Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Biar Kalian Nggak Bingung, Saya Kasih Tahu Bedanya Purwokerto dan Banyumas

Hepi Nuriyawan oleh Hepi Nuriyawan
26 Mei 2023
A A
purwokerto banyumas mojok

purwokerto banyumas mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, kota kelahiranku, Purwokerto, trending di Twitter. Saya sempat bingung ada apa dengan kotaku? Kok tahu-tahu jadi viral di dunia perkicauan? Saya mencari-cari info, dan akhirnya menemukan jawaban. Jawabannya ternyata masalah mati listrik pada malam harinya.

Tapi ada masalah yang jauh lebih penting untuk diketahui. Bukan masalah trending di Twitter. Yaitu menjawab kebingungan orang-orang di luar Banyumas yang bingung membedakan antara Purwokerto dan Banyumas.

Jangankan dari luar Banyumas, yang asli Banyumas pun mungkin juga masih kebingungan dengan dua nama wilayah ini. Termasuk saya sendiri.

Saya pernah bertemu seseorang di warung kopi. Dia asli Semarang. Masih satu Provinsi Jawa Tengah. Dia iseng-iseng bertanya padaku.

“Mas, kamu sih asli mana?”
“Aku asli Purwokerto, mas.”
“Ohh, itu sama Banyumas sih sebelah mana?”

Duh, kok ya pertanyaannya sangat berbobot? Sebagai warga yang cinta tanah kelahiran, tentu kewajibanku untuk menjelaskan secara detail. Tapi ya karena kaget ditanya seperti itu, ditambah faktor lupa penjelasannya, saya jawab semampunya.

“Jadi tuh, Purwokerto itu ya Banyumas, mas. Sama aja sih intinya.”

Saya yakin jawabanku tidak bisa menjawab kebingungannya. Walau secara obrolan dia terkesan sudah ngeh atas jawabanku, pasti dalam benaknya masih timbul puluhan pertanyaan mengenai perbedaannya.

Baca Juga:

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Misalnya begini. Coba bayangkan, lazimnya setiap kabupaten atau kota memiliki satu lembaga negara perwakilan. Akan tetapi, di daerah ini ada lembaga negara perwakilan yang jumlahnya dua. Pengadilan Negeri, pengadilan Agama, dan kantor Kejaksaan Negeri, masing-masing ada dua. Bahkan alun-alunnya pun punya dua. Bingung kan? Sama.

Terdorong pertanyaan teman ngobrol di warung kopi tadi, akhirnya saya mencari jawaban dengan membuka dan membaca beberapa referensi serta pengalaman pribadi terkait mana yang benar, Purwokerto atau Banyumas? Ada Beberapa hal yang harus dipahami terkait dua nama daerah ini.

Purwokerto itu ibu kota Kabupaten Banyumas

Nama Purwokerto sudah dikenal sebagai Ibu Kota Kabupaten Banyumas sekitar 20 tahun yang lalu. Namun, sejak dulu nama Banyumas lebih terkenal dibanding Purwokerto. Karena sejarah awal berdirinya Banyumas yang berasal dari dua buah kadipaten, Kadipaten Pasirluhur dan Kadipaten Wirasaba. Ya mirip kerajaan begitulah.

Nama Purwokerto mulai menunjukkan tajinya manakala pemerintah pusat merencanakan pembentukan Kota Administratif Purwokerto pada Tahun 1998-1999. Sejak saat itu Purwokerto lebih dikenal masyarakat luas, bahkan menggeser posisi nama Banyumas ke posisi ke 2. Maklum, pandangan bahwa kota saat itu dianggap lebih maju dibanding dengan wilayah kabupaten.

Akan tetapi, tahun 1998 terjadi krisis moneter, yang berlanjut ke tahun 1999, menyebabkan rencana pemekaran atau pembentukan Kota Purwokerto menjadi terhenti. Namun, karena sudah dikenal di mana-mana, akhirnya nama itu bertahan sampai sekarang.

Pusat kota

Bukan bermaksud diskriminatif, tetapi itulah keadaan sebenarnya. Purwokerto dikenal dengan jantung kota Kabupaten Banyumas. Area yang terkenal seperti Stasiun, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dan mall itu masuk dalam area Purwokerto. Secara fisik pembangunan, Purwokerto memang terasa lebih dominan dibanding dengan Banyumas.

Selain itu, Purwokerto juga bisa dilihat dari banyaknya kelurahan. Ciri utama yang dikenal dari area kelurahan adalah tidak adanya pemilihan kepala kelurahan alias Lurah (Pemilur). Enggak ada. Semua Lurah beserta pegawai kelurahan berstatus pegawai negeri sipil (PNS) dan ditunjuk langsung oleh Bupati Banyumas.

