Kawasan Blok M terkenal sebagai tempat nongkrong muda-mudi di Jakarta Selatan sejak dahulu. Kalau orang tua kalian besar di Jakarta, hampir dipastikan mereka pernah nongkrong di Blok M setidaknya sekali seumur hidup. Kawasan itu semakin menggeliat saat ini, setidaknya ada tiga tempat yang ikonik yakni Blok M Plaza, Blok M Square, dan M Bloc Space.Â
Saking populer, kawasan ini sering muncul di media sosial. Salah satu konten viral yang menarik perhatian saya adalah reel Instagram yang membahas kebingungan orang-orang membedakan M Bloc Space, Blok M Square, atau Blok M Plaza. Tiga tempat itu memang punya nama yang mirip karena berada di kawasan yang sama, tapi masing-masing punya keunikan sendiri-sendiri lho. Sebagai warga Jakarta yang budiman dan pengunjung setia kawasan tersebut, izinkan saya memberi panduan cara membedakan ketiga tempat itu.Â
Daftar Isi
Blok M Plaza, salah satu mal tertua di Jakarta Selatan
Mal yang terletak di Jalan Bulungan ini adalah salah satu pusat perbelanjaan modern pertama Jakarta yang diresmikan 1990 oleh ibu negara kala itu, Tien Soeharto. Pusat perbelanjaan ini punya ukurannya cukup besar, memiliki 7 lantai pusat perbelanjaan dan 13 lantai parkir dengan ciri khas utama layout lantai spiral. Layout tersebut memungkinkan pengunjung berpindah lantai tanpa eskalator.
Sebenarnya tempat ini sempat mati suri pada pertengahan dekade 2000-2010. Namun, mal yang dikelola oleh PT Pakuwon Jati kembali menemukan masa kejayaannya ketika jembatan penghubung menuju Stasiun MRT Blok M BCA dibuka pada 2019 lalu. Kala itu, Blok M Plaza memang mengalami revitalisasi besar-besaran. Terutama pada interior dan pilihan outlet-outlet restorannya. Mereka ingin membidik pasar pegawai kantoran kawasan Sudirman yang ingin istirahat makan siang dan pengguna MRT.Â
Blok M Square, penerus kejayaan Aldiron Plaza
Blok M Square berdiri di lahan bekas Aldiron Plaza ini, salah satu pusat perbelanjaan berjenis trade mal terbesar di DKI Jakarta. Lokasi pastinya terletak di sebelah Terminal Bus Blok M. Pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Agung Podomoro Land ini pertama kali dibuka pada 1973 sebagai Aldiron Plaza. Kemudian, tempat itu mengalami renovasi menjadi wujud terkini dan buka kembali pada 2008.Â
Mal ini berukuran cukup besar, terdiri dari sepuluh lantai. Lantai paling diisi oleh Masjid Nurul Iman yang kajian-kajian Islaminya sering diisi oleh ustad-ustad ternama. Sementara, lantai dasarnya diisi oleh lapak buku bekas, pusat sablon, barang-barang antik, dan tentu saja pujaseranya yang terkenal itu. Kemudian, selasar malnya sering diadakan bazaar kuliner dan jajanan viral yang menggugah selera.
M Bloc Space, creative apace anak muda masa kini
M Bloc Space adalah ruang publik kreatif multifungsi yang kini menjadi daya tarik muda-mudi yang ingin nongkrong di wilayah Blok M. Ruang kreatif itu menempati bangunan tua bekas Perum Peruri. M Bloc Space memiliki beberapa fasilitas, di antara lain restoran, coffee shop, toko merchandise kreatif, tembok berhias mural yang Instagramable, supermarket, bar, event hall, hingga concert hall. Setiap weekend, M Bloc Space hampir selalu ramai karena ada saja event yang diadakan disana, mulai dari bazaar, acara launching, galeri seni, hingga konser musik.
Bicara akses, M Bloc Space terbilang sangat strategis. Terletak di Jalan Panglima Polim, creative hub ini dapat dicapai dari halte Transjakarta CSW dan Stasiun MRT ASEAN pada sisi utara, dan terminal di sisi selatan. Selain itu, beberapa trayek bus pengumpan Transjakarta juga berhenti persis di depan gerbang masuknya.
Itulah beberapa perbedaan yang dimiliki oleh Blok M Plaza, Blok M Square, dan M Bloc Space yang penting banget untuk diketahui. Jadi, lain kali kalau kamu mau janjian di kawasan ini, pastikan dulu ketemuannya dimana persisnya. Kalau nggak, nanti bisa nyasar lho, apalagi jarak jalan kaki antar ketiganya lumayan jauh. Hehehe.
Penulis: Wirandra Reyhan Janitra
Editor: Kenia IntanÂ
BACA JUGA Lebih Enak Mengkritik Jakarta ketimbang Jogja yang Baperan dan Mudah Tersinggung karena Cinta Buta
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.