Dosen yang perhatian terhadap mahasiswa semester tua perlu diberi penghargaan setinggi-tingginya
Ada beragam cerita tentang dunia kampus dan seisinya. Seperti mahasiswa dengan kisah cintanya. Atau perjalanan mahasiswa saat masih aktif di ormawa. Semua kisah kampus, selalu seru untuk dikulik.
Selain mahasiswa, biasanya dalam sebuah cerita tentang kampus dari seseorang, selalu ada pembahasan tentang dosen. Sayangnya, cerita terkait dosen yang kerap muncul, selalu membahas dosen killer. Atau, membahas dosen yang support mahasiswa berprestasi, baik secara akademik, maupun non akademik.
Padahal cerita terkait dosen nggak selalu itu melulu. Ada juga unsung hero yang jarang terekspos, yaitu dosen yang mau mengurus mahasiswa semester tua. Menurut saya, dosen jenis ini perlu diberi penghargaan lebih dari kampus. Sebab, kerja mereka jauh lebih berat, dan meski mereka melakukannya pure karena perhatian, tetap saja harus diberi perhatian.
Balada semester tua
Mahasiswa semester tua itu ngurus skripsi segan, DO tak mau. Biasanya, mahasiswa semester tua, sudah jarang beredar di dalam kampus. Apa pun alasannya, menemui mereka di kampus lebih susah ketimbang naik gaji.
Jadi secara data di pihak akademik ada, tapi wujudnya jarang terlihat. Dosen perlu melakukan usaha dan perhatian ekstra, untuk mengorek informasi dan mencari tau kesibukan si mahasiswa semester tua. Selain data, dosen wajib tau progres pengerjaan skripsi para mahasiswa semester tua. Agar sang dosen, bisa menangani mahasiswa semester tua, dengan cara-cara yang tepat.
Kerja-kerja seperti ini memang tugas mereka, tapi perlu untuk diapresiasi. Ingat, mahasiswa harusnya mandiri. Kalau memang mau lulus, ya berusaha. Uluran tangan tak bisa dijadikan pegangan tiap saat.
Tertelan bumi, susah dihubungi
Menghubungi mahasiswa semester tua itu nggak mudah. Kadang, nomor hape yang terdata di kampus, sudah nggak aktif. Nanya ke teman-teman angkatannya, nggak semua punya nomor dia. Kadang, lebih mudah nyari nomor mantan, ketimbang nomor mahasiswa semester tua.
Kalau sudah dapat nomornya, masalah bukan berarti kelar. Kadang, mahasiswa yang dihubungi ternyata menyerah dengan kuliahnya, dengan alasan apa pun. Tapi ada dosen yang tetap menyemangati mahasiswa tersebut agar menyelesaikan apa yang telah ia mulai.
Bahkan tak jarang ada dosen yang mau menggalang dana untuk membantu mahasiswa yang terkendala dana. Dosen seperti ini memang layak diberi penghargaan tinggi. Di dunia pendidikan yang fokusnya adalah meraup untung sebesar mungkin, masih ada yang peduli untuk saling berbagi.
Perkara skripsi yang memang ngeri
Saya kira momok skripsi itu lintas angkatan, semuanya bergidik ngeri mendengar kata skripsi. Meski nantinya dalam pengerjaan dibantu oleh pembimbing, nyatanya, banyak pembimbing yang alih-alih membantu, malah jadi tembok yang tak bisa diruntuhkan.
Tapi, terkadang, ada dosen yang pengertian dan membantu mahasiswa tua agar bisa menembus rintangan terakhir. Entah mereka menawari ganti pembimbing, atau melobi pembimbing agar tak terlalu keras dalam membimbing. Kadang dosbing yang keras itu hanya perlu diberi pengertian agar mereka melunak.
Masak yang kayak gini nggak diberi penghargaan?
Kenapa dosen model begini harus diberi penghargaan? Selain karena memang lebih effort dalam meluluskan mahasiswa, secara tak langsung pegawai model seperti ini bisa membantu jurusan agar jadi lebih baik. Contoh paling sahih ya, membantu akreditasi jurusan.
Nih ya, kalian mahasiswa tua perlu pahami, kalau makin banyak mahasiswa telat lulus atau malah DO, yang terancam itu akreditasi jurusan kalian. Kalau sampe tertunda kelulusan kalian, yang sedih nggak cuman orang tua, tapi ya jurusan, secara mereka terdampak langsung atas hal tersebut. Menaikkan akreditasi itu susah, menurunkannya gampang banget.
Jadi dosen yang perhatian dengan mahasiswa tua ini, selain perlu diberi penghargaan, ya harus diperbanyak. Benar mahasiswa lah yang pada akhirnya harus berusaha meluluskan dirinya, tapi selama bisa saling membantu kenapa tidak?
Begitu sekiranya beberapa pertimbangan yang membuat dosen yang mengurus mahasiswa semester tua, wajib diberikan penghargaan. Jasa-jasa seperti ini, memang jarang dapat perhatian khusus. Tapi akan sangat membekas dalam diri si mahasiswa semester tua.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Ragam Jenis Mahasiswa Tingkat Akhir