Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Betapa Menjengkelkannya Ngopi Bareng Investor Awam

Ferry Kurniawan oleh Ferry Kurniawan
11 Juni 2021
A A
investor kaya hanya modal rebahan trading forex platform investasi dunia saham tips investasi binomo trading trader forex saham mojok

tips investasi binomo trading trader saham mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini, anak muda tengah digandrungi aktivitas secara daring melalui ponsel pintarnya. Fenomena tersebut semakin meningkat pada saat pandemik Covid-19 terjadi, ditambah dengan pemberlakuan aktivitas dari dalam rumah. Salah satu aktivitas yang sedang ramai dilakukan yakni belanja online, namun yang tak kalah ramai peminatnya adalah investasi. Ditengah perekonomian dan pertumbuhan bisnis dunia yang tertekan akibat pandemik, sehingga menciptakan peluang bagi para investor baru untuk berinvestasi di Pasar Modal Domestik.

Investor dari kalangan anak muda terus bertumbuh pesat dan jumlahnya mendominasi investor di dalam negeri. Merujuk data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 29 Januari 2021 sebanyak 75 persen dari total investor saham domestik diisi oleh investor usia muda di bawah 40 tahun. Dengan jumlah 1.393.014 investor, merupakan kenaikan pesat investor muda yang berkecimpung dalam instrumen investasi sepanjang tahun lalu.

Menariknya, kesadaran atau melek investasi anak muda ini juga ramai menjadi perbincangan yang cukup serius. Fenomena tersebut dapat dijumpai di tempat-tempat mereka nongkrong dan bahkan warung kopi sekalipun diisi pembahasan seputar investasi. Mulai dari platform yang digunakan, jenis instrumen, produk, dan portofolio investasi. Bahkan mereka tak jarang pula melebar membahas indeks saham sampai pada bursa efek harian yang naik turun, membuat jantung berdebar-debar.

Bertambahnya pelaku investasi yang berasal dari kalangan muda, berdampak pada munculnya beberapa fintech baru. Dengan memanfaatkan booming melek investasi, fintech tersebut berlomba-lomba untuk menyita perhatian melalui iklan di beberapa media sosial. Adanya iklan layanan finansial belakangan ini memang sangat gencar dan tak jarang mengganggu waktu berselancar di media sosial. Masalahnya bukan soal pada tempat beriklan, namun kurangnya pemahaman investor awam yang dikhawatirkan terjerumus pada layanan finansial bodong sehingga malah merugikannya.

Fenomena yang sedang rame-ramenya ini juga sering dipertanyakan, apakah peningkatan investor muda memang murni melek informasi atau hanya sekedar ikut-ikutan agar tak dianggap gagap investasi. Pertanyaan semacam itu tentu menjadi kekhawatiran sebab, jika sumber dana untuk berinvestasi bukan berasal dari hasil simpanan dengan manajemen finansial yang baik, melainkan dari pinjaman online maupun kredit langsung. Hal ini berkorelasi juga dengan maraknya iklan pinjaman online (pinjol) baru bermunculan yang belum tentu jelas asal usul dan jaminannya.

Sebagian besar anak muda menggunakan dana lebih untuk ditabung atau digunakan untuk berbagai instrumen investasi. Tentu dengan konteks perencanaan keuangan yang baik, bisa jadi sebagai langkah tepat untuk tujuan jangka panjang. Namun bila investasi semata-mata hanya agar tak ketinggalan jaman, bisa jadi perilaku ini tergolong sebagai fear of missing out (FOMO). Sebuah perilaku dalam era digital yang melakukan tindakan tertentu sekedar mengikuti rekomendasi influencer atau grup investasi. Ketika telah melakukan rekomendasi tersebut, namun investor awam tadi malah merugi karena tidak dengan pemahaman dan perencanaan yang baik.

