Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Betapa Ngerinya Jika Jump Trip Challenge Sampai Masuk ke Dunia Per-TikTok-an Indonesia

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
17 Februari 2020
A A
Betapa Ngerinya Jika Jump Trip Challenge Sampai Masuk ke Dunia Per-TikTok-an Indonesia
Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini muncul begitu banyak postingan di internet terkait keresahan para orang tua siswa di Amerika Latin. Pasalnya saat ini sudah muncul tren baru TikTok yang dikenal dengan sebutan Skullbreaker Challenge atau Jump Trip Challenge. Menurut berita, tantangan yang tengah viral ini diawali dari video tiga orang siswi di negara Meksiko. Lantas kemudian disusul oleh tiga siswa lainnya dari negara Venezuela. Untuk saat ini, video semacam ini juga sudah semakin banyak lagi beredar.

Untuk di Indonesia sendiri sepertinya belum ada dan semoga jangan sampai ada. Tapi dari beberapa cerita teman di medsos, video Jump Trip Challenge ini sudah beredar di beberapa Grup WhatsApp keluarga.

Jump Trip Challenge atau lompatan lelucon ini sendiri merupakan sebuah permainan di TikTok yang diperagakan oleh tiga orang. Dua orang lainnya bekerja sama untuk mengerjai satu temannya yang berada di posisi tengah. Saat mereka melakukan gerakan melompat, dua orang di samping (kanan dan kiri) si korban ini dengan bersamaan menjegal kaki orang yang di tengah. Lalu si korban yang jatuh ini ditertawai bersama. Itulah yang dimaksud leluconnya.

Padahal kalau dipikir-pikir, apa lucunya sih permainan semacam itu? Dengan mata orang awam saja, saya sudah bisa bilang bahwa permainan ini cukup berbahaya dan sangat berisiko akan kematian. Bisa dibayangkan gimana si korban ini bakal jatuh dengan posisi terlentang. Kemungkinan yang bisa kita memprediksi mungkin si korban bisa mengalami kepala bagian belakang bocor hingga gegar otak lalu hilang ingatan kayak di sinetron-sinetron, tulang punggung bisa patah, tulang ekor cidera, atau bisa juga hal ini mengakibatakan kelumpuhan dan cacat seumur hidup. Mungkin para dokter dan ahli kesehatan bisa lebih fasih untuk menerangkan bahaya yang bisa disebabkan oleh permainan ini.

Sebenarnya jenis prank semacam ini tuh hampir sama dengan jenis prank ala-ala anak sekolah di masyarakat kita. Tentu kita tahu kan jenis guyonan tarik kursi yang bikin orang dongkol setengah mati itu? Jadi guyonan ini tuh menyuruh si korban berdiri, lantas saat korban akan duduk di kursinya kembali. Ada seorang teman yang menarik kursinya ke belakang. Sehingga pantat si korban ini langsung dengan kerasnya menghantam lantai.

Meski nggak se-ekstream permainan Jump Trip Challenge, tapi nyatanya guyonan macam ini juga sudah membuat beberapa orang mengalami cidera tulang ekor. Saya sendiri juga pernah jadi korban dari guyonan garing macam ini saat SMP dulu. Untungnya saat itu saya tak mengalami cidera apa-apa kecuali rasa nyeri dan emosi sampai di ubun-ubun. Tapi yang namanya anak muda ya, melihat temannya kesakitan kayak gitu dan marah-marah mereka malah semakin ketawa terbahak-bahak.

Jujur saja saya sangat benci permainan kayak gini, hingga akhirnya saya marah-marah dan maki-maki teman saya itu. Bukan karena apa-apa, tapi ini nanti kalau dibiarkan terus menerus bisa jadi kebiasaan. Dengan saya marah, pelaku langsung meminta maaf dan janji nggak akan mengulanginya lagi. Teman-teman yang lain pun juga mikir lagi kalau mau buat prank semacam ini. Pasalnya, korban di kelas saya itu sudah banyak, tapi mereka cuma diam saja menahan sakit.

Mungkin kalau anak sekolah nggak pernah mikir sampai jauh ya efek dari guyonan mereka itu. Yang mereka tahu itu hanya sekadar hiburan semata. Tapi kalau guyonan bisa berujung petaka bagi orang lain, ini kan nggak lucu sama sekali. Rasanya di-prank kayak gitu tuh sungguh sangat amat menyebalkan sekali. Rasa-rasanya pengin saya tonjok satu-satu itu orang yang ngetawain saya. Apalagi si pelaku, rasanya pengin tak jeburin ke kolam hiu.

Baca Juga:

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Jadi Affiliator TikTok Nyesek, Kelihatan Santai dan Cuan padahal Komisinya Gaib

Yaelah gitu aja baper. Ini bukan masalah baper atau kurang lelucon. Tapi ini sudah masuk ranah menyakiti secara fisik. Yah, untung saja saya nggak kenapa-napa. Gimana kalau berujung cidera dan cacat? Apa maaf saja bisa mengembalikan keadaan seperti semula? Nggak kan?

Kalau hanya sekadar guyonan menyembunyikan tas, menggantung baju olahraga ke langit-langit kelas, sepatu diumpetin di lemari kelas, dan lain-lain itu sih masih bisa diterima dengan ngomel-ngomel. Namun kalau sudah masuk guyonan yang berakibat menciderai itu bukan guyonan lagi, tapi kejahatan yang dibalut dengan lelucon.

Semoga saja tantangan seperti Jump Trip Challenge ini jangan sampai masuk ke Indonesia. Bisa dibayangkan betapa ngerinya dampaknya nanti. Jatuh dari kursi dengan kecepatan yang rendah aja bisa berujung nyeri, apalagi yang melompat dengan kecepatan yang tinggi seperti ini. Semoga anak-anak muda sekarang bisa menyaring tantangan-tantangan yang berfaedah dan unfaedah.

BACA JUGA Semua Orang Akan Akrab dengan TikTok pada Waktunya atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Februari 2020 oleh

Tags: bercandaJump Trip Challengepranktiktok
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Konten Prindapan Sebuah Garis Tipis Antara Hiburan dan Hinaan Terminal Mojok

Konten Prindapan: Sebuah Garis Tipis Antara Hiburan dan Hinaan

4 November 2022
Nia Ramadhani MC raffi ahmad terminal mojok

Sebuah Nasihat dari MC Amatir untuk Nia Ramadhani

2 Februari 2021
Julukan TikTok sebagai "Kandang Monyet" Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya

Julukan TikTok sebagai “Kandang Monyet” Sama Sekali Tak Berlebihan, Saya Kena Mental Melihat Konten-kontennya

24 Agustus 2024
TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify

27 Maret 2024
Sisi Seleb Tiktok Sisca Kohl yang Patut Kita Teladani terminal mojok

Jangan Melihat dari Satu Sisi Saja, Ada Juga kok Hal-hal yang Bisa Kita Teladani dari Seorang Sisca Kohl

5 April 2021
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.