#3 Tango Choco Tiramisu, varian baru tapi kalah dari yang lama
Nggak seperti pesaingnya yang bikin varian wafer serba Korea, Tango bikin wafer dengan rasa-rasa klasik sebagai varian barunya. Inovasi seperti ini memang dinanti-nantikan banget, khususnya bagi penggemar wafer.
Sayangnya, Tango Choco Tiramisu yang termasuk salah satu varian baru ini malah agak mengecewakan. Saat makan Tango Choco Tiramisu, rasanya kayak makan wafer tanpa krim. Krimnya yang seakan-akan pelit ini membuat rasa tiramisunya samar banget. Memang paling bener beli Tango Royal Chocolate aja yang terpercaya sejak dulu.
#4 Nabati Nextar Noir Cookies & Cream, Oreo-wannabe yang (nyaris) gagal
Sebenarnya, Nabati Nextar Noir Cookies & Cream bisa jadi substitusinya Oreo karena punya konsep camilan yang sama. Mereka sama-sama merupakan cookies sandwich dengan krim vanila.
Tapi sayang sekali Nabati Nextar Noir Cookies & Cream gagal rasanya karena krimnya kemanisan. Sementara itu, cookies-nya yang seharusnya dark malah masih manis. Akibatnya, camilan Indomaret satu ini jadi kemanisan dan bikin cepet enek. Padahal camilan ini murah, isinya lebih banyak dibanding Oreo, dan sering diskon di Indomaret pula.
#5 Tos Tos, camilan tortilla di Indomaret yang terlalu tebal dan asin
Jajanan berupa tortilla chips ini cuma menang di bonusnya. Kalau bukan karena Tos Tos ngasih photocard di dalam kemasannya, kayaknya ia bakal kalah telak dari brand tortilla chips yang jadi pendahulunya.
Masalahnya, potongan tortilla Tos Tos ketebelan. Selain bikin capek ngunyah, makan Tos Tos terlalu banyak juga bikin langit-langit mulut jadi sakit. Selain itu, kuantitas bumbunya pun nggak konsisten antara satu kemasan dengan kemasan lain yang masih satu varian. Kadang bumbunya kebanyakan, kadang juga tortilla chips-nya kayak nggak dikasih bumbu.
#6 Roni, snack yang naikin tensi
Kehadiran Roni sebagai makaroni kemasan awalnya membuat saya mengira bahwa saya nggak perlu lagi jauh-jauh beli Makaroni Ngehe. Namun, ternyata kedua makaroni ini memang berbeda segmen.
Roni ini adalah makaroni super asin. Teksturnya memang cocok buat bikin kita ngunyah lagi dan lagi. Tapi cita rasanya yang asin banget akan membuatmu memerlukan waktu seminggu untuk menghabiskan satu kemasannya. Tapi saya rasa camilan Indomaret satu ini cocok sih buat sobat darah rendah yang butuh natrium.
#7 Tic Tic, camilan Indomaret yang dilarang dimakan saat lapar
Sebenarnya nggak ada yang salah dari Tic Tic. Rasanya enak, harganya murah, dan isinya banyak. Hanya saja, Tic Tic ini satu frekuensi dengan kuaci karena sebanyak apa pun kita makan, kita nggak akan kenyang.
Membeli dan makan Tic Tic hanya membuat kita capek makan dan waktu jadi terbuang. Tic Tic adalah tipikal snack yang meleleh saat terkena air liur dan langsung hancur ketika dikunyah sekali saja. Kalau kamu sedang dalam kondisi lapar dan pengin mencari makanan untuk mengganjal perut, jangan sekali-kali beli Tic Tic, ya!
Memang nggak salah untuk menjajal ketujuh camilan Indomaret di atas kalau kamu mau. Tapi untuk menghindari rasa kecewa atau menyesal, mending cari jajanan lain saja, deh.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Urutan Sosis Siap Makan Indomaret Dilihat dari Komposisi Dagingnya, Kanzler Bukan yang Nomor Satu.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















