Bumiaji Kota Batu Memang Nyaman Dijadikan Tempat Tinggal, Asal Bisa Berdamai dengan Sisi Gelapnya

Bumiaji Kota Batu Memang Nyaman Dijadikan Tempat Tinggal, Asal Bisa Berdamai dengan Sisi Gelapnya Mojok.co

Bumiaji Kota Batu Memang Nyaman Dijadikan Tempat Tinggal, Asal Bisa Berdamai dengan Sisi Gelapnya (wikipedia.org)

Kecamatan Bumiaji Kota Batu bukan tempat yang sempurna. Ada beberapa sisi gelap yang membayangi. 

Kota Batu adalah tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Hal ini saya sampaikan kepada siapa saja karena memang semenyenangkan itu tinggal di sini. Hingga detik ini, saya masih belum mau mengoreksi anggapan itu. 

Kota Batu adalah daerah kecil yang terdiri atas tiga kecamatan: Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo. Sebenarnya kota ini belum tua-tua amat, usianya baru 22 tahun. Walau begitu Kota Batu menawarkan kenyamanan dan kestabilan layaknya daerah yang sudah berdiri berpuluh-puluh tahun silam. 

Saya beri sedikit gambaran tentang daerah ini ya. Kota yang merupakan pecahan dari Kabupaten Malang itu tidak begitu padat. Berbeda dengan kota-kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya atau Kota Malang. Itu mengapa tidak ada nuansa hiruk pikuk yang menyesakkan di sini. Suasana di Kota Batu cenderung menyegarkan karena letaknya yang berada di kaki Gunung Arjuno. Itu mengapa kawasan Batu hampir selalu sejuk. Bahkan, terlalu dingin. 

Kota kecil yang nyaman, tapi …

Walau daerahnya mungil, kota ini sangat lengkap. Kalian mencari mal atau pusat perbelanjaan pun ada. Kalian mencari sekolah, Kota Batu menyediakan berbagai jenjang mulai dari playground hingga SMA, semuanya ada. Memang sih di sana tidak ada universitas, tapi para calon mahasiswa bisa mendaftar ke perguruan tinggi di luar kota batu yang jaraknya nggak begitu jauh. 

Kalian ingin kulineran di daerah ini? Tenang saja, banyak sekali pilihannya. Kulineran dengan harga ramah di kantong hingga yang mahal banget ada. Tempat wisata? Tinggal pilih, mulai dari yang wisata alam sampai yang modern, semua ada. Kota ini paket lengkaplah pokoknya. 

Akan tetapi, segala kenyamanan yang ditawarkan Kota Batu bukan berarti kota ini sempurna tanpa cela. Kota Batu juga punya sisi gelap yang sebenarnya patut diwaspadai. Tulisan ini saya buat dari sudut pandang saya yang berasal dari Kota Batu khususnya Kecamatan Bumiaji ya. 

Asal tahu saja, Bumiaji adalah sebuah kecamatan di sisi utara Kota Batu. kecamatan ini adalah yang terluas dan sebagian besar wilayahnya berada di kaki gunung Arjuno Welirang. Dengan kata lain, sebagian besar daerah di kecamatan ini berada di ketinggian 1.500 mdpl. 

Bumiaji Kota Batu kadang terlalu dingin

Risiko tinggal di kaki gunung memang harus siap dengan suhu yang dingin. Apalagi saya tinggal di Kecamatan Bumiaji, yang merupakan kecamatan tertinggi di Kota Batu. Namun, terkadang saya nggak menyangka suhu udara di daerah saya terlalu dingin. Apalagi ketika musim hujan hingga musim kemarau. 

Saat sedang dingin-dinginnya, suhu di Kota Batu, khususnya di Kecamatan Bumiaji bisa mencapai 20 sampai 17 derajat Celcius. Kalau sudah begini, nggak cukup kalau cuma pakai jaket biasa. Bayangkan, betapa magernya beraktivitas dengan suhu sedingin itu. 

Macet tiap weekend

Di antara kecamatan Kota Batu lain, Kecamatan Bumiaji menjadi daerah yang paling banyak punya spot wisata. Tidak heran kalau kecamatan ini selalu ramai ketika libur panjang atau akhir pekan.Nyaris tiap Sabtu-Minggu, jalanan utama di Kecamatan Bumiaji itu macet. Peru diketahui, jalan utama di Kecamatan Bumiaji itu sempit. Bayangkan saja, mobil dan bus berjejer di jalanan Bumiaji Kota Batu yang sempit. Pokoknya males banget  kalau udah macet.

Baca halaman selanjutnya: Macet tiap …

Bumiaji Kota Batu jauh dari pusat kota

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, Kecamatan Bumiaji terletak di sisi utara Kota Batu. Kalau kalian tinggal di kampung saya, lokasinya benar-benar mentok di sisi utara yang paling dekat dengan gunung. 

Jelas kondisi geografis ini membuat jarak ke kota sangat jauh. Sebenarnya jaraknya hanya sekitar 6-7 km, tapi belak-beloknya itu lho. Sungguh menantang. Belum lagi hawa dingin yang menerjang. 

Rawan longsor, terutama jika musim hujan

Ini yang sebenarnya patut diwaspadai oleh warga setempat maupun pendatang Kecamatan Bumiaji. Hidup di dataran tinggi dan dekat perbukitan harus siap dengan tanah longsor. Apalagi ketika musim hujan tiba. 

Sejauh saya tinggal di kecamatan ini, tanah longsor sempat terjadi beberapa kali. Syukurnya, rumah saya sejauh ini aman dan saya harap akan selalu aman. Namun, manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan. Itu mengapa selalu bersiap dan waspada adalah keputusan terbaik. 

Selain itu, sebagai warga setempat, saya rasa perlu untuk saling mengingatkan berbagai pihak untuk menjaga alam. Termasuk pihak-pihak maruk yang melakukan pembangunan tanpa memperhatikan sekitar. 

Bumiaji Kota Batu seperti nggak punya kehidupan di atas jam 10 malam

Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, kehidupan seolah-olah berhenti pada pukul 10 malam. Setelah itu, daerah di sisi utara itu seperti kota mati. Hampir semua Indomaret tutup, warung makan tutup, kedai kopi juga banyak yang tutup jam segitu, menyisakan beberapa warung Madura saja yang baru tutup ketika kiamat.

Sebenarnya hal ini wajar mengingat Bumiaji adalah kecamatan kecil, tidak seperti kota-kota besar lain. Namun, kondisi daerah yang seperti akan sulit bagi manusia-manusia kalong atau manusia yang gemar melek dan nongkrong di malam hari seperti saya. Kalau lewat jam 10 dan masih ingin nongkrong atau keluar, mau tidak mau saya harus ke pusat kota, yang mana lagi-lagi agak jauh pulang-perginya.

Di atas beberapa hal yang perlu kalian ketahui dari Kota Batu, khususnya yang terjadi di Kecamatan Bumiaji. Saya rasa orang-orang perlu mengetahuinya sebelum gegabah memutuskan tinggal di tempat ini. Memang kota mungil ini adalah tempat yang nyaman dijadikan tempat tinggal, dengan catatan kalian bisa berdamai dengan sisi-sisi gelap tadi.  

Penulis: Iqbal AR
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Tempat Wisata di Kota Batu yang Patut Diwaspadai

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version