Bentuk Istana Negara Baru yang Pas Itu Bukan Garuda Raksasa, tapi Mobil Pickup Suzuki

suzuki pickup istana negara mojok

suzuki pickup istana negara mojok

Belakangan lagi geger perkara desain Istana Negara yang berbentuk burung Garuda gede. Desain yang jadi salah satu dari 12 desain yang ikut dalam sayembara desain Istana Negara tersebut menuai banyak polemik. Yang menang sih bentuk istana mirip kek rumah adat gitu, tapi yang jadi sorotan desain burung Garuda itu sih.

Ya ngana pikir aja, Garuda segede itu kalau sampe beneran jadi desain Istana Negara, bisa dicengin negara lain kita. Negara kita bisa dicengin ngefans sama Falcon sampe segitunya, atau orang-orang Indo kebanyakan main game RPG sampe diimplementasi ke bentuk bangunan resmi. Garuda gede gitu kan kek bos-bos game RPG gitu.

Bisa jadi ntar kalau dibangun, tiba-tiba ada sekumpulan bocah dengan wajah berminyak bau warnet kumpul di depan istana. Bikin party, biar dapet drop item.

Kalau tanya kenapa ada orang yang kepikiran bikin Istana Negara pake bentuk Garuda segede Godzilla gitu, sebab ada tiga syarat yang diajukan oleh Kementerian PUPR untuk sayembaranya. Pertama, mencerminkan peradaban Indonesia. Kedua, ramah lingkungan. Ketiga, futuristik.

Wajar aja kalau hal pertama yang kepikiran adalah garuda, soalnya emang itu lambang negara kita. Lagu “Garuda di Dadaku” juga terkenal, bikin orang makin terngiang-ngiang akan garuda jika ngomongin Indonesia. Masih kurang? Kalau ngomongin Crush Gear, pasti kalian keingetannya Garuda Eagle.

Tapi, saya punya satu usulan desain Istana Negara yang jelas-jelas memenuhi ketiga syarat tersebut, dan nyatanya benar-benar hadir di kehidupan masyarakat. Dan desain yang saya tawarkan adalah desain berbentuk mobil pickup Suzuki.

Lho, saya nggak bercanda ini. Dan di titik ini, udah nggak ada lagi yang aneh. Desain garuda segitu gede dianggep nggak aneh, masak pickup Suzuki dianggep aneh. Standar ganda, ckckck.

Kenapa harus berbentuk mobil pickup, soalnya mobil pickup memang benar-benar hadir dalam peradaban Indonesia. Mobil pickup hadir di tiap kelas sosial yang ada di Indonesia. Buat orang kaya, itu mungkin jadi mobil pengangkut. Buat kelas pekerja, khususon pedagang, bisa buat angkat sayur, daging, kambing, dan barang-barang yang sekiranya umum diangkut.

Buat orang desa, mobil pickup adalah moda transportasi yang sering dipakai untuk perjalanan antardesa. Bisa dalam rangka kondangan, sparing bola dengan kampung sebelah, atau tilik tetangga yang sakit di rumah sakit daerah lain.

Dan ini yang paling penting. Ketika ada kecelakaan di jalan raya, mobil pickup adalah mobil yang akan diberhentikan duluan buat ngangkut korban ketika ambulans tak segera datang. Kalian pasti dalam hidup pernah liat hal kek gini di jalan. Kecuali kalau Sisca Kohl baca ini. Sa yakin dia baca ini sambil bikin es krim udang, atau es krim kembang tujuh rupa.

Sisca Kohl pasti kaget kalau kembang tujuh rupa harganya nggak sampe lima puluh ribu. Dia mungkin kaget ada uang di bawah lima puluh ribu. Terus dia akhirnya bikin konten es krim kembang tujuh rupa, waktu dicoba dia bilang enak.

Orang kaya kok ya ra nggenah ilate.

Balik lagi ke mobil pickup.

Syarat pertama sudah terpenuhi, maka kita beralih ke syarat kedua. Syarat kedua adalah ramah lingkungan, dan mobil pickup Suzuki ini udah jelas ramah lingkungan. Lha wong nggak ada AC-nya kok. Apalagi yang duduk di belakang, sampe minta AC sebaiknya dilempar aja itu ke mana gitu. Perkara emisi gas buang mah pikir belakangan. Kek paham-paham aje lau.

Nah, syarat ketiga adalah futuristik, dan bagi saya mobil pickup Suzuki itu futuristik. Kenapa? Ya selama ada orang dagan model asongan dan gerobak, ya mobil pickup Suzuki itu bakal tetep futuristik. Lha futuristik itu relatif kan? Maksudnya orang Indo masih pada heboh sama kata consent, jadi ya harusnya nggak kaku-kaku amat lah sama syarat futuristik ini.

Wong masih pada percaya zodiak kok ngomongin futuristik, haesh ngising beling.

Jadi kesimpulan saya, desain pickup Suzuki adalah desain yang paling pas untuk Istana Negara baru nanti. Kalau ada yang bilang konyol, nggak usah dimasukin hati lah. Maksudnya, negara udah sering bikin kebijakan konyol, macam Omnibus Law sama pengurangan hari libur demi mengurangi penyebaran corona. Kalau desain Istana Negara bentuknya mobil pickup gitu ya wajar laaah.

Eh, perasaan jam segini nggak ada tukang nasi goreng muter di kompleks sini.

Sumber gambar: YouTube Suzuki Indonesia.

BACA JUGA Carry Pick Up, Solusi Berotot Tanpa Harus Ngegym dan artikel Rizky Prasetya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version