Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Bismania dan Railfans: Penjaga Kewarasan Transportasi Publik Indonesia yang Karut Marut

Dendy Raditya Atmosuwito oleh Dendy Raditya Atmosuwito
12 Oktober 2025
A A
Bismania dan Railfans: Penjaga Kewarasan Transportasi Publik Indonesia yang Karut Marut

Bismania dan Railfans: Penjaga Kewarasan Transportasi Publik Indonesia yang Karut Marut (Jalal Kelink via Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Di sebuah negara di mana puncak kebahagiaan warganya adalah bisa kredit mobil LCGC dan puncak penderitaannya adalah terjebak macet saat berangkat dan pulang kerja, ada sekelompok manusia aneh yang justru menemukan kedamaian di episentrum transportasi publik. Mereka adalah para Bismania dan Railfans.

Mereka adalah kaum-kaum terpilih yang alih-alih mengumpati knalpot di depan mata, malah sengaja datang ke terminal atau stasiun hanya untuk menghirup aroma solar dan mendengar derit rel kereta.

Bagi orang awam, hobi ini mungkin setara anehnya dengan hobi mengumpulkan perangko atau mendengarkan pidato pejabat. Tapi jika kita bedah lebih dalam, hobi ini adalah sebuah bentuk kewarasan tertinggi, sebuah oase di tengah gurun kemacetan yang melanda negeri ini.

Bagi Bismania, terminal adalah katedral

Mari kita mulai dengan kaum Bismania. Habitat utama mereka adalah terminal-terminal antarkota. Bagi mereka, tempat seperti Giwangan atau Pulogebang bukanlah sekadar tempat transit yang bising dan semrawut. Terminal adalah katedral agung bagi para dewa-dewi bermesin diesel. Baunya? Campuran antara parfum solar yang khas, keringat para pejuang urban, dan aroma harapan dari kardus-kardus oleh-oleh. Suaranya? Simfoni klakson telolet, raungan mesin Hino yang sedang dipanaskan, dan teriakan para agen tiket yang lebih meyakinkan dari motivator mana pun.

Bismania melihat bus bukan sekadar sebagai kendaraan. Bus adalah sebuah karya seni berjalan, kapsul miniatur Indonesia yang bergerak. Di dalamnya ada mahasiswa perantau, pekerja pabrik, hingga keluarga yang hendak mudik. Para penggemar bus ini memahami romansa tersebut di level yang lebih tinggi. Mereka bukan cuma penumpang; mereka adalah kurator, kritikus, dan die-hard fans. Mereka hafal silsilah setiap karoseri, dari Adiputro hingga Laksana.

Bahkan, mereka tahu bedanya suara mesin Mercedes-Benz dengan Scania hanya dari getarannya. Mereka adalah quality control tidak resmi yang siap memviralkan PO bus yang pelayanannya payah, sekaligus menjadi tim marketing gratisan bagi PO yang memanjakan penumpangnya.

Railfans dan dunianya

Jika dunia para Bismania adalah panggung rock yang riuh, maka dunia para Railfans adalah teater klasik yang anggun. Dari puisi brutal jalanan, kita beralih ke zen-nya jalur kereta api. Stasiun adalah habitat mereka. Tempat seperti Stasiun Tugu atau Gambir bukanlah sekadar lobi keberangkatan, melainkan portal peradaban. Semuanya serba teratur, terjadwal, dan punya aura yang menenangkan.

Kereta api, bagi mereka, adalah meditasi yang bergerak. Suara ritmis “jeng-jeng-jeng” dari sambungan rel adalah mantra yang menenangkan jiwa. Pemandangan sawah dan pedesaan yang berlari di jendela adalah layar bioskop paling menakjubkan. Tidak ada salip-menyalip ugal-ugalan. Yang ada hanyalah kepastian; kepastian jadwal, kepastian rute, dan kepastian bahwa kita bisa duduk tenang menikmati perjalanan.

Baca Juga:

Konten tidak tersedia

Sebagaimana Bismania di terminal, di sinilah para Railfans menemukan surga mereka. Kaum yang tingkat kesabarannya di atas rata-rata, yang rela berdiri berjam-jam di pinggir rel hanya untuk mengabadikan momen langka sebuah lokomotif seri CC 201 melintas. Mereka adalah sejarawan amatir yang hafal setiap detail perubahan livery KAI dari masa ke masa. Mereka adalah penjaga memori kolektif tentang ular besi yang menjadi tulang punggung mobilitas bangsa ini. Ketika kita hanya peduli pada ketepatan waktu, mereka peduli pada setiap gerbong, setiap lokomotif, dan setiap kisah di baliknya.

Harapan yang terlihat

Jadi, mengapa ada orang yang begitu fanatik pada bus dan kereta? Jawabannya sederhana: karena di tengah karut-marutnya budaya kendaraan pribadi yang melahirkan kemacetan, polusi, dan stres, mereka menemukan harapan. Mereka percaya pada ide komunal bahwa bergerak bersama itu lebih baik daripada bergerak sendiri-sendiri. Hobi mereka adalah sebuah pernyataan politik yang sunyi: kami rindu transportasi publik yang manusiawi, yang bisa diandalkan, dan yang bisa dicintai.

Maka, lain kali jika Anda melihat segerombolan orang dengan kamera ponsel dan DSLR di terminal atau stasiun, jangan buru-buru menganggap mereka aneh. Bisa jadi mereka adalah orang-orang waras yang memilih untuk merayakan perjalanan, bukan sekadar mengeluhkan tujuan yang tak kunjung sampai. Dan di negeri ini, memilih untuk tetap waras adalah sebuah kemewahan.

Penulis: Dendy Raditya Atmosuwito
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bismania Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2025 oleh

Tags: bismaniafoto bisfoto keretarailfans
Dendy Raditya Atmosuwito

Dendy Raditya Atmosuwito

Semoga tulisan saya bermanfaat.

ArtikelTerkait

Konten tidak tersedia
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.