Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Bangga sih Bangga, tapi kalau Bilang UIN SUKA Lebih Unggul ketimbang UGM, Itu mah Bukan Bangga, tapi Halu!

Naufa Izzul Ummam oleh Naufa Izzul Ummam
13 Maret 2024
A A
UIN Sunan Kalijaga Tepati Janji, Maba Tak Menderita Lagi (uin-suka.ac.id) UIN SUKA, UGM, UNY, Jogja

UIN Sunan Kalijaga Tepati Janji, Maba Tak Menderita Lagi (uin-suka.ac.id)

Share on FacebookShare on Twitter

Membaca tulisan mas Ahmad Nadlif dengan judul ​​​​Bukan UGM Atau UNY, UIN Sunan Kalijaga Adalah Kampus Paling Unggul di Jogja membuat perut saya sakit karena tertawa. Bukan hanya saya, teman di samping saya ketika membaca itu juga demikian. Entah apa yang dipikirkan mas Nadlif saat membuat tulisan tersebut. Apa itu hanya bentuk kebanggaan seorang mahasiswa terhadap kampus tempat dia belajar? Mungkin kalau mas Nadlif ngampus di UGM beda cerita, tulisan yang dia buat judulnya pasti akan begini “5 Alasan Kenapa UGM Masih Menjadi Kampus Terbaik di Jogja Sampai Saat Ini.”

Saya di sini bukan mau menjelek-jelekkan UIN SUKA, kampusnya gak buruk kok. Dari kualitas dosen, banyak di antara mereka adalah orang yang sudah punya nama di kancah nasional bahkan internasional. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam misalnya, ada nama-nama seperti Fahruddin Faiz yang terkenal dengan ngaji filsafatnya, Sahiron Syamsuddin penggagas teori Ma’na cum Maghza, Abdul Mustaqim dengan Tafsir Maqasidinya, dan tentu saja Amin Abdullah dengan paradigma Integrasi-Interkoneksi. Anak Ushuluddin mana yang tidak kenal mereka berempat? 

Tapi jujur, 4 indikator terakhir yang dijadikan patokan ‘keunggulan’ UIN SUKA oleh mas Nadlif sebenarnya nggak banget, dia terlalu positif dalam menilai kampus. Malah dalam pandangan saya, beberapa indikator yang diajukan sebenarnya membuat UIN SUKA justru terlihat tidak unggul dibanding UGM dan UNY. Kenapa begitu? Saya jelaskan satu-satu.

UIN SUKA Strategis

Di poin ini saya sepakat dengan Mas Nadlif. Letaknya sangat strategis di jalan utama Solo-Jogja. Teman kelas saya yang mondok di daerah Prambanan jadi tidak perlu repot-repot belok sana belok sini kalau ngampus. Cukup lurus, jalan 15 menitan sampai.

Lokasi ini juga membuat anak UIN SUKA terhindari dari macetnya kota Jogja. Mungkin ada sedikit di gang-gang kecil daerah Sapen. Tapi macetnya jauh tidak separah di pertigaan jalan Colombo, Gejayan. Bandingkan saja pertigaan depan gerbang UNY itu dengan jalanan dekat UIN, apalagi kalau maghrib. 

Ilusi tingginya IPK

Mulai dari sini saya tidak sepakat dengan mas Nadlif, aneh rasanya jika membanggakan tingginya IPK para mahasiswa. Menurut saya justru ini poin yang sangat fatal dan tidak perlu dibanggakan. Coba bayangkan, banyak di antara teman kelas saya yang IPK nya di atas 3.70, tapi kalau ditanya dosen tentang kejelasan teori dari tokoh A semua terdiam seribu bahasa. 

Dosen UIN SUKA dan PTKIN lain–setidaknya di jurusan non-saintek, menurut saya terlalu gampang memberi nilai. Yang selama ini saya lihat, IPK tinggi dari mahasiswa tidak berbanding lurus dengan kemampuan mereka. Bisa saja selama ini mereka dapat nilai tinggi hanya karena rajin hadir, tidak lupa mengerjakan tugas, aktif memberi pertanyaan, kritik dan saran di forum diskusi, atau senantiasa membalas pesan dosen di WA grup. Padahal kalau diukur kemampuannya minim.

Jadi jangan heran kalau banyak wisudawan UIN dengan predikat Cumlaude. Dapat nilai di UIN itu pol mudah banget. Lantas apa yang harus dibanggakan para pemegang IPK tinggi? Kalau teman kelasnya Mas Nadlif insecure dengan IPK tinggi, saya kasih tau, “guys, itu cuma ilusi.” Sebab yang terpenting di bangku perkuliahan adalah tingkat pemahaman kita, bukan semata-mata IPK.

Baca Juga:

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Dulu Malu Bilang Orang Kebumen, Sekarang Malah Bangga: Transformasi Kota yang Bikin Kaget

Lagian situ kok pede banget jadiin IPK sebagai tolok ukur. Memangnya mahasiswa UGM IPK-nya pada jongkok? Situ kalau tahu bisa kejang ndangak-ndangak. Mosok kampus favorit di Jogja mahasiswanya jongkok, kan ya nggak mungkin.

Baca halaman selanjutnya

Kampus sempit, parkiran sulit

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 13 Maret 2024 oleh

Tags: Jalan TimohoJogjakeunggulanUGMUIN Sunan KalijagaUNY
Naufa Izzul Ummam

Naufa Izzul Ummam

Terdoktrin untuk menyukai Chelsea sejak dini.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja Terminal Mojok

4 Hal yang Bikin Purwokerto Nggak Beda Jauh dengan Jogja

29 Mei 2022
Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

20 Juli 2024
catatan perjalanan bandung ke yogyakarta MOJOK.CO

Catatan Perjalanan Naik Motor dari Bandung ke Yogyakarta: Berawal dari Pembangkangan

8 Juli 2020
Ambisi PT KAI Perluas Lempuyangan Bikin Pelaju KRL Jogja Solo Menderita (Unsplash)

Terbitnya SP3 dari PT KAI buat Warga Lempuyangan dan Bayangan Mengerikan Biaya Transport Pelaju KRL Jogja Solo sampai Setengah UMP Jogja

18 Juni 2025
Daripada Bikin Malioboro, Ada Baiknya Magelang Fokus Wisata Seribu Candi Saja

Sudah Saatnya Magelang Menjadi Daerah Istimewa

17 Januari 2023
Jogja dan Lamongan Itu Saudara Kembar: Sama-sama Punya Masalah Upah Rendah, dan Sama-sama Susah Jadi Pemimpin!

Jogja dan Lamongan Itu Saudara Kembar: Sama-sama Punya Masalah Upah Rendah, dan Sama-sama Susah Jadi Pemimpin!

14 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.