Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Blora Bukan Cuma Cepu, Sudah Sewajarnya Kecamatan Lain Diperhatikan agar Tak Merasa Jadi Anak Tiri!

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
14 Mei 2025
A A
Ironi Blora: Bukan Lumbung Pangan, tapi Jadi Lumbung Utang   cepu

Ironi Blora: Bukan Lumbung Pangan, tapi Jadi Lumbung Utang (Yumen via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak lama, setiap kali saya mendengar ada wacana tentang “mBangun Blora”, arah pembicaraannya dipastikan hampir selalu mengarah ke Cepu. Mulai dari pembangunan industri, pengembangan pariwisata, peningkatan akses pendidikan, sampai renovasi tempat transportasi publik seperti bandara dan stasiun—semuanya terasa hanya hidup di Cepu.

Saking dominannya, tak sedikit orang luar yang keliru mengira bahwa Cepu adalah ibu kota kabupaten, dan Blora cuma kota kecil di sekitarnya. Nggak heran jika warga dari wilayah seperti Ngawen, Randublatung, atau bahkan Blora Kota sendiri cuma bisa ikut tepuk tangan dari kejauhan setiap ada pengumuman pembangunan. Senang sih, tapi senangnya sambil nelan ludah. Karena, ya tahu sendiri, proyek-proyek itu pasti jatuhnya ke Cepu lagi.

Sebagai warga Blora timur yang notabene dekat secara geografis dengan Cepu, saya pun tetap merasa bosan melihat kecamatan saya seperti cuma jadi daerah pelengkap. Terlebih setiap kali melihat dampak pembangunan yang hanya berfokus di satu kecamatan saja. Ya, saya sadar kalau Cepu punya nilai historis dan potensi ekonomi yang besar, tapi bukan berarti kecamatan-kecamatan lainnya dipaksa selalu pasrah dan hanya jadi tokoh pembantu dalam narasi besar “Blora Maju”.

Padahal, masyarakat di luar Kecamatan Cepu juga ikut ambil bagian dalam pemilu dan membayar pajak seperti warga lainnya. Namun, yang mereka terima justru bukan keadilan pembangunan, melainkan semacam pembiaran. Pembangunan selama ini terasa seperti hadiah eksklusif yang terus-menerus dikirim ke alamat yang sama, sementara wilayah lain hanya diminta untuk terus bersabar tanpa kepastian.

Akan jauh lebih bijak jika Pemerintah Kabupaten Blora mulai menimbang ulang sejumlah hal mendasar demi menciptakan pemerataan yang nyata. Berikut ini saya uraikan beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan.

Bandara Ngloram untuk siapa?

Bandara Ngloram yang dulunya mati suri kini muncul wacana akan diaktifkan lagi. Tujuannya, konon, untuk membuka konektivitas dan menggerakkan ekonomi Blora. Tapi mari kita jujur: seberapa banyak warga Blora yang benar-benar akan menggunakan bandara ini? Apakah para petani di Sambong dan pelaku UMKM di Bogorejo akan langsung terbantu? Atau bandara ini hanya jadi tempat selfie bagi pejabat yang kebetulan datang naik pesawat dinas?

Yang ironis, jalan menuju bandara memang mulus, tapi jalan-jalan ke desa-desa masih penuh lubang seperti kenangan yang belum tuntas. Pembangunan infrastruktur seperti ini seharusnya bisa menyentuh kehidupan banyak orang, bukan hanya jadi proyek simbolik yang ujung-ujungnya tidak terasa. Kalau memang tujuannya untuk pemerataan, maka alangkah baiknya bandara ini jadi pemantik pemerataan fasilitas transportasi antar kecamatan.

Jangan sampai bandara ini justru menegaskan ketimpangan: yang bisa naik pesawat adalah mereka yang sudah punya jabatan dan harta kekayaan, sementara yang lain harus sibuk menambal ban motornya karena kondisi jalan yang masih bobrok.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

3 Kuliner Ekstrem Blora yang Mungkin Nggak Cocok di Lidah Banyak Orang, tapi Menarik untuk Dicoba

Kampus negeri masuk Cepu, tapi tepatkah pilihannya?

