Bagi siapa saja yang sudah mengkhatamkan Naruto, tentu paham betul klan mana yang saya maksud. Sejak Naruto masih langganan di-bully hingga ia menjadi orang nomor satu di Konoha, posisi penasihat Hokage—mungkin setara dengan posisi wakil presiden seperti Pak Luhut sekarang—selalu dipegang oleh orang-orang dari klan ini.
Klan Nara memang terkenal cerdas. Dua karakter utama dari klan ini adalah karakter yang sangat menonjol dalam kemampuan menyusun strategi. Tentu di luar kemampuan bertarung mereka yang cukup lumayan. Yang pasti seorang Nara mampu membuat analisis yang tajam dan mendalam serta mampu mengorganisir tim dengan baik di setiap pertempuran.
Namun, belakangan ini ada salah seorang—yang diduga kuat dari Klan Nara—yang (sepertinya) akan mendapat peran lebih. Bossman Sontoloyo namanya. Bukan nama asli memang, tetapi semenjak 2-3 tahun yang lalu, reputasinya meroket. Terima kasih kepada para pemirsa YouTube yang kian hari kian berjibun menunggu konten-konten dari blio sehingga semakin banyak yang mulai mengikutinya.
Memangnya ada apa dengan konten-konten di kanal YouTube-nya sehingga begitu viral?
Jika kebanyakan konten YouTube populer diisi oleh kegiatan-kegiatan tidak penting dan signifikan terhadap kehidupan seperti membuang squishy ke laut atau pura-pura jadi gembel, lain halnya dengan konten-konten Bossman Sontoloyo yang justru mengkritik kebijakan pemerintah habis-habisan. Tidak cukup dengan isi pesan yang menohok, dalam beberapa tayangan malah terang-terangan menyinggung beberapa tokoh elite di pemerintahan.
Kritik kepada pemerintah memang sudah jadi hal yang lumrah. Namun, selama ini banyak yang lemah dan mentah. Tidak cukup kuat untuk sekadar nyantol di telinga kanan dan nggak keluar dari telinga kiri. Nah, di sinilah nilai jual Bossman. Kritik-kritiknya dikemas menarik dalam tayangan video singkat disertai dengan data-data dari sumber tepercaya dan tak lupa dengan solusi jalan keluarnya. Landasan datanya pun bukan data sembarangan yang dinukil dari situs-situs konspirasi. Datanya diambil dari hasil penelitian koleganya baik di dalam maupun luar negeri.
Siapa sih sebenarnya orang ini? Kok bisa dia mendapatkan data-data penting apalagi mampu mengolahnya menjadi informasi yang begitu ciamik? Jangan-jangan hanya seseorang yang sedang cari panggung atau pencitraan saja. Eits, tunggu dulu. Mari kita simak biar nggak gagal paham.
Seperti yang diakuinya sendiri, Bossman ini memiliki latar belakang dunia intelijen Indonesia. Posisinya pun bukan kaleng-kaleng. Dengan pengalamannya di bidang inilah, Bossman banyak memberikan pelajaran-pelajaran tentang geopolitik dan ketahanan nasional. Dia bahkan sering melabeli dirinya sendiri sebagai orang yang bergerak dunia shadow. Benar-benar khas seorang Nara yang jago mengeluarkan jurus bayangan, bukan?
Belakangan, si Sontoloyo ini sering turun gunung. Keluar dari dunia shadow-nya. Diawali dari menghadiri kajian jamaah Maiyah lalu mengisi kuliah geopolitik di sana—tentu tidak full asap seperti yang biasa dilakukan Cak Nun—hingga yang paling fenomenal mungkin ketika hadir dalam podcast Om Deddy. Saking viralnya, belum berganti hari saja penontonnya sudah mencapai jutaan. Ingat ini tayangan obrolan serius lho bukan video pamer-pamer paha ala artis Korea.
Melihat pergerakan Bossman yang tidak biasa ini, netizen mulai berspekulasi yang berujung pada satu muara. Mungkinkah ini adalah manuver Bossman untuk 2024?