Berkembangnya fenomena investasi dari kalangan muda, tanpa terkecuali saya sendiri juga merasakan atmosfer perinvestasian duniawi belakangan ini. Sebagai orang yang awam dalam investasi, tentu saya tidak ambil pusing untuk mengambil keputusan dan tidak juga lebay dalam menyikapi perubahan instrumen investasi. Sialnya bagi medioker investasi, seringkali dikelilingi oleh perilaku para investor awam yang cukup menyebalkan. Barangkali mereka yang menyebalkan ini juga termasuk dalam perilaku FOMO, pasalnya kerap dijumpai unggahan pada status WhatsApp-nya yang memamerkan pencapaian ataupun gagap saat menyikapi pergerakan bursa efek harian.

Tidak hanya itu saja, para investor FOMO ini menyita perhatian yang memalukan ketika membahas perinvestasian di tempat mereka berkumpul, misalnya warung kopi terdekat. Pembahasan naik atau turunnya portofolio yang sebenarnya biasa-biasa saja malah dibikin heboh, seakan merugi tujuh turunan dengan bunga sepuluh persen. Bahkan penyesalannya memilih produk investasi itu tak luput dari pembahasannya, sampai mempengaruhi orang disekitarnya untuk tidak memilih produk tersebut. Para medioker investasi tentunya tak habis pikir melihat perilaku FOMO investor awam seperti itu, yang kadang hanya dibicarakan dalam hatinya ketika menjumpainya.

Baca Juga:

Belajar Trading Saham agar Cepat Kaya seperti Timothy Ronald, Malah Berujung Rungkad

Bagikan Spotify Wrapped Kalian, Biarkan Orang yang Benci Makin Benci dan Makin Terlihat Tolol

Lalu mau sampai kapan makhluk yang menjengkelkan ini terus berkembang, bukannya investasi perkara yang biasa-biasa saja. Tidak perlu juga menyikapi dengan heboh yang mengharuskan orang lain untuk menyaksikannya, atau menganggap yang lain dengan gaptek dan bukan golongannya, buang waktu saja. Daripada berperilaku seperti itu, bukankah lebih baik memperdalam pengetahuan finansial terkait investasi dengan mengikuti kelas-kelas online yang tersebar banyak di media sosial. Sudahlah, obrolan warung cukup menjadi sarana informasi sepintas saja seperti kabar burung yang silih berganti hinggap di ranting pohon. Barangkali pepatah benar, kalau musik koplo masuk kota sedangkan saham sudah masuk desa.

BACA JUGA Investasi Reksadana, Investasi yang Cocok untuk Kalian yang Nggak Mau Ribet 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: FOMOinvestorKeuangan Terminalsaham
Ferry Kurniawan

Ferry Kurniawan

Si bungsu yang disuruh kuliah.

ArtikelTerkait

Purbalingga, Kota Indah Tanpa Mall Gara-gara Bersebelahan dengan Purwokerto kabupaten purbalingga

Purbalingga, Kota Indah Tanpa Mall Gara-gara Bersebelahan dengan Purwokerto

3 November 2023
uang kripto cryptocurrency aplikasi trading kripto cryptocurrency mojok

Sebelum Trading Kripto, Pelajari Dulu Aplikasi Layanannya

11 Februari 2021
Taruhan 500 Juta demi Diet Ivan Gunawan, Bagaimana Aspek Perpajakannya_ terminal mojok

Taruhan 500 Juta demi Diet Ivan Gunawan, Bagaimana Aspek Perpajakannya?

24 Juli 2021
Bukit JLS Pantai Sine Tulungagung, Tempat Berkumpulnya Manusia Taruhan Nyawa demi Konten Media Sosial

Bukit JLS Pantai Sine Tulungagung, Tempat Berkumpulnya Manusia Taruhan Nyawa demi Konten Media Sosial

10 Januari 2024
Robot Trading: Niatnya Untung, Seringnya Buntung

Robot Trading: Niatnya Untung, Seringnya Buntung

19 Januari 2022
Semua Boleh Mendaki Gunung, Tidak Perlu Takut Dianggap FOMO

Semua Boleh Mendaki Gunung, Tidak Perlu Takut Dianggap FOMO

27 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.