Saya yakin semua warga Blora akan bangga jika perguruan tinggi beken seperti UNY dan ISI membuka cabang di kabupaten yang sering dijuluki sebagai yang paling sepi di Jawa Tengah. Ini bukan cuma soal pendidikan, tapi juga pengakuan. Blora akhirnya dilirik. Ada harapan baru bagi anak muda, dan ada geliat baru buat ekonomi lokal. Tapi yang jadi pertanyaan besar: apakah memang sudah tepat kalau kampusnya dibangun di Cepu?

Kalau dari aspek transportasi dan akses, memang tak bisa disangkal, Cepu punya posisi strategis. Jalur kereta ada, terminal besar juga siap, dan sudah biasa jadi persinggahan orang luar. Tapi kalau bicara soal pemerataan dan akses pendidikan, cerita jadi berbeda. Cepu sudah punya banyak “hadiah” pembangunan. Sementara itu, kecamatan-kecamatan lain masih berkutat dengan persoalan dasar: dari konektivitas, minimnya fasilitas belajar, sampai soal akses digital yang belum merata. Pembangunan kampus di Cepu, kalau tak dibarengi langkah serius untuk menjangkau wilayah lain, bisa jadi malah memperlebar kesenjangan.

Blora butuh lebih dari satu pusat pertumbuhan

Cepu sudah terlalu lama jadi pusat segalanya. Tapi kabupaten yang sehat dan maju tidak boleh bergantung pada satu titik saja. Blora butuh lebih dari satu pusat pertumbuhan. Wilayah-wilayah lain harus didorong agar bisa tumbuh secara berdikari, bukan terus menerus mengandalkan limpahan dari Cepu.

Blora tidak akan benar-benar maju jika hanya satu kecamatan yang terus disorot dan dimajukan. Pembangunan yang hanya berputar di Cepu sama saja seperti menyiram satu pohon di tengah ladang kering. Cepu boleh tumbuh subur, tapi kalau kecamatan lain layu dan tak diberi kesempatan berkembang, maka ketimpangan akan terus menganga luas. Kemajuan suatu daerah itu bukan ketika satu tempat jadi mewah, tapi ketika semua wilayah bisa hidup layak, punya akses, dan merasa diurus.

Pada akhirnya pemerataan bukan sekadar keadilan, tapi juga sebuah kebutuhan. Ketika kecamatan-kecamatan lain mulai dibenahi dan diberi peluang setara, maka saya yakin Blora akan tumbuh sebagai satu kesatuan. Bukan daerah yang dibelah oleh prioritas, tapi daerah yang dirajut oleh perhatian. Masyarakat Blora yang tersebar di 15 kecamatan lain juga berhak merasa bahwa mereka bagian dari kabupaten ini—bukan hanya penggembira dari balik layar pembangunan. Sebab sejatinya, Blora bukan cuma Cepu. Dan sudah sewajarnya semua kecamatan ikut mendapat perhatian.

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Blora, Kabupaten Kecil yang Sulit Menghargai Tokoh-tokoh Penting Daerahnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Mei 2025 oleh

Tags: bandara nglorambloracepupembangunan
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

4 Tempat Wisata Blora yang Sebenarnya Menarik asal Pelancong Tahu Waktu yang Tepat Mojok.co

4 Tempat Wisata Blora yang Sebenarnya Menarik asal Pelancong Tahu Waktu yang Tepat

18 April 2025
Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan

Alarm Merah untuk Bandungan: Bencana yang Mengintai di Balik Masifnya Pembangunan

10 Januari 2023
Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani Mojok.co

Cepu, Kecamatan di Blora yang Paling Pantas Dikasihani

6 November 2025
Jalan Gatot Subroto Penghasil Pembalap Tangguh di Kabupaten Blora

Jalan Gatot Subroto Penghasil Pembalap Tangguh di Kabupaten Blora

15 Maret 2024
Membayangkan Andai Cepu Lepas dari Blora: Cepu Makin Kaya, Blora Jadi Kabupaten yang Menderita

Membayangkan Andai Cepu Lepas dari Blora: Cepu Makin Kaya, Blora Jadi Kabupaten yang Menderita

30 Juli 2025
Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus? terminal mojok.co

Membandingkan Jalan di Jogja, Surabaya, dan Wakatobi. Mana yang Lebih Mulus?

5 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.