Kalau Banyumas lebih dikenal dengan kearifan lokal yaitu perdesaan. Jika menemukan suatu area dengan sistem pemerintahan desa, maka disitulah lebih dikenal sebagai Banyumas. Jelas tidak ada keramaian seperti di kota.

Dengan ciri perdesaan, maka jelas disitu terjadi pemilihan kepala desa (Pilkades) yang dilaksanakan 4-6 tahun sekali, tergantung dari kebijakan masing-masing desa. Tidak hanya kepala desa, semua perangkat yang masuk dalam balai desa juga dipilih secara langsung oleh masyarakat desa. Selanjutnya Kades dan jajarannya disahkan jabatannya dengan Surat Keputusan Bupati.

Pembagian wilayah hukum

Keunikan Kabupaten Banyumas yang lain adalah memiliki kantor perwakilan lembaga negara yang berjumlah dua. Lembaga negara tersebut adalah Pengadilan Negeri (PN), Pengadilan Agama (PA), dan Kejaksaan Negeri.

Dengan adanya kantor perwakilan lembaga negara yang lebih dari satu ini, tentu membuat ada konsekuensi hukum yang harus dipatuhi. Salah satunya pembagian wilayah hukum.

Saya pernah mengikuti sidang perkara gugatan sederhana di PN Banyumas. Saya bertanya agak polos mengenai keberadaan dua PN ini kepada salah seorang staf panitera pengganti. Jujur, waktu itu juga bingung mengapa ada dua PN dalam satu kabupaten.

Kata panitera tersebut, wilayah hukum Banyumas terbagi menjadi dua bagian. Patokannya adalah Kecamatan Sokaraja. Jika perkara terjadi di selatan Kecamatan Sokaraja, maka ikut wilayah hukum Banyumas. Sedangkan kalau perkara terjadi di utara Kecamatan Sokaraja, ikut wilayah hukum Purwokerto.

Sebagai contoh konkritnya adalah pengalaman Bulik. Bulik saya (maksudnya Tante) tinggal di Kecamatan Bantarsoka, utara Sokaraja. Namun pernah ditilang di Kecamatan Banyumas yang berada di selatan Sokaraja. Maka, Bulik saya wajib ikut sidang tilang di PN Banyumas.

Dari pembagian tersebut, bisa dianggap sebagai patokan pembeda area mana yang disebut Purwokerto, mana yang disebut Banyumas.

Menurut kabar beredar, tidak akan lama lagi dua daerah itu akan resmi berpisah. Tenang, bukan berpisah jauh-jauhan ala-ala ABG labil. Cuma berpisah secara administratif. Purwokerto akan menjadi kota, sedangkan Banyumas akan menjadi kabupaten dengan wilayah baru.

Rencana yang sempat gagal pada tahun 1998-1999 ini dimunculkan lagi tahun ini. Kemungkinan sebelum pemilu 2024 sudah selesai digodog pembahasannya, dan kita terbebas dari kebingungan selama ini.

Walau pada akhirnya harus berpisah, tapi ingat bahwa Purwokerto dan Banyumas ibarat anak dan ibu. Purwokerto tidak mungkin ada tanpa Banyumas. Sehingga seduluran juga tetap harus dijaga.

Terlebih, kita sudah disatukan oleh satu bahasa ngapak. Ingat, ora ngapak ora kepenak.

BACA JUGA Romantisme Kampus Bengawan dari Ke-uwu-an Sampai Ke-cidro-an dan tulisan Hepi Nuriyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

 

Terakhir diperbarui pada 10 Juli 2023 oleh

Tags: banyumasngapakpurwokerto
Hepi Nuriyawan

Hepi Nuriyawan

Karyawan Swasta. Esais dari Purwokerto

ArtikelTerkait

8 Nama Daerah dengan Awalan Purwo, dari Purwodinatan hingga Purwodadi

8 Nama Daerah dengan Awalan Purwo, dari Purwodinatan hingga Purwodadi

13 September 2022
Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

5 April 2024
Purwokerto, Kota Pensiunan yang Kehilangan Sisi Eksotisnya (Unsplash) jalan satu arah

Purwokerto, Kota Pensiunan yang Makin Kehilangan Identitasnya sebagai Kota Tua yang Eksotis

10 Oktober 2023
Bus Cebong Jaya Membahayakan dan Membuat Saya Trauma (Foto: Instagram Cebongjaya-community)

3 Dosa Sopir Bus Cebong Jaya: Membahayakan Pengendara dan Membuat Saya Trauma

20 September 2023
Lagi di Purwokerto 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai (Unsplash.com)

Lagi di Purwokerto? 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai

16 Oktober 2022
Membayangkan Purwokerto Tanpa Unsoed: Ternyata Nggak Ngenes-Ngenes Amat

Membayangkan Purwokerto Tanpa Unsoed: Ternyata Nggak Ngenes-Ngenes Amat

14 April 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.