Bertahun-tahun Menjadi Pelanggan Setia Berujung Selalu Dikecewakan, Akhirnya Saya Memilih Putus Hubungan dengan Indosat

Bertahun-tahun Menjadi Pelanggan Setia Berujung Selalu Dikecewakan, Akhirnya Saya Memilih Putus Hubungan dengan Indosat

Bertahun-tahun Menjadi Pelanggan Setia Berujung Selalu Dikecewakan, Akhirnya Saya Memilih Putus Hubungan dengan Indosat (unsplash.com)

Dear Indosat, kukira hubungan kita istimewa!

Setelah beberapa waktu lalu saya mengomel di Terminal Mojok terkait sulitnya sinyal dan tagihan yang makin melonjak ketika menggunakan provider Indosat, saya sampai di titik akhir kesabaran juga. Kemarin saya memutuskan untuk berhenti berhubungan dengan provider yang identik dengan warna kuning ini. Keputusan ini diperkuat dengan keluhan-keluhan lain yang saya rasakan satu bulan belakangan.

Sebagai informasi, sebelum akhirnya memutuskan berhenti, saya merupakan pengguna pascabayar. Saya menggunakan layanan ini karena nomor ponsel saya sebelumnya sempat hangus dan harus saya aktifkan kembali demi keperluan penting dan mendesak. Sayangnya, berpindah ke layanan pascabayar tidak membuat saya merasakan keuntungan yang berarti, selain nomor ponsel saya bisa aktif kembali.

Tidak bisa tukar poin

Bagi saya, penukaran poin yang didapatkan dari hasil mengisi pulsa atau membayar tagihan paket data tepat waktu jelas sangat berguna. Penawaran mendapatkan tambahan paket data gratis hanya dengan menukarkan beberapa nominal poin jelas cukup menghemat pengeluaran saya untuk beli paket data.

Sayangnya, Indosat terkadang ingkar janji dengan penawaran tersebut. Beberapa kali saya menukarkan poin yang tidak sedikit jumlahnya untuk tambahan paket data, tetapi tidak ada yang masuk di ponsel saya. Buruknya, poin yang saya kumpulkan tetap terpotong karena dicap bahwa penukarannya berhasil. Kalau begini sih rugi di pelanggan, dong!

Baca halaman selanjutnya: Beda CS, beda jawaban…

Beda CS, beda jawaban

Salah satu hal yang harus dipastikan saat ingin membuat keputusan besar ini adalah menghubungi layanan customer service atau CS yang disediakan provider tersebut terlebih dahulu. Jelas kegunaannya untuk mendapatkan pertimbangan dan solusi paling memungkinkan serta menguntungkan. Namun, bagaimana kalau setiap CS justru memberikan jawaban yang berbeda?

Inilah kondisi yang saya alami. Sebelum berkunjung ke Gerai Indosat, saya menghubungi CS di media sosial terlebih dahulu. CS tersebut menyatakan bahwa nomor pascabayar saya tidak bisa dialihkan ke prabayar dengan alasan tidak ada riwayat bahwa nomor yang saya gunakan tercatat sebagai nomor prabayar sebelumnya. Maka, satu-satunya cara agar saya tidak semakin terbebani tagihan adalah menonaktifkan nomornya.

Keesokan harinya, saya memutuskan untuk nonaktif nomor ponsel saya di Gerai Indosat. Namun, CS di gerai tersebut justru menawarkan kembali ke prabayar saja apabila mau. Lho, kata CS lain, saya tidak bisa kembali ke prabayar? Harusnya CS memiliki jawaban yang sama dong agar kami pelanggan tidak kebingungan memutuskan pilihan.

Tagihan pascabayar Indosat di luar nalar

Selama hampir 4 tahun berlangganan pascabayar Indosat, saya tidak ada keluhan selain biayanya yang memang cukup menguras isi dompet. Hanya saja, bulan lalu tiba-tiba saya mendapatkan informasi ada tagihan sebesar Rp100 ribu masuk ke nomor ponsel saya dengan alasan saya menggunakan tarif dasar.

Paket data saya memang habis ketika masih digunakan untuk berselancar di media sosial sepersekian detik, tetapi saya tidak memiliki pulsa di nomor tersebut. Lha, terus ini dipotong dari apa coba?

Okelah kalau misalnya tagihan Rp100 ribu tersebut saya dapatkan karena menggunakan internet secara brutal yang terhitung dengan pemotongan pulsa, misalnya selama kurun waktu 1 jam. Namun, ini posisinya saya tidak sengaja masih menyalakan internet selama 5 detik sesaat setelah paket data habis, lho. Yang benar sajalah, masa internetan 5 detik saya langsung kena tagihan Rp100 ribu? Sepertinya syarat dan ketentuan soal pemakaian internet ini perlu dikaji ulang.

Itulah tiga hal yang akhirnya membuat saya memilih menyudahi hubungan bertahun-tahun saya dengan Indosat. Masa saya harus mengeluarkan uang untuk kebutuhan tersier yang bahkan lebih besar dari uang jajan saya setiap bulan, sih? Rugi bandar, dong.

Seandainya Indosat berbenah, saya tidak sungkan kok untuk kembali lagi jadi pelanggan setia. Tapi kalau selalu merugikan pelanggan begini, berpaling ke provider lain adalah hal yang tidak salah untuk dilakukan.

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Indosat Harusnya Introspeksi dan Berbenah supaya Nggak Bikin Pelanggan Tambah Kecewa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version