Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Biaya Hidup di Surabaya Benar-benar Tinggi, Uang 100 Ribu Seakan Nggak Ada Harganya

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
12 Agustus 2024
A A
Surabaya memang Cocok Jadi Kota Tujuan Belajar, tapi Pikir-piki Dulu kalau Mau Kuliah di Surabaya! biaya hidup di surabaya

Surabaya memang Cocok Jadi Kota Tujuan Belajar, tapi Pikir-piki Dulu kalau Mau Kuliah di Sini!

Share on FacebookShare on Twitter

Mau sehemat apa pun, biaya hidup di Surabaya nggak akan pernah bisa murah. Duit 100 ribu nggak ada harganya di sini

Meskipun masih punya beberapa kekurangan, harus diakui kalau banyak kemudahan yang saya rasakan ketika menetap di Surabaya. Setidaknya Kota Pahlawan lebih unggul soal fasilitas jika dibandingkan dengan daerah tetangga, seperti Sidoarjo dan Gresik.

Namun, ada harga yang harus dibayar untuk bisa menikmati kemudahan ini, yakni biaya hidup yang tinggi.

Tingginya biaya hidup memang masalah umum di kota-kota besar. Misalnya, di Terminal Mojok, Mbak Tiara pernah menyinggung soal sulitnya bertahan hidup dengan gaji Rp5 juta di Jakarta. Meskipun belum seekstrem itu, biaya hidup di Surabaya juga bisa dibilang mahal. Setidaknya merujuk pada pengalaman saya dan teman-teman selama kuliah, bertahan hidup selama seminggu dengan mengandalkan Rp100 ribu itu merupakan hal sulit.

Simulasi frugal living di Surabaya

Sebelum itu, ada 2 alasan saya memilih berpatokan pada Rp100 ribu untuk bertahan hidup dalam seminggu. Pertama, seburuk-buruknya kondisi keuangan, setidaknya saya pasti masih punya Rp100 ribu di rekening. Kedua, merencanakan pengeluaran per minggu jauh lebih mudah daripada perencanaan bulanan.

Selain itu, saya juga membandingkan pengalaman saya dengan pengalaman beberapa teman kuliah yang merantau ke Surabaya. Melalui perbandingan ini, saya akhirnya bisa benar-benar yakin kalau bertahan hidup selama seminggu di Kota Pahlawan dengan mengandalkan uang Rp100 ribu adalah hal yang mustahil.

Saya akan buat simulasi hidup hemat dengan fokus pada kebutuhan transportasi dan konsumsi. Untuk transportasi, saya akan memilih motor sebagai kendaraan utama. Dengan asumsi menggunakan pertalite dan hanya digunakan untuk PP kampus atau kantor ke rumah selama 5 hari, butuh anggaran sekitar Rp50 ribu atau Rp10 ribu per hari.

Sementara untuk makan sehari-hari biasanya saya hanya 2 kali sehari, siang dan malam. Tentu saja alasannya agar lebih hemat pengeluaran. Sebab, dengan pola makan seperti ini saja, artinya saya perlu makan 14 kali dalam seminggu. Harga makanan paling murah di Surabaya adalah Rp8 ribu dengan nasi dan lauk secukupnya.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Artinya, butuh sekitar Rp112 ribu untuk uang makan selama seminggu. Ingat, ini belum termasuk beli minum yang harganya sekitar Rp7 ribu per galon isi ulang.

Mau sehemat apa pun, biaya hidup di Surabaya tak akan bisa murah

Dari perhitungan sederhana saya sebelumnya sudah butuh sekitar Rp169 ribu hanya untuk transportasi dan konsumsi selama seminggu di Surabaya. Bayangkan kalau kalian cuma punya Rp100 ribu di dompet, apa nggak merana dan tersiksa?

Meskipun sebenarnya anggaran untuk makan bisa sedikit lebih murah kalau mau sedikit diakali, misalnya, dengan sering membeli mie instan atau masak sendiri. Masalahnya, kedua hal itu juga nggak berpengaruh signifikan, apalagi mengingat bahan pokok belakangan ini juga mengalami kenaikan harga. Pengeluaranmu akan tetap tinggi dan lebih parahnya ada risiko penyakit berbahaya jika berlebihan konsumsi mie instan.

Itulah sebabnya saya bilang kalau mau sehemat apa pun, biaya hidup di Surabaya nggak akan pernah bisa murah. Bahkan, hitungan saya sebelumnya belum termasuk anggaran untuk sesekali menghibur diri. Percayalah kalau hiburan itu penting, biar hidupmu nggak nelangsa dan berasa Senin terus.

Berapa biaya ideal untuk hidup selama seminggu di Surabaya?

Oleh sebab itu, saya telah membuat rencana anggaran untuk kalian bisa hidup layak selama seminggu di Surabaya. Tolong garis bawahi kalau layak di sini artinya bukan mewah, tapi cukup. Sesederhana kalian bisa memenuhi kebutuhan harian dan sesekali pergi mencari hiburan dengan motoran keliling kota atau sekadar nongkrong di kafe.

Itulah sebabnya, anggaran untuk transportasi ditambah sehari untuk jalan-jalan di malam minggu. Jadi, uang bensin memerlukan biaya sekitar Rp60 ribu. Sementara biaya konsumsi masih sama, yakni Rp147 ribu. Terakhir, budget untuk nongkrong di kafe adalah Rp20 ribu, sesuai dengan harga rata-rata minuman di kafe.

Jadi, untuk bisa hidup layak selama seminggu di Surabaya, kalian memerlukan uang sebesar Rp207 ribu. Jika dikali selama sebulan, menjadi sekitar Rp908 ribu. Gimana? Mahal, kan? Padahal, ini belum menghitung sewa kos, tagihan-tagihan, uang darurat, dan semacamnya, lho.  Ah, sudahlah, saya jadi ikut pusing mikirnya.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Ciri Orang yang Sebaiknya Nggak Usah Jadi Dosen. Pikir Ulang Sebelum Terjun ke Profesi Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2024 oleh

Tags: 100 ribu rupiahbiaya hidup di surabayakosmerantauSurabaya
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Alumnus Sosiologi Universitas Negeri Surabaya. Bekerja sebagai crew event organizer. Suka menonton anime dan drama korea.

ArtikelTerkait

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Kerap Merugikan Banyak Pihak Mojok.co

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

21 November 2025
4 Bunker Peninggalan Belanda di Surabaya yang Masih Berfungsi hingga Kini Terminal Mojok.co

4 Bunker Peninggalan Belanda di Surabaya yang Masih Berfungsi hingga Kini

24 Maret 2022
5 Hal yang Biasa di Surabaya, tapi Jarang Ditemui di Trenggalek Mojok.co

5 Hal yang Biasa di Surabaya, tapi Luar Biasa di Trenggalek

11 November 2025
5 Alasan Perempatan Gedangan Sidoarjo Selalu Macet (Unsplash)

5 Alasan Perempatan Gedangan Sidoarjo Selalu Macet, Salah Satunya Budaya Berkendara yang Amburadul

27 Juli 2025
Orang Surabaya dan Obsesinya terhadap Sambal Petis (Unsplash)

Orang Surabaya dan Obsesinya terhadap Sambal Petis

4 Juni 2024
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

30 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.