Bagi pembaca yang juga subscriber kanal YouTube-nya mungkin sudah bosan dengan pernyataan blio yang selalu mengatakan bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa. Hanya wong cilik yang mengutarakan pendapat. Namun, di luar videonya, di beberapa tayangan offline, blio selalu mengamini setiap muncul pernyataan dukungan dari siapa pun yang berharap dirinya maju di 2024. Di media sosial pun demikian, meskipun tidak terlalu kentara.
Sikap Bossman yang semakin ke sini terlihat semakin mantap untuk melakukan perubahan nyata di Indonesia membuat banyak netizen telanjur berharap. Ibarat kisah percintaan, saat ini netizen sedang sayang-sayangnya. Sepak terjangnya selalu dinanti. Memang selalu ada buzzer-buzzer pemerintah yang coba mengalihkan isu atau meredam euforia, namun sejauh ini belum terlalu berpengaruh terhadap loyalis garis kerasnya.
Melihat profil Bossman Sontoloyo memang akan membuat banyak orang falling in love at first sight. Bagaimana tidak? Paketnya komplet. Selain jago di urusan geopolitik, blio adalah seorang pengusaha sukses yang membawahi lebih dari 30 perusahaan nasional dan multinasional. Yah, 11-12 dengan calon wapres yang nggak jadi kemarin lah. Eh, malahan keduanya bersahabat erat lho.
Politik sudah, ekonomi sudah. Hal terakhir yang mungkin akan jadi nilai jual lebih yang lain adalah sosok sontoloyo ini tumbuh di lingkungan pesantren. Setelah sukses pun dia mendirikan rumah yatim yang telah memiliki 10.000 santri. Sepertinya yang sudah saya bilang sebelumnya, paketnya kompeit bukan? Nasionalis, ekonomis, dan islamis.
Nah, sekarang masalahnya adalah apakah blio benar-benar akan mencalonkan diri menjadi Hokage ataukah tetap berada di dunia shadow-nya saja?
Menjadi orang nomor satu bukan perkara yang simpel. Untuk mendapatkannya harus memiliki kendaraan politik. Setidaknya hingga saat ini syaratnya masih seperti itu. Banyak lobi dan ada mahar politik yang akan menyertainya pula. Jika nanti blio sudah menemukan kendaraan yang tepat, akankah dirinya berubah? Akankah kendaraannya nanti menyetir pengemudinya sama seperti yang sudah-sudah? Atau akankah Bossman tetap Sontoloyo seperti sekarang ini?
Ada ungkapan uang dan kekuasaan akan mengubah seseorang, namun saya cenderung berpendapat bahwa keduanya hanya mengungkapkan jati diri seasli-aslinya orang itu. Yang suka ngutang uang ya akan terus ngutang. Yang suka tidur ya akan lebih sering bermimpi. Yang suka becermin dan bersolek ya akan pamer citra baik melulu.
Saat seorang Nara memutuskan untuk menjadi Konoha 1, tentu tidak akan mudah mendapat kepercayaan warga sama seperti saat seorang Hokage menunjuknya menjadi penasihat. Pasti ada perlawanan. Entah itu dari lingkungan elite ataupun dari akar rumput. Sebagai penikmat Naruto, saya tidak membaca Boruto betewe, jujur saya lebih suka karakter Shikamaru Nara—yang tenang, pandai menganalisis masalah, leader yang cerdas—ketimbang Naruto Uzumaki yang satu-satunya hal paling menonjol adalah pencitraannya sebagai pahlawan perang namun pada dasarnya lebih sering bersikap ceroboh dan bodoh.
Perlu diingat, Konoha adalah desa yang kerap menjadi incaran orang-orang jahat macam Orochimaru dan Akatsuki. Jadi, Hokage pun setidaknya harus orang yang benar-benar sakti bukan sekadar terlihat sakti apalagi asal mengeluarkan kartu sakti.
BACA JUGA A-Z Jurusan Ilmu Politik: Jurusan yang Dikira Lulusnya Auto Jadi Anggota DPR
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.