Calon Sarjana Kok Kena Kasus Plagiarisme, Pantesan Nggak Lulus-Lulus

Calon Sarjana Kok Kena Kasus Plagiarisme, Pantesan Nggak Lulus-Lulus

Kanal YouTube Indonesia, Calon Sarjana, sedang disorot habis-habisan sama netizen. Bukan, bukan karena dia lagi ngerjain skripsi (pun intended). Melainkan karena kanal ini memproduksi video atau konten-konten di YouTube yang ternyata merupakan hasil curian dari akun-akun lain.

Salah satu akun yang videonya diambil seenak udelnya sendiri adalah JT alias JTonYouTube. Melalui cuitannya di Twitter, ia menyebut bahwa salah satu akun YouTube terbesar di Indonesia ini telah mencuri thumbnail-nya.

Sayangnya, bukan hanya satu—melainkan BANYAK.

https://twitter.com/reputationabdus/status/1192371865592819712

 

Gara-gara aksi plagiatnya yang ketahuan dan ditegur langsung oleh pemilik video asli, nama Calon Sarjana langsung melejit. Beberapa orang memutuskan meng-unsubscribe kanal YouTube-nya dan mengirimkan hujatan ramai-ramai di Twitter. Yah, daripada ngirim nasi kotak.

Aksi maling-malingin konten sebenarnya bukan baru pertama kali terjadi. Seperti yang sudah disebutkan, kanal ini bukan hanya mencuri video JT, melainkan juga video-video lainnya (tapi ada sumber yang menyebutkan kini Calon Sarjana mulai menambahkan link sumber asli). Selain itu—berkat netizen Indonesia yang keahlian investigasinya kayak Detektif Conan—kita semua juga diingatkan kembali dengan akun Dagelan yang sudah di-take down karena hal serupa, yaitu ngambil-ngambilin konten orang. Yang mengejutkan, baik Dagelan maupun Calon Sarjana disebut berada dalam satu perusahaan yang sama: Infia.

Wow, wow, wow, ternyata kakak beradik~

Ada banyak komentar terkait kasus ini, tapi saya tertarik menyoroti namanya yang unik: Calon Sarjana. Saya sungguh bertanya-tanya: kenapa sih mereka memilih nama ini?

“Pantesan nggak lulus-lulus, copas terus, sih!”

“Kanal ini menggambarkan kebiasaan para calon sarjana yang kerjaannya ngopy pas bikin skripsi.”

“Gimana mau jadi sarjana kalau malah jadi maling?”

Saya mesem-mesem sekaligus mengangguk setuju waktu membaca kalimat-kalimat di atas. Mungkin—ini cuma mungkin, ya—pendiri Calon Sarjana memilih nama kanalnya dengan harapan para penontonnya mendapatkan pengetahuan yang banyak dan cepat, sampai-sampai rasanya bisa diwisuda kapan saja.

Sayangnya, kanal YouTube ini malah melakukan hal yang lantas bikin kita semua geleng-geleng kepala. Kenapa mereka pede-pede aja melanjutkan hidupnya di kancah “konten kreatif” dengan cara yang nggak kreatif blas padahal bawa-bawa nama calon sarjana?

Tadinya saya mau protes dengan menyebutkan bahwa dulu, waktu bikin skripsi, saya mengumpulkan banyak sumber di bab Literature Review dan menyalinnya dengan menggunakan aturan yang berlaku. Ada paragraf yang saya parafrase, lengkap dengan menyebut nama penulis buku, pun saya tambahkan pula di bagian Daftar Pustaka atau Sumber Referensi.

Maksud saya, boro-boro mau ngopy. Ha wong kalau mau nulis skripsi yang judul dan bahasannya udah pernah ditulis sama kakak angkatan pun otomatis nggak bakal lolos “seleksi” dosen pembimbing, kok!

Tapi, kalau dipikir-pikir, calon sarjana itu kan maknanya luas; nggak cuma perkara skripsi aja. Ada mahasiswa yang nggak masuk ke kelas tanpa izin yang jelas alias bolos, ada juga yang nekat titip absen—eh maksud saya titip presensi—lewat temannya yang pintar meniru tanda tangan, sementara beberapa di antaranya lebih suka bergerak sebagai tukang fotokopi di tugas kelompok karena ogah mikir berat-berat.

Mungkin—sekali lagi, ini cuma mungkin—ini juga alasan pendiri Calon Sarjana memberikan nama kanalnya: agar bisa berlindung di balik kelakuan beberapa mahasiswa.

Tapi, yah, tetap saja, kanal Calon Sarjana ini nggapleki. Mahasiswa, sekalipun nyontek tugas milik temannya (tentu saja sudah minta izin wkwk), masih bisa kreatif dengan cara membuat kalimat-kalimatnya sendiri biar nggak ketahuan-ketahuan amat kalau nyontek. Lah, ini kok dia malah thumbnail-nya segala sampai sama dengan video asli. Nggak minta izin pula. Ra mashok, blas!

Akhir kata, saya pikir seharusnya pemilik akun Calon Sarjana ini mulai mempertimbangkan nama lain untuk dipakai. “Contoh Mahasiswa yang Seharusnya di-DO”, misalnya.

BACA JUGA Persoalan Channel YouTube Calon Sarjana: Nyomot Karya Dulu, Minta Maaf Kemudian atau tulisan Aprilia Kumala lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version