Bukan buat Gaya-gayaan, Ini Alasan Saya Lebih Memilih Tablet Ketimbang Laptop untuk Bekerja dan Kuliah

Saya Lebih Memilih Tablet Ketimbang Laptop untuk Bekerja dan Kuliah terminal mojok

Di era teknologi seperti sekarang ini, manusia nggak bisa lepas dari gadget yang senantiasa membantu dan mempermudah setiap pekerjaan yang dilakukan. Mulai dari kebutuhan informasi, bekerja, belajar, menghujat, bergosip, sampai mencari pasangan hidup. Dominasi internet memberikan napas sesak dan napas lega bagi sebagian orang tergantung bagaimana ia memanfaatkannya. Seiring berkembangnya teknologi, semakin beragam pula gadget yang disuguhkan. Ada smartphone, tablet, netbook, hingga laptop. Sehingga semakin banyak pilihan yang bisa menyesuaikan kebutuhan, sampai isi dompet kita.

Bagi anak kuliahan yang sambil sibuk bekerja seperti saya, tentu gadget sangat diperlukan. Selain untuk scrolling di media sosial dan membuat tweet gabut, gadget dibutuhkan untuk belajar dan bekerja, terlebih bagi saya yang mobile di lapangan sebagai wartawan serta merasakan njelimetnya kuliah online. Namun, kadang terdapat beberapa kendala ketika saya harus membeli gadget, mulai dari spesifikasi, merek, dan yang terpenting adalah duit. Ada duit, ada barang, Bos!

Beberapa teman saya memilih laptop sebagai teman yang tepat untuk berkuliah ataupun bekerja. Sebenarnya saya pribadi ingin memiliki itu semua, namun apa daya isi kantong hanya cukup untuk membeli tablet second. Butuh keyakinan, ketabahan, dan keikhlasan untuk memantapkan diri memilih tablet sebagai gadget penunjang pekerjaan dan perkuliahan. Mulai dari banyaknya bisikan dari teman-teman untuk membeli notebook, hingga menyarankan membeli tablet yang harganya lebih mahal dari motor saya sendiri. Kan, edan!

Tetapi, setelah melalui beberapa perenungan dan analisis yang saya baca dari berbagai sumber, saya pun memantapkan diri untuk membeli tablet. Dengan harga Rp2 juta saya bisa membeli tablet Samsung Tab S2 second yang super mulus dan fullset dari Shopee, hasilnya adalah tulisan yang Anda baca sekarang ini. Dan, nyatanya saya nggak menyesal sama sekali memilih tablet sebagai gadget penunjang pekerjaan. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi hal ini.

Pertama, harga lebih terjangkau. Bagi Anda sekalian kaum yang serba terpaksa dan nanggung dalam membeli suatu barang, tablet sangat cocok dijadikan gadget untuk kerja sekaligus kuliah. Fungsinya memang nggak jauh beda dari HP Android pada umumnya, tapi dengan layar yang lebih besar dan spesifikasi yang sedikit lebih tinggi. Kalian bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari mulai dari membuat tulisan di Terminal Mojok, tugas kuliah, scrolling media sosial, bikin meme, nonton drakor, sampai berdebat di grup keluarga. 

Dengan layar tablet yang besar, kalian juga bisa leluasa dalam multitasking dengan fitur split screen yang sangat membantu. Bisa sekalian mengetik tugas sambil nontonin kebodohan orang-orang di medsos misalnya. Atau nonton YouTube sambil berdebat bersama orang-orang superior di Twitter tanpa harus capek bolak-balik aplikasi.

Kedua, tablet lebih mudah dibawa. Buat kalian yang nggak mau ribet bawa tas laptop atau tas yang lebih besar untuk membawa notebook, saya sarankan berpindahlah ke tablet. Tablet saya berukuran 8 inchi dan bisa saya bawa-bawa cuma dengan waist bag! Ditambah chargerannya, bawa HP juga masih muat. Walau tetap saja tergantung jenis waist bag yang dibawa.

Kalian nggak perlu ribet menunggu layar turn on seperti di notebook dan laptop, rata-rata tablet zaman sekarang baterainya sangat tahan lama seperti cintaku padamu. Jadi, kita bisa melakukan pekerjaan kita dengan cepat dan nggak pakai ribet kayak kamu yang sering bilang “terserah” pas ditanya “mau makan apa?”

Ketiga, banyak aksesori tambahan. Saya menulis tulisan ini menggunakan keyboard bluetooth yang harganya kurang dari Rp70 ribu, walau mouse-nya mahal banget sampe Rp300 ribuan. Harga itu mahal bagi saya, hehehe. Tapi, dengan banyaknya aksesoris yang bisa dipakai semakin menambah fleksibilitas kalian dalam bekerja.

Berbeda ketika keyboard notebook atau laptop rusak, kita sulit memperbaikinya. Ketika pakai keyboard eksternal, jadinya keyboard stock terkesan mubazir dan mengganggu pandangan. Atau bahkan menghabiskan ruang meja yang sedang kita tempati.

Nah, itulah beberapa alasan saya memilih tablet ketimbang laptop sebagai teman bekerja dan kuliah. Sebenarnya, apa pun gadgetnya tergantung kebutuhan kita, sih. Jangan cuma karena gengsi doang kita pengin gadget canggih tapi produktivitas nihil. Apalagi kalau belinya sampai jual ginjal. Kasihan diri sendiri, sudah jadi beban orang tua, eh, malah bikin sengsara diri sendiri.

BACA JUGA Membeli Gawai Second Ternyata Nggak Seburuk yang Saya Pikirkan dan tulisan Muhammad Afsal Fauzan S. lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version