Orang tahunya Grobogan itu Purwodadi. Padahal ada Kecamatan Wirosari yang nggak kalah nyaman untuk ditinggali di Grobogan.
Saat kali pertama berkenalan dengan teman kuliah, kerja, atau kala jalan-jalan ke luar kota, pasti akan akan ada basa-basi perkenalan sederhana ketika bertemu orang baru. Biasanya pertanyaan nama dan tempat tinggal selalu jadi template-nya. Saat lawan bicara bukan teman satu kota, saya akan selalu menjawab kabupatennya saja, “Rumah saya di Grobogan.”
Apakah mereka langsung paham? Nggak semua. Kebanyakan lawan bicara saya malah menautkan alisnya. Bingung. Mereka lantas akan lanjut bertanya, “Grobogan letaknya di mana?”
Kalau sudah begini, rasa-rasanya kabupaten terbesar nomor dua di Jawa Tengah ini seperti tak kasat mata. Sekalipun pernah dengar, mereka nggak tahu letak tepatnya.
Saya yang sudah hafal sekaligus muak dengan momen-momen seperti ini, pada akhirnya akan menjawab, “Purwodadi. Asli saya Purwodadi.”
Lalu benar saja, lawan bicara saya akan mengangguk paham dan terang benderang soal di mana letak Purwodadi berada. Padahal kalau ditelaah lagi, saya bukan asli orang Purwodadi karena Purwodadi adalah nama kecamatannya dan Grobogan adalah kabupatennya. KTP saya bertuliskan saya asli Wirosari, Grobogan.
Harapan saya sebenarnya sederhana, ingin mengenalkan Grobogan lebih beken dan memberi tahu bahwa ada kecamatan yang paling layak ditinggali selain Purwodadi, yakni Wirosari.
Daftar Isi
Kecamatan Wirosari Grobogan tempat yang nyaman dan aman
Wirosari terletak di bagian timur Kabupaten Grobogan, tepatnya 20 kilometer dari pusat kota. Nggak terlalu jauh dari pusat kota dan nggak terlalu ramai membuat kecamatan ini nyaman dan aman untuk ditinggali. Adanya perbukitan di daerah utara dan dataran rendah di daerah selatan membuat Wirosari memiliki dua jenis topografi yang berbeda.
Walaupun dilewati oleh Sungai Lusi yang mengalir sepanjang Wirosari tengah, tak membuat kecamatan ini terdampak banjir. Fakta inilah yang membuat saya rasa, Wirosari adalah tempat yang layak dijadikan tempat hidup.
Meski begitu, saya turut prihatin saat mendengar sebagian besar Kabupaten Grobogan terkena banjir pada 6-7 Februari kemarin, di mana ada 33 desa di 12 kecamatan yang terdampak. Banjir tersebut menghambat akses lintas provinsi dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Terdapat pabrik garmen yang menghidupi warga sekitar
Saat pabrik PT Pungkook Indonesia One berdiri 2016 lalu di Desa Tanjungrejo, tak bohong jika pabrik itu membawa harapan hidup yang lebih baik untuk masyarakat Wirosari Grobogan. Masyarakat yang biasanya merantau untuk bisa menghidupi keluarganya kini tak perlu lagi melakukannya. Meski nggak semuanya, tapi keberadaan pabrik tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja dari Wirosari dan daerah sekitarnya.
Tak hanya itu, dengan adanya pabrik tersebut juga membuka peluang pebisnis bagi masyarakat setempat. Banyak yang membuka berbagai jenis usaha, misalnya warung makan, kos-kosan untuk karyawan pabrik yang berasal dari luar kota, laundry, dll. Bahkan pedagang kecil pun turut merasakan sejahtera di sini.
Bisa dikatakan, keberadaan pabrik garmen ini dapat mengubah perekonomian masyarakat Wirosari Grobogan dan membikin saya mikir dua kali untuk kerja keluar kota. Ngapain juga kerja keluar kota? Tanpa pergi jauh-jauh, sudah ada lapangan pekerjaan yang layak untuk memperbaiki hidup di kampung halaman sendiri.
Akses pendidikan dan kesehatan terjamin di sini
Sejahteranya suatu daerah biasanya ditandai dengan adanya akses pendidikan dan akses kesehatan yang bermutu, mudah, dan terjangkau. Fasilitas pendidikan di Wirosari Grobogan lengkap. Ada banyak SD, SMP, SMA negeri maupun swasta yang tersebar di sini.
Sebut saja beberapa sekolah unggulan seperti SMPN 1 Wirosari, SMPN 2 Wirosari, dan MTSN 2 Grobogan ada di sini. Sementara untuk jenjang sekolah menengah atas, ada SMAN 1 Wirosari dan SMKN 1 Wirosari yang bisa menjadi tujuan melanjutkan sekolah menengah atas bagian kejuruan. Apa masih kurang lengkap?
Selain fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan di sini juga cukup lengkap. Ada RSUD yang fasilitas pelayanannya lengkap dan jaraknya dekat. Ada pula puskesmas dan beberapa klinik besar. Semuanya mudah ditemukan dalam radius paling jauh 5 kilometer.
Jadi, meskipun Wirosari nggak sebeken Purwodadi dan nggak menjadi pusat kota di Grobogan, kecamatan ini menjadi pusat perekonomian yang bisa menghidupkan banyak nyawa dan keluarga. Saya juga merekomendasikan kecamatan ini sebagai tempat tinggal paling adem ayem untuk hidup sampai tua.
Penulis: Jarwani Linda Listik Safitri
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.