Aturan Tidak Tertulis Naik Bus Mini Madura, Saya Tulis Supaya Perjalanan Kalian Lebih Aman dan Nyaman

Aturan Tidak Tertulis Naik Bus Mini Madura, Saya Tulis Supaya Perjalanan Kalian Lebih Aman dan Nyaman Mojok.co

Aturan Tidak Tertulis Naik Bus Mini Madura, Saya Tulis Supaya Perjalanan Kalian Lebih Aman dan Nyaman (wikpedia.org)

Madura seperti kebanyakan daerah lain di Indonesia, belum memiliki transportasi publik terintegrasi yang menghubungkan berbagai daerah di wilayahnya. Jangankan transportasi publik yang terintegrasi, pilihan kendaraan umum saja sangat jarang. Warga setempat lebih banyak mengandalkan bus mini untuk bepergian ke kabupaten lain, terutama warga yang tinggal di Kabupaten Bangkalan

Bagi orang luar Madura, bepergian menggunakan bus mini mungkin pengalaman yang asing. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan naik bus umum berukuran besar pada umumnya sih, hanya saja ada beberapa aturan tidak tertulis yang setidaknya perlu kalian tahu. Saya akan tulis beberapa diantaranya supaya perjalanan kalian lebih aman dan nyaman.  

#1 Saat naik bus mini Madura, langsung sebutkan tempat tujuan dengan jelas

Sudah bukan rahasia umum lagi, kalau bus mini itu jalannya cepat banget. Saat kaki baru saja naik ke dalam mobil, bahkan sebelum pantat menemukan tempat duduknya yang nyaman, pak sopir sudah tancap gas saja untuk mencari penumpang selanjutnya.

Jadi, hal pertama yang harus dilakukan saat sudah masuk ke dalam bus mini adalah memberitahukan tujuan dan tempat di mana akan turun. Ini perlu dilakukan biar si sopir ingat dan bisa menebak-nebak lokasinya. Bahkan, kalau naik dari arah timur, tujuannya harus lebih diperjelas lagi karena beberapa bus mini kini mengangkut penumpang nggak cuma lintas kabupaten, tapi juga lintas pulau. Iya, ada beberapa bus mini yang memang ditujukan untuk membawa penumpang dari/dan ke Surabaya.

Itu mengapa, sebelum naik, penting untuk ditanyakan tujuan bus mini tersebut akan ke mana. Jika ia ke Surabaya, sudah dipastikan ia nggak akan melintasi Bangkalan kota dan daerah-daerah bagian barat lainnya.

Selain itu, untuk berjaga-jaga dan takut si sopir lupa karena fokus menyetir dengan kecepatan penuh, jadi sekitar 5-3 km sebelum sampai tujuan, usahakan untuk mengingatkan kembali pada lokasi tujuanmu. Biasanya, kalau diingatkan dalam jarak yang mepet, si sopir bisa marah-marah karena harus mengurangi kecepatan secara mendadak.

Percaya deh, dimarahin sopir di bus mini yang penuh sesak dengan udara panas itu nggak enak. Saya sering menjadi korbannya, padahal si sopir yang nggak dengar sewaktu saya berteriak.

#2 Biarkan sopir mengatur tempat dudukmu

Di dalam bus mini, kedudukan penumpang nggak lebih tinggi dari pada sopir. Penumpang boleh berencana di mana dia ingin duduk, tapi sopir bus mini yang akan menentukan akhirnya. Apalagi jika kondisi bus setengah terisi dan sedang beroperasi pada jam-jam sibuk, jangan berharap sebagai penumpang dilayani dengan lemah lembut.

Sopir bus mini selalu lebih tahu di mana para penumpang harus duduk. Apakah di depan, di pojok belakang, di kursi kernet, atau di kursi tepat belakang si sopir yang menghadap ke belakang. Semuanya tentu saja ditentukan berdasarkan jauh-dekat lokasi tujuan masing-masing.

Jadi, meskipun bus mini dalam kondisi agak lowong dan lokasi tujuan dekat, nggak usah berharap bisa duduk cantik di kursi belakang samping jendela. Nggak bakalan diizinin karena bisa memperlambat mobilitas calon-calon penumpang lainnya yang mungkin tujuannya lebih jauh, jadi lebih butuh tempat duduk yang nyaman.

#3 Jika duduk di bangku yang menghadap ke belakang jangan lupa berpegangan erat-erat

Beberapa formasi tempat duduk di bus mini itu ada yang menghadap ke belakang. Duduknya tepat di belakang kursi sopir dan penumpang bagian depan. Kalau bus mini dalam keadaan hampir penuh atau ada penumpang dengan tujuan dekat, mereka biasanya bakalan diminta untuk duduk di bangku tersebut.

Nah, seperti yang saya jelaskan di awal tadi kalau kecepatan bus mini ini kadang nggak ngotak dan sopirnya nggak sabaran. Sering tancap gas tanpa aba-aba. Jadi, para penumpang yang duduk di bangku menghadap ke belakang ini seringkali terjungkal ke penumpang di depannya.

Saran saya, kalau kalia kebagian duduk di bangku ini, berpeganglah pada kursi sopir dan penumpang di depan. Atau, bisa juga dengan sengaja memundurkan badan dan menahan gaya tarik menggunakan kaki. Sehingga, saat si sopir tancap gas, kita nggak akan tertarik dan terjatuh ke penumpang di bagian depan.

Pokoknya, berpegangan saja yang kuat ya. Kalau keburu jatuh, bakalan diketawain seluruh penumpang selama sisa perjalanan. Saya pernah jadi korbannya, blas bukan pengalaman yang menyenangkan.

#4 Kalau buru-buru, jangan menunggu di tempat bus mini biasa ngetem

Aturan paling penting dari naik bus mini adalah kalau buru-buru, jangan pernah menunggu di tempat-tempat bus mini biasa ngetem. Bus mini memang nggak punya halte seperti TransJatim, tapi ia punya tempat-tempat tertentu yang biasa digunakan untuk menunggu penumpang.

Jadi, kalau memang nggak mau ikutan ngetem, mending menggulah di jarak sekitar 5-8 meter dari tempat bus mini biasa ngetem. Para sopirnya sudah cukup paham kok. Mereka tahu, kalau ada penumpang menunggu di lokasi tempat bus mini ngetem, tapi nggak ikut naik ke bus mininya, itu berarti penumpang tersebut sedang buru-buru.

Mereka biasanya bakalan membiarkan saja para penumpang tadi naik bus mini yang sedang beroperasi. Nggak bakalan ada perkelahian antar sesama sopir bus mini kok. Aman-aman saja seperti yang sering saya alami. Malah terkadang para sopir bus mini itu turut membantu dan sengaja mencegat temannya yang sedang beroperasi untuk mengangkut saya yang buru-buru dan nggak bisa ikutan ngetem.

Di atas beberapa aturan tidak tertulis kalau kalian ingin naik bus mini di Madura, khususnya di Bangkalan. Memang terdengar sepele, tapi aturan-aturan tidak tertulis itu bisa bikin perjalan kalian jauh lebih nyaman lho. 

Penulis: Siti Halwah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Derita Tinggal di Pelosok Bangkalan Madura, Transportasi Buruk hingga UMR Rendah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version