Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kalian Anggap Suhu Sekarang Ini Panas? Lemah, buat Orang Situbondo Ini Mah Anget doang

Agus Miftahorrahman oleh Agus Miftahorrahman
18 Oktober 2023
A A
Situbondo, Tempat Tinggal Terbaik dan Kota Sederhana yang Saking Sederhananya, Nggak Ada Apa-apa di Sini

Situbondo, Tempat Tinggal Terbaik dan Kota Sederhana yang Saking Sederhananya, Nggak Ada Apa-apa di Sini (Rizknas via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Kek gini panas? Kalian lemah. Bagi orang Situbondo mah, ginian anget.

Keputusan saya untuk melanjutkan studi pascasarjana membuat saya sering keluar kota belakangan ini. Oleh karena jarak kampus dan rumah hanya 2 jam perjalanan dan kuliahnya hanya 2 hari seminggu, saya akhirnya memutuskan untuk pulang-pergi saja tiap minggu. 

Seperti biasa, setiap minggunya pasti dipenuhi dengan candaan dan basa-basi antarteman sekelas. Tapi, sejak beberapa minggu terakhir obrolan selalu berkutat tentang suhu udara yang terasa panas belakangan ini. 

Terlepas dari fasilitas kelas yang sudah dilengkapi AC pembikin adem suasana, obrolan soal suhu udara yang panas itu tetap saja jadi bahan pembicaraan. Saya yang orang Situbondo ya ikut-ikut saja mendengarkan biar tidak mati kutu yekan. 

Kalo bagi saya, suhu udara ini masih tergolong hangat. Belum masuk kategori panas. Malahan, suhu udara kampus saya di Kabupaten Jember jauh lebih adem daripada Situbondo. 

Pasalnya, Situbondo itu punya garis pantai yang panjang banget, terpanjang nomor dua di Indonesia. Kalian jelas bisa bayangkan sendiri efeknya apa, panasnya jadi luar biasa. Belum juga minimnya pohon dan ruang terbuka hijau. Panasnya tuh luar biasa.

Kalo daerah lain udah mulai ngeluh terasa panas, apa kabar Situbondo? Berkali-kali lipat panasnya. Tapi, namanya juga minoritas, ya ikutan ngaku kepanasan juga akhirnya. 

“Duh rek, kok yo cek panas e belakangan,” gaya Ssya meniru bahasa unik Jemberan. 

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Hangat gini kok dibilang panas

Bagi saya, dan (mungkin) orang Situbondo lainnya, suhu udara belakangan ini masih tergolong hangat. Belum masuk kategori panas. Kok bisa? Ya karena sudah terbiasa dengan panas yang nggak ngotak. Jadi, ketika daerah lain merasa suhu udara kian memanas, orang Situbondo mah udah kebal. Semacam udah imun gitu. 

Nggak tau kalau orang Semarang ya, kalau kata Mbak Paula sih nggak kebal juga. Mungkin emang beda aja. Ini semua tergantung genset.

Lagian, panasnya suhu udara ini juga ulah kita sendiri yang nggak mau jaga lingkungan. Ya jangan ngeluh aja, cobalah tanam pohon biar bisa menikmati rindangnya pohon di tengah panasnya siang hari. 

Toh, kita berangkat kerja pagi-pagi, terik matahari belum maksimal dan juga bagus untuk kesehatan. Pulang kerja juga sore hari, matahari udah males-malesan di ufuk barat hendak terbenam tak lama kemudian. Udah jan ngeluh, bentar lagi juga udah musim hujan. 

Bertamu siang hari tetap disuguhi kopi

Selanjutnya, kenapa saya bilang suhu udara masih tergolong hangat bagi orang Situbondo? Karena, kalo bertamu siang-siang di Situbondo itu masih disuguhi secangkir kopi.

Jangan harap kalian bakal disuguhi segelas es teh atau es jeruk ketika bertamu ke orang Situbondo. Ngimpi, yang ada kalian bakalan disuguhi kopi hitam setelah perjalanan jauh. 

“Monggo, diminum kopinya biar ndak ngantuk. Pasti capek jauh-jauh ke Situbondo,” ungkap Tuan Rumah. 

Situbondo kebagian hujan belakangan

Kalo udah hangat-hangat begini, itu artinya udah mau musim hujan. Selayaknya pertanda hujan yang biasanya ditandai dengan suhu udara yang terasa sumuk kemudian dilanjutkan dengan guyuran hujan menyegarkan dan aroma petrichor menenangkan ketika hujan reda. 

Udara hangat begini bagi orang Situbondo juga dimaknai sebagai pertanda datangnya musim penghujan dan akhir musim kemarau. Meski Situbondo keseringan dapat hujan sisa-sisa dan hanya kebagian angin gherring (bahasa setempat untuk angin banter yang bikin orang masuk angin). Kita juga berharap kepada datangnya musim hujan kok. 

Harapan turun hujan ini bukan karena apa, karena panasnya suhu udara ini suka bikin orang gampang emosian. Iya, yang bikin kesel pas suhu udara panas ini bukan gerah dan panas terik matahari. Bukan juga soal nyari es untuk mendinginkan tenggorokan. Hal yang saya tidak suka ketika musim kemarau adalah emosi orang-orang yang ikutan naik karena panasnya suhu udara. 

Masa iya, yang mau pinjem duit lebih galak daripada yang mau minjemin? Itu pasti efek suhu udara yang memanas.

Penulis: Agus Miftahorrahman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Situbondo, Tempat Tinggal Terbaik dan Kota Sederhana yang Saking Sederhananya, Nggak Ada Apa-apa di Sini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2023 oleh

Tags: cuacapanassitubondo
Agus Miftahorrahman

Agus Miftahorrahman

Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam. Menaruh perhatian atas isu-isu sosial, lingkungan, dan literasi. Setiap pekan menjaga bara semangat literasi melalui Perpustakaan Jalanan Besuki Membaca.

ArtikelTerkait

Terminal Bungurasih Surabaya Labirin Calo yang Menakutkan (Unsplash)

Terminal Bungurasih Surabaya: Labirin Calo yang Menakutkan dan Membuat Saya Trauma

23 April 2025
Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

Tembakau Tambeng, si Gurih Manis Asal Situbondo yang Cocok Jadi Suguhan Saat Lebaran

15 April 2023
Bondowoso Nggak Punya Laut, Tapi Menjadi Pusat Ikan Pindang di Jawa Timur (Pixabay)

Belajar dari Bondowoso: Tidak Punya Laut, tapi Menjadi Pusat Ikan Pindang Jawa Timur

21 Mei 2023
Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember (Unsplash)

Sudah Saatnya Membangun Jalan Tol Hutan dari Situbondo Sampai Jember

17 April 2023
Orang Situbondo Jangan Cari Pasangan Orang Bondowoso, Nggak Cocok

Orang Situbondo Sebaiknya Jangan Cari Pasangan Orang Bondowoso, Nggak Cocok

1 Mei 2023
stereotip anak laut pantai sijile baluran mojok

Pantai Sijile, Pantai Indah yang Harus Dikunjungi kalau Kalian Main ke Situbondo

2 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.