Konon jatuh cinta dimulai dari sebuah tatapan. Kutipan “dari mata turun ke hati” pun populer di kalangan orang yang jatuh cinta ketika melihat paras lawan jenis yang memikat dan bikin penasaran.
Namun dengan berkembangnya teknologi terutama media sosial, kutipan “dari mata turun ke hati ini” nampaknya sudah tidak terlalu relevan dan tergantikan dengan jatuh cinta yang berawal dari tulisan. Yappp, banyak sekali cerita sejoli yang berawal dari berbalas tulisan lalu merasa cocok satu sama lain. Kalau dahulu proses jatuh cinta dimulai dengan ketemuan dulu baru minta kontak, nah kalau sekarang tuker kontak dulu baru ketemuan.
Kalau di dalam salah satu cerpen dalam buku “Rectoverso” milik Dee, ada kisah seorang perempuan yang mencintai seorang laki-laki yang hanya bisa dia gapai punggungnya saja, baginya melihat punggung lelaki itu saja rasanya sudah lebih dari cukup. Rasa cintanya memang begitu sederhana. Kalau saat ini berbeda, bahkan dari sebuah tulisan saja seseorang bisa jatuh cinta dengan mudahnya, memang kata-kata sejatinya adalah senjata rayuan yang paling ampuh! Betul kan?
Ada cerita tentang teman saya, suatu hari teman saya tidak sengaja melihat sebuah blog, awalnya hanya lihat-lihat saja ternyata tulisan pemilik blog tersebut sebut saja si A kok relate sekali dengan apa yang teman saya rasakan saat itu, lama-kelamaan teman saya jadi pengikut blog si A.
Setiap tulisan-tulisan baru yang dia posting si A di blognya bagaikan surat cinta buat teman saya karena setiap tulisannya sukses mambuat teman saya senyum-senyum sendiri bak seseorang yang habis menerima rayuan manis dari kekasihnya.
Kriteria pasangan idaman di mata teman saya perlahan luntur dengan tulisannya si A, dari dalam diri teman saya hanya ingin suatu saat bisa ketemu si penulis ini. Hingga suatu hari tulisan baru muncul di blognya si A, tulisan itu menceritakan tentang dirinya dan kekasihnya, hari itu juga teman saya patah hati… patah hati dengan seseorang yang dia temui lewat tulisannya saja.
Sadar atau tidak, tidak jarang sebuah tulisan dapat menjadi media yang menggambarkan gaya berpikir seseorang: hal-hal yang disukainya, atau pun ungkapan perasaan yang sedang dia rasakan. Apalagi jika gaya bahasa yang digunakan dalam tulisan tersebut menyenangkan untuk dibaca, rasanya seperti mengobrol bebas secara tidak langsung dengan penulis tersebut padahal ya realitanya itu hanya hal-hal yang kita rasa-rasa saja tuh~
Dari situ akhirnya timbul perasaan seperti cocok satu sama lain, lalu menjadi awal mulanya cinta timbul dan tumbuh.
Dilansir dari Liputan 6 ada empat alasan utama mengapa seseorang bisa jatuh cinta. Pertama kelebihan yang dikagumi, kelebihan di sini bisa saja karena pola pikirnya yang berbeda, kecerdasan yang terlihat dari tulisannya dan lainnya.
Kedua, kecocokan saat beriteraksi, chemistry bisa hadir melalui kenyamanan saat berkomunikasi seperti yang saya bilang sebelumnya, jika melihat tulisan dengan gaya tulisan yang enak dibaca rasanya seperti tidak langsung sedang mengobrol dengan penulisnya.
Ketiga, punya ketertarikan yang sama, pasti jika bertemu dengan seseorang dengan ketertarikan yang sama bisa saja hobi yang sama atau pendapat yang sama rasanya seperti menemukan koneksi yang bikin tertarik untuk mencari tau lebih banyak, jadi bikin penasara gitu~ udududuu~
Dari situlah akan timbul rasa nyaman yang menjadi alasan keempat, rasa nyaman karena merasa cocok dengan hobi atau kesukaan yang sama, interaksi yang berjalan intens lama-kelamaan akan membuat rasa nyaman itu hadir dengan sendirinya. Ah mungkin saja alasan-alasan itu yang kamu rasakan saat membaca tulisannya, iya kan? Ngakuu!
Jatuh cinta lewat tulisan ini menurut saya adalah cara jatuh cinta yang lebih apa adanya, karena tanpa berekspetasi apa pun hanya lewat tulisannya dibuat percaya dan yakin dengan semudah itu. Tanpa butuh memenuhi kriteria mau dia rupawan, badannya bagus, atau penampilannya oke. Cukup dengan membaca tulisannya rasanya dia udah jadi sosok yang cocok-cocok saja dijadikan kekasih. Ya tetap saja pada akhirnya jatuh cinta selalu berhasil membuat siapapun jadi buta~
BACA JUGA Tulisan dan Memori yang Terbatas dan tulisan Fanisa Putri lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.