Kota Solo memang banyak menyuguhkan hal unik, salah satunya punya rel kereta aktif yang ada di jalan raya, tepatnya di Jalan Slamet Riyadi Solo. Rel kereta di Jalan Slamet Riyadi ini hanya dilewati KA Batara Kresna dan sesekali KA Jaladara yang jadi kereta wisata. Pas kereta lewat, banyak warga yang mengabadikan momen tersebut lewat ponsel.
Meskipun ikonik, rel ini juga sering bikin orang kesal karena nggak sedikit yang terpeleset di jalan itu, termasuk saya. Saking banyaknya warga yang terpeleset, beberapa orang yang mengatakan, nek durung kepleset ning Slamet Riyadi, durung dadi warga Solo. Terjemahannya, kalau belum kepleset di Jalan Slamet Riyadi, belum jadi orang Solo.
Awalnya saya kira musim hujan membuat rel cukup licin dan ada yang terjatuh. Tapi, dugaan itu langsung hilang ketika saya melihat orang terpeleset di siang bolong. Saya jadi penasaran, kira-kira apa penyebabnya, ya?
Daftar Isi
Penyebab rel bikin kepleset
Biar nggak menduga-duga, saya berbincang via WhatsApp dengan Kepala Humas Daerah Operasional (DAOP) 6, Krisbiyantoro. Pak Kris bilang, penyebab kepleset di dekat rel KA jalan raya bukan karena hujan saja.
“Jadi kasus itu bisa terjadi di bagian jalan yang bersinggungan dengan jalur KA,” ungkap Kris saat dihubungi pada Sabtu (4/5/2024).
Selain itu, warga bisa jatuh karena pas memotong rel nggak tegak lurus dan sudutnya kurang dari 90 derajat. Terus, perbedaan tinggi antara rel dengan aspal juga menjadi penyebabnya.
Pak Kris menyampaikan, rel di Jalan Slamet Riyadi Solo masih bagus dan belum membutuhkan perawatan. Rel itu masih bagus karena sampai sekarang hanya dilewati dua kereta saja, itu pun kecepatannya rendah.
Tips biar nggak kepleset di Jalan Slamet Riyadi Solo
Nah biar nggak kepleset lagi, Pak Kris memberikan tips yang sangat berguna bagi warga Solo dan sekitarnya. Sebagai pengguna jalan, hal yang paling utama kalau mau memotong rel adalah hati-hati dan waspada, terutama saat atau setelah hujan.
Kedua, kecepatan pengendara harus dikurangi saat melintas di Jalan Slamet Riyadi Solo. Jadi kalau mau selamat jangan ngebut ya! Setelah itu, baru posisikan motor melintas tegak lurus dan jangan miring banget. Ingat, semakin kecil sudutnya, peluang buat kepleset akan semakin tinggi.
“Pastikan juga kondisi ban masih bagus alurnya,” katanya.
Uji coba tips
Setelah percakapan singkat dengan Pak Kris, saya masih ingin menjajal tips yang diberikan secara langsung. Saya mencoba tips yang diberikan saat musim kemarau maupun hujan. Ternyata, saran yang dikasih sangat mujarab dan sejak saat itu saya nggak kepleset lagi.
Bukan hanya mencobanya, saya juga mulai mengamati pengguna jalan yang terpeleset. Saya perhatikan, populasi warga kepleset lebih banyak terjadi karena motong jalannya terlalu miring. Biasanya kasus ini terjadi waktu mau belok kanan dan memotong rel di Jalan Slamet Riyadi Solo. Seperti kata Pak Kris, musim hujan dan cara memotong jalan yang salah membuat peluang jatuh semakin tinggi.
Karena merasa penting untuk menekan angka tibo kepleset, tips itu saya bagikan ke teman-teman. Tapi tips ini buat pengguna jalan aja ya. Pihak yang punya kewenangan, seperti Pemerintah Kota Surakarta harus ikut bertanggung jawab biar nggak ada yang kepleset lagi. Jadi buat Wali Kota Solo dan para stakeholder, kasus sepele tapi sering terjadi ini bisa lebih diperhatikan lagi. Setuju, nggak?
Penulis: Laksmi Pradipta Amaranggana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Hal yang Tidak Akan Kita Temui di Sepanjang Jalan Slamet Riyadi Solo