Apa yang dibayangkan anak ndeso seperti saya ketika punya kesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah Eropa? Iya betul, salju. Bagi anak yang cuma bisa main es serut, saya tentu punya cita-cita untuk main salju di Inggris.
Seperti yang kita semua tahu, musim di Inggris “resminya” dibagi menjadi 4, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Saya katakan resminya karena seringnya cuaca di Inggris ini nggak resmi sesuai musimnya. Bahkan ungkapan yang populer di sini itu “don’t believe English weather” alias nggak usah percaya sama cuaca Inggris, mbelgedhes kayak omongan mantanmu. Bahkan lebih sadis ada yang bilang, “English weather is like woman” alias cuaca Inggris ini kayak perempuan, labil. Sebagai perempuan, tentu saya nggak setuju, dong. Wong nyatanya menurut saya, saya ini nggak labil, kok nggak tahu menurut suami saya.
Saking mbelgedhesnya, pernah suatu ketika di bulan Juli, bulan yang harusnya panas-panasnya, saya mengantar teman yang baru datang dari Indonesia untuk jalan-jalan. Kami berangkat pukul 10 pagi di mana matahari terik dan panas. Lantaran sudah kebal dengan janji-janji manis cuaca Inggris, saya berangkat dengan membawa rain coat alias jas hujan. Teman ini tentu saja protes, lha wong panas terik gini kok bawa rain coat. Saya cuma mbatin dalam hati, rasakan saja nanti.
Ndilalah, 30 menit kemudian pas kami lagi menikmati es krim di bangku taman, hujan tiba-tiba turun tanpa ampun. Teman saya langsung pontang-panting mencari tempat berteduh, sementara saya ya enteng saja pakai rain coat tadi. Dia ngomel gara-gara cuaca yang tadinya panas, lha kok tiba-tiba hujan. For your information, cuaca di Inggris ini bisa sehari 4 musim, lho. Subuh salju, agak siang panas terik, terus tiba-tiba mendung, dan kemudian hujan deras. Itu sudah biasa~
Nah, ramalan cuacanya pun nggak kalah mbelgedhesnya. Ramalan cuaca ini wajib untuk orang di Inggris karena cuaca yang sering ababil. Ngecek ramalan cuaca tiap pagi itu harus dan jadi rutinitas. Tapi, untuk orang Indonesia macam saya, ramalan cuaca ini sering kali menurut saya alay, lebay.
Ceritanya kalau ada cuaca yang ekstrem, BMKG Inggris pasti bakal ngasih warning ke warganya. Warning ini dibagi menjadi 3, yaitu yellow, amber, dan red warning. Kadang saya dapat yellow warning atau amber warning akan ada hujan deras sampai banjir. Yellow warning ini berarti cuaca bakal memengaruhi perjalanan dan mungkin ada sedikit banjir. Sedangkan amber warning artinya peringatan yang cukup berat. Cuaca akan mengganggu perjalanan, kereta akan mengalami delay, banjir, dan kemungkinan mati lampu.
Awal-awal tinggal di Inggris, saya heboh banget ketika dapat amber warning. Saya sudah mikir bakal banjir sehingga saya membatalkan jadwal-jadwal saya di hari itu. Dalam pikiran saya, banjirnya kayak banjir tahunan di kampung saya di Pati. Eh, ternyata hujannya rintik doang dan yang dibilang banjir itu cuma becek genangan air. Lha, kalau becek kayak gini saya pakai mainan air waktu kecil dulu, dan itu menjadi kebahagiaan tiada terkira kala itu.
Belum lagi soal peringatan salju. Sebagai orang dari daerah tropis, tentu ini momen yang saya tunggu-tunggu. Saya sudah membayangkan bisa bikin orang-orangan salju macam yang sering saya lihat di film Home Alone. Ternyata saljunya cuma sak uprit dan hilang tak berbekas diterpa angin seperti kamu. Nggak ada jejak-jejaknya blas! Itupun saya tinggal ambil HP karena mau bikin video, eh sudah berhenti dan hilang saljunya, dong. Mbelgedhes tenan, kan?
Terus, gimana dengan orang Inggris? Mereka nggak kalah mbelgedhesnya. Tiap hari nggak di mana pun, nggak kapan pun, yang diomongin cuacaaa terus. Kalau basa-basi khas orang Indonesia, kan, tanya sudah nikah atau belum, sudah punya anak atau belum. Sementara basa-basi khas orang Inggris ini ya ngomongin cuaca. Ketemu orang di bus, ngomongin cuaca. Antre di supermarket, ngomongin cuaca. Ketemu teman di kantor, yang pertama kali diomongin ya cuaca lagi. Pernah saya ngitung dalam sehari ada 13 orang yang ngomongin cuaca ke saya. Sampe bosen dengerin orang ngomongin cuaca.
Lesson learned. Kalau kamu pengin basa-basi ala orang Inggris, mulailah ngomongin cuaca. Tapi, jangan di depan saya, tak tinggal ngalih, bosen. Kuwi maneh… Kuwi maneh…
BACA JUGA Perkara Mati Listrik, Bekasi dan Inggris Nggak Ada Bedanya.