Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Betapa Meruginya Orang-orang yang Nggak Menyertakan Pare dalam Seporsi Siomay

Intan Ekapratiwi oleh Intan Ekapratiwi
2 Februari 2025
A A
Betapa Meruginya Orang-orang yang Nggak Menyertakan Pare dalam Seporsi Siomay

Betapa Meruginya Orang-orang yang Nggak Menyertakan Pare dalam Seporsi Siomay (Serenity via WIkimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Makan siomay pakai pare lah. Kalau nggak ya kurang sedap~

Siapa yang nggak tahu siomay? Jajanan satu ini cukup populer di lidah orang Indonesia. Kita bisa menjumpai penjual jajanan ini dengan mudah, entah yang mangkal dan buka kedai atau yang keliling gerobakan. Saking favoritnya jajanan satu ini, Mbak Kenia, salah satu redaktur Terminal Mojok, memasukkannya ke dalam kasta makanan dengan bumbu kacang yang rasanya paling enak.

Mengutip Detik, siomay sebenarnya salah satu jenis dimsum yang populer. Bentuknya bulat berupa adonan basah lalu dibungkus adonan yang ditipiskan. Di Indonesia, kita lebih mengenal siomay Bandung, nah, kuliner satu ini merupakan adaptasi dari bentuk aslinya.

Seporsi siomay biasanya berisikan siomay, kentang, kol, tahu, telur, hingga pare. Semua bahan itu kemudian dipotong-potong dan disiram dengan sambal kacang plus jeruk limau. Rasa siomay yang terbuat dari adonan ikan–biasanya ikan tenggiri–gurih dengan tekstur kenyal. Rasa tersebut kemudian berpadu dengan kondimen lainnya yang sudah saya sebutkan, menghasilkan rasa yang kaya.

Akan tetapi, tak sedikit orang yang merasa aneh dengan kebiasaan mencampur pare ke dalam siomay. Mereka berpendapat, sayuran hijau ini justru merusak rasa karena cenderung pahit. 

Pare hadir sebagai penyeimbang rasa

Saya kerap mendapat sorotan tajam dari teman-teman ketika jajan siomay bersama. Biasanya, penjual memang akan bertanya pada pembeli apa saja yang mau dimasukkan ke dalam piring. Kalau sudah begitu, tentu saja saya akan mengikutsertakan pare ke dalam piring saya. Masalahnya, begitu ada sayur hijau berbintil ini, orang bakal mengomentari dengan mengatakan, “Memangnya enak pakai pare? Kan pahit.”

Gini, Gaes. Pahitnya pare justru bisa menyeimbangkan rasa gurih, pedas, dan manis dari siomay yang sudah diguyur sambal kacang. Kombinasi rasa antara siomay, kentang, kol, tahu, pare, dan sambal kacang justu membuatnya semakin nikmat. Lagi pula, pare yang biasa diikutsertakan para penjual jajanan ini umumnya nggak begitu pahit. 

Para penjual biasanya mengolah pare terlebih dulu agar rasanya nggak pahit. Beberapa cara yang digunakan antara lain merebus sayur ini dalam air garam, atau menggosoknya dengan garam. Dengan begitu rasa pahit pada pare bisa diminimalisir dan lebih mudah diterima lidah kita.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare: Info Penting dari Orang Dalam

3 “Dosa” Pedagang Siomay Keliling yang Merugikan Pembeli: Ini Siomay atau Karet Ban?

Lagian memangnya kalian nggak enek kalau makan siomay yang gurih dan manis gitu aja? Pakai pare yang pahit lah biar rasanya lebih balance~

Kehadiran pare membuat tampilan siomay jadi nggak monoton

Selain membuat rasa dalam seporsi siomay jadi lebih kaya dan balance, kehadiran sayur pahit ini juga menolong penampilan jajanan satu ini. Coba kalian pikir baik-baik, kalau dalam seporsi siomay cuma ada siomay, tahu, kentang, kol, dan telur, kelihatannya jadi nggak berwarna, kan? Penampilannya datar aja gitu nggak ada seger-segernya.

Nah, pare hijau dengan bentuk unik dan khas yang berbintil-bintil membuat penampilan jajanan ini jadi nggak monoton. Lebih berwarna-warni gitu. Ada warna putih dari tahu, kuning dari kentang, hijau muda dari kol, dan hijau dari pare. Semua bahan itu kemudian disiram sambal kacang yang berwarna kecokelatan, lalu ditambah saus kemerahan dan kecap yang kehitaman. Lebih cakep, kan.

Pare punya banyak manfaat bagi kesehatan

Siapa sangka kalau sayur yang pahit dan jadi musuh banyak orang itu diam-diam punya banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Mengutip Halodoc, pare bisa menurunkan gula darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menjaga kesehatan pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, hingga membantu menurunkan berat badan. Selain itu, pare juga bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, lho.

Jadi, jangan anggap aneh lagi pare dalam seporsi siomay. Soalnya udah ketahuan kalau sayuran satu ini ternyata banyak manfaatnya. Nggak cuma sebagai penyeimbang rasa dan mempercantik penampilan siomay, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita. Mulai sekarang jangan skip pare dalam siomay yang kalian pesan, deh.

Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Kasta Siomay Enak di Jogja, Silakan Coba dan Buktikan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Februari 2025 oleh

Tags: Paresiomay
Intan Ekapratiwi

Intan Ekapratiwi

Redaktur Terminal Mojok yang suka nonton drama Korea.

ArtikelTerkait

3 Ciri Siomay Enak Dilihat dari Gerobak Penjualnya, Mata Pembeli Harus Jeli

3 “Dosa” Pedagang Siomay Keliling yang Merugikan Pembeli: Ini Siomay atau Karet Ban?

16 Juli 2025
Pare, Kota yang Dianggap Sebagai Destinasi Pelarian

Pare, Kota yang Dianggap Sebagai Destinasi Pelarian

24 Maret 2020
Anggapan Sesat Seputar Kampung Inggris Pare yang Beredar di Masyarakat. Kamu Masih Percaya Nomor Berapa? kediri

Anggapan Sesat Seputar Kampung Inggris Pare yang Beredar di Masyarakat. Kamu Masih Percaya Nomor Berapa?

12 Juli 2024
Siomay dan Batagor di Jogja Nggak Ada yang Enak bagi Lidah Orang Bandung

Siomay dan Batagor di Jogja Nggak Ada yang Enak bagi Lidah Orang Bandung

27 Mei 2025
Sudah Saatnya Stasiun Pare Kediri Dihidupkan Lagi, agar Akses ke Pare Tak Lagi Sulit dan Mahal!

Sudah Saatnya Stasiun Pare Kediri Dihidupkan Lagi, agar Akses ke Pare Tak Lagi Sulit dan Mahal!

22 Juni 2025
3 Ciri Siomay Enak Dilihat dari Gerobak Penjualnya, Mata Pembeli Harus Jeli

3 Ciri Siomay Enak Dilihat dari Gerobak Penjualnya, Mata Pembeli Harus Jeli

1 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.