Terminal Mojok superhero fatigue

Superhero Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek

17 Februari 2023
Menjadi AS Laksana

Cara Cepat Menjadi AS Laksana Tanpa Harus Baca Banyak Buku

27 Maret 2020

AS Laksana Memberikan Contoh bahwa Mengarang Itu Gampang, Asal Ada Nama Besar

8 Juni 2021
MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali Terminal Mojok

MasterChef Indonesia Ngebosenin, Sudah Saatnya para Juara Diadu Kembali

10 Januari 2023
3 Game untuk Mengisi Kebosanan yang Malah Bikin Kita Makin Bosan terminal mojok.co

3 Game yang Bikin Kita Makin Bosan

15 November 2020
rebahan

Dulu Bilang Pengin Rebahan, Pas Sekarang Disuruh Rebahan Malah Ngeluh Bosan

21 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.