Sepertinya nggak lebay untuk mengatakan bahwa Indomaret adalah tempat jajan terbaik. Akses ke Indomaret mudah sekali karena hampir di setiap tikungan ada. Metode bayar jajannya pun bervariasi, bisa tunai maupun nontunai. Selain itu semua camilan, mulai dari biskuit, wafer, hingga makanan ringan yang kemasannya segede gaban tersedia di Indomaret.
Akan tetapi saking banyaknya pilihan makanan, sering kali kita jadi bingung untuk menentukan pilihan. Mau coba semua snack, takut dompet jebol. Bisa juga karena opsi camilan di Indomaret banyak, satu jenis produk punya banyak substitusi. Kalau dicoba satu per satu, takut zonk atau harganya nggak sebanding dengan rasanya.
Saya sering banget jajan di Indomaret dan sudah mencoba hampir semua camilannya. Kalau boleh jujur, memang ada beberapa camilan di Indomaret yang mending di-skip aja. Lebih baik cari makanan lain dibandingkan camilan-camilan berikut ini.
#1 Pretz, sepupu Pocky yang harga elit tapi rasa sulit
Camilan berbentuk stik dengan rasa gurih ini masih satu pabrik dengan Pocky. Namun, berbeda dengan Pocky yang bikin candu, Pretz malah bikin kapok. Camilan tipis dan rasa minimalis seperti ini dibanderol dengan harga lebih dari Rp5 ribu? Swipe left aja, deh~
Menurut saya, Pretz dengan stik yang sama persis dengan Pocky tapi punya rasa gurih juga terasa agak nggak nyambung. Daripada Pretz, mending beli Biskitop Vegetable and Cheese Sticks yang harganya cuma Rp2 ribu tapi isi lebih banyak dan rasa lebih mantap.
#2 Khong Guan Malkist, camilan Indomaret yang bikin miris
Sebagai pencinta malkist, saya sudah mencoba semua varian malkist dari berbagai brand di Indomaret. Dan sayang sekali saya harus bilang bahwa Khong Guan Malkist adalah yang terburuk.
Setiap sudut dari Khong Guan Malkist sering banget tampak gosong alias warnanya nggak seragam. Selain itu, krimnya pun sangat tipis dan hampir nggak ada rasanya. Padahal tekstur Khong Guan Malkist sudah perfect. Memang, sih, harganya yang paling murah. Tapi seharusnya Khong Guan Malkist introspeksi diri karena kompetitor camilan satu ini di Indomaret kuat banget. Ada Roma Malkist dan Gery Malkist yang lebih variatif dan enak.
Baca halaman selanjutnya: #3 Tango Choco Tiramisu, varian baru yang kalah sama varian lama…
#3 Tango Choco Tiramisu, varian baru tapi kalah dari yang lama
Nggak seperti pesaingnya yang bikin varian wafer serba Korea, Tango bikin wafer dengan rasa-rasa klasik sebagai varian barunya. Inovasi seperti ini memang dinanti-nantikan banget, khususnya bagi penggemar wafer.
Sayangnya, Tango Choco Tiramisu yang termasuk salah satu varian baru ini malah agak mengecewakan. Saat makan Tango Choco Tiramisu, rasanya kayak makan wafer tanpa krim. Krimnya yang seakan-akan pelit ini membuat rasa tiramisunya samar banget. Memang paling bener beli Tango Royal Chocolate aja yang terpercaya sejak dulu.
#4 Nabati Nextar Noir Cookies & Cream, Oreo-wannabe yang (nyaris) gagal
Sebenarnya, Nabati Nextar Noir Cookies & Cream bisa jadi substitusinya Oreo karena punya konsep camilan yang sama. Mereka sama-sama merupakan cookies sandwich dengan krim vanila.
Tapi sayang sekali Nabati Nextar Noir Cookies & Cream gagal rasanya karena krimnya kemanisan. Sementara itu, cookies-nya yang seharusnya dark malah masih manis. Akibatnya, camilan Indomaret satu ini jadi kemanisan dan bikin cepet enek. Padahal camilan ini murah, isinya lebih banyak dibanding Oreo, dan sering diskon di Indomaret pula.
#5 Tos Tos, camilan tortilla di Indomaret yang terlalu tebal dan asin
Jajanan berupa tortilla chips ini cuma menang di bonusnya. Kalau bukan karena Tos Tos ngasih photocard di dalam kemasannya, kayaknya ia bakal kalah telak dari brand tortilla chips yang jadi pendahulunya.
Masalahnya, potongan tortilla Tos Tos ketebelan. Selain bikin capek ngunyah, makan Tos Tos terlalu banyak juga bikin langit-langit mulut jadi sakit. Selain itu, kuantitas bumbunya pun nggak konsisten antara satu kemasan dengan kemasan lain yang masih satu varian. Kadang bumbunya kebanyakan, kadang juga tortilla chips-nya kayak nggak dikasih bumbu.
#6 Roni, snack yang naikin tensi
Kehadiran Roni sebagai makaroni kemasan awalnya membuat saya mengira bahwa saya nggak perlu lagi jauh-jauh beli Makaroni Ngehe. Namun, ternyata kedua makaroni ini memang berbeda segmen.
Roni ini adalah makaroni super asin. Teksturnya memang cocok buat bikin kita ngunyah lagi dan lagi. Tapi cita rasanya yang asin banget akan membuatmu memerlukan waktu seminggu untuk menghabiskan satu kemasannya. Tapi saya rasa camilan Indomaret satu ini cocok sih buat sobat darah rendah yang butuh natrium.
#7 Tic Tic, camilan Indomaret yang dilarang dimakan saat lapar
Sebenarnya nggak ada yang salah dari Tic Tic. Rasanya enak, harganya murah, dan isinya banyak. Hanya saja, Tic Tic ini satu frekuensi dengan kuaci karena sebanyak apa pun kita makan, kita nggak akan kenyang.
Membeli dan makan Tic Tic hanya membuat kita capek makan dan waktu jadi terbuang. Tic Tic adalah tipikal snack yang meleleh saat terkena air liur dan langsung hancur ketika dikunyah sekali saja. Kalau kamu sedang dalam kondisi lapar dan pengin mencari makanan untuk mengganjal perut, jangan sekali-kali beli Tic Tic, ya!
Memang nggak salah untuk menjajal ketujuh camilan Indomaret di atas kalau kamu mau. Tapi untuk menghindari rasa kecewa atau menyesal, mending cari jajanan lain saja, deh.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Urutan Sosis Siap Makan Indomaret Dilihat dari Komposisi Dagingnya, Kanzler Bukan yang Nomor Satu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
