Warga Bantul nggak usah jauh-jauh ke Kaliurang untuk ikutan Lava Tour Merapi. Cukup berkendara di Jalan Bibis Bantul sudah bisa menikmati sensasi Lava Tour Merapi.
Tinggal menghitung hari, Jogja akan dipadati wisatawan. Dan bisa saya tebak nantinya para wisatawan pasti akan menyasar kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Kopi Klotok. Atau mungkin saja bagi wisatawan yang lebih suka pengalaman berlibur di alam akan mencoba sensasi berpetualang dengan mobil Jeep di Lava Tour Merapi.
Sebagai warga Jogja asli, saya ingin mengaku bahwa saya belum pernah mencoba opsi terakhir tersebut. Alasan pertama tentu saja karena lokasi Lava Tour Merapi terbilang sangat jauh dari tempat tinggal saya. Alasan lainnya adalah di kepala saya sudah ada gambaran gimana rasanya ikut Lava Tour Merapi karena saya berkendara di Jalan Bibis Bantul. Hm, kok bisa hanya karena kerap berkendara di Jalan Bibis Bantul saya jadi punya gambaran Lava Tour Merapi? Sini saya jelaskan.
Daftar Isi
Pengalaman ikut Lava Tour Merapi
Saya coba menanyakan ke salah satu teman saya yang acap kali menjajal lokasi wisata viral. Ternyata dia sudah merasakan pengalaman ikut Lava Tour Merapi tiga tahun lalu.
Menurutnya, wisata Lava Tour Merapi adalah opsi paling nyaman bagi para wisatawan yang ingin menjelajah alam terbuka, tetapi enggan berjalan kaki. Pasalnya, wisatawan tinggal naik Jeep saja untuk menyusuri rute yang dipilih. Plus sudah ada pemandu wisata yang asyik diajak ngobrol. Dia kemudian menceritakan pengalamannya yang membuat saya tiba-tiba teringat pada kondisi Jalan Bibis Bantul.
Ketika saya bertanya apakah masih ingin berkunjung lagi ke sana dalam waktu dekat, teman saya mengangguk. Namun dia juga mengatakan bahwa perlu waktu untuk menabung terlebih dulu mengingat biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti Lava Tour Merapi tak sedikit.
Sudah waktunya Jalan Bibis Bantul tampil!
Alasan biaya yang cukup mahal untuk ikut wisata Lava Tour Merapi yang dilontarkan teman saya jelas merupakan sebuah celah bagi saya untuk terus mempromosikan Bantul. Saya harus melakukan ini biar nggak disepelekan terus, juga untuk membuka mata warga non-Bantul bahwa hidup di sini akan membuat penghuninya selalu merasa cukup.
Lantaran teman saya harus menabung untuk kembali mengikuti Lava Tour Merapi, saya kemudian menawarkan alternatif padanya untuk datang ke Jalan Bibis yang berada di Kasihan Bantul. Saya nggak sekadar asbun, lho. Memang betul ini adalah solusi paling praktis. Dengan atmosfer hampir serupa, melintas di Jalan Bibis jauh lebih hemat karena nggak perlu mengeluarkan uang.
Jalan Bibis Bantul miniatur Lava Tour Merapi
Saya dapat mengatakan bahwa melintas di Jalan Bibis Bantul akhir-akhir ini seperti ikut Lava Tour Merapi. Pasalnya, aspal di jalan ini semakin tak karuan bentuknya. Beberapa lubang semakin membesar karena nggak segera ditangani dengan baik. Belum lagi kontur jalannya yang berpasir dan penuh kerikil, memberikan sensasi deg-degan bagi pengendara motor yang khawatir kendaraannya bakal tergelincir.
Terlebih saat musim hujan seperti sekarang yang intensitasnya beberapa kali terbilang deras, menambah sensasi ketika melintas Jalan Bibis. Aspal jalan yang tadinya berlubang jadi terisi dengan genangan air. Sistem drainase yang jelek membuat Jalan Bibis Bantul jadi langganan banjir. Jelas kalau sudah begini kondisinya bakal menimbulkan ciprat-cipratan air dengan pengendara lain setiap melintas. Mirip Lava Tour banget, to?
Satu perbedaan antara Lava Tour Merapi dan Jalan Bibis
Saking miripnya, saya hanya menemukan satu perbedaan yang paling kentara, yakni jenis transportasi yang digunakan. Semisal warga Bantul, khususnya daerah Bangunjiwo dan Kasihan, sepakat berpindah dari moda transportasi motor ke mobil Jeep, saya bisa pastikan sih kalau melintas Jalan Bibis akan memberikan atmosfer yang sangat mirip seperti di Lava Tour Merapi.
Itulah mengapa akhirnya saya telah merasa cukup tinggal di Bantul saja tanpa perlu merasakan wisata Lava Tour Merapi. Jadi, kapan kamu mau mencoba miniatur Lava Tour Merapi di Jalan Bibis Bantul ini?
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.