Entah gimana nasib Purbalingga seandainya nggak ada Kecamatan Bukateja. Mesti ora cetha, Lur!
Purbalingga menjadi saksi sejarah munculnya panglima tangguh di negeri ini. Di kabupaten yang terletak di kawasan Ngapak ini, lahirlah Panglima Besar Soedirman. Pamor jenderal yang digunakan sebagai nama universitas itu tak perlu diragukan lagi. Di samping nama besar sang jenderal, Purbalingga juga memiliki berbagai keunggulan. Keunggulan ini tentu bukan murni karena kehebatan dari pihak pemkab semata, melainkan juga sokongan dari wilayah kecamatan yang ada di kabupaten berjuluk Perwira tersebut.
Salah satu kecamatan yang memberikan sumbangsih pada kabupaten yang terkenal sebagai sentra knalpot itu adalah Bukateja. Kecamatan yang bersebelahan dengan Purbalingga kota ini bisa dikatakan sebagai kecamatan yang paling ideal. Bahkan tanpa Bukateja, Kabupaten Purbalingga hanyalah buih di samudera. Lantas, apa yang menyebabkan kecamatan yang juga berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara ini begitu penting bagi Purbalingga?
Daftar Isi
Transportasi publik di kecamatan ini paling memadai se-Purbalingga
Di era yang serba cepat ini, perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain tidak bisa dihindari. Salah satu faktor penentu keberhasilan mobilisasi warga adalah trasnportasi publik. Maraknya penggunaan kendaraan pribadi di kelas menengah membuat warga enggan bepergian menggunakan transportasi publik. Kemacetan di jalan-jalan pun menjadi sebuah keniscayaan yang sulit dihindari.
Saya rasa kendaraan pribadi yang begitu lalu-lalang di jalanan tidak terjadi di Kecamatan Bukateja. Ya, keberadaan bus Trans Jateng di kecamatan ini mampu meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi. Apalagi bus yang didominasi oleh warna merah itu menawarkan tarif yang sangat terjangkau.
Bayangkan saja, untuk pergi ke kabupaten sebelah (baca: Purwokerto), para penumpang Trans Jateng hanya perlu mengeluarkan kocek sebesar Rp4 ribu. Ongkosnya terjangkau, kan?
Fyi, Terminal Bukateja juga menjadi pemberhentian terakhir bus Trans Jateng. Beberapa kawan saya memilih Terminal Bukateja sebagai tempat pemberhentian dan keberangkatan tatkala menggunakan moda transportasi andalan warga Jateng tersebut.
Bukan hanya itu, saudara saya yang merantau di Jabodetabek pun menggunakan terminal yang tepat berada di pertigaan ini sebagai tempat pemberhentian di saat mudik ke kampung halaman. Hal ini karena Kecamatan Bukateja terletak di jalan lintas provinsi yang tak pernah lengang oleh lalu lintas kendaraan.
Bandara satu-satunya Purbalingga ada di sini
Saya rasa semua kabupaten di Bumi Ngapak harus berterima kasih pada Bukateja. Kenapa? Karena kecamatan ini memiliki bandara udara. Bandara Jenderal Besar Soedirman menjadi satu-satunya bandara komersil yang beroperasi di wilayah Bralingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen). Kini, warga Bralingmascakeb tidak perlu jauh-jauh ke YIA (Yogyakarta International Airport) lagi.
Meski rute penerbangan masih minim, keberadaan bandara yang berada di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja ini terbukti mampu memberikan angin segar bagi kabupaten lain di sekitarnya. Saat kunjungan presiden ke Karesidenan Banyumas beberapa bulan lalu, Pak Jokowi mendarat di Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Kehadiran Pasar Bukateja yang menjamin kebutuhan warga Purbalingga hingga Banjarnegara
Pasar yang memiliki nama persis dengan nama kecamatannya ini baru saja mengalami pemugaran. Pemugaran di Pasar Bukateja membuat area ini terkesan lebih modern. Meski disebut sebagai pasar tradisional, segala fasilitas baru yang ada di pasar ini tidak ketinggalan zaman, lho. Buktinya saat kunjungan Mendag ke Purbalingga, Pasar Bukateja menjadi salah satu percontohan pasar tradisional yang memiliki bangunan modern.
Pasar yang hanya berjarak 2 menit dari Terminal Bukateja ini juga menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli dari berbagai daerah. Bahkan beberapa di antaranya adalah penjual dan pembeli dari Kabupaten Banjarnegara. Letak Bukateja yang berada di perbatasan Purbalingga dan Banjarnegara membuat Pasar Bukateja aksesibel untuk dijangkau.
Bukateja adalah bunga mawar yang rekah. Kecamatan yang menawan dalam kanvas bunga bernama Purbalingga. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib Purbalingga tanpa Bukateja. Mesti ora cetha, Sedulur!
Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Purbalingga Bikin Warga Bangga karena Bisa Mengalahkan Purwokerto.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.