Kita semua sudah tidak asing lagi dengan stereotip motor yang dipakai cewek cepat rusak. Beda dengan hape yang katanya justru awet dipakai cewek, motor malah rusak kalau dipakai kaum Hawa.
Nah pertanyaannya adalah, apakah stereotip tersebut benar, ataukah hanya sekedar hoax yang tidak berdasar?
Maka dari itu,saya akan mencoba mengungkap kebenaran stereotip ini, dan kita bedah bersama.
Daftar Isi
Oli motor adalah kunci
Katanya, cewek nggak pernah tau kapan oli diganti, beberapa malah nggak mau ganti. Alasannya, olinya masih ada. Ya… bener sih. Tapi nggak gitu konsepnya.
Tapi apakah perkara ini hanya ada pada cewek? Ah, nggak juga. Coba deh tanya, berapa banyak kawan kalian yang cowok yang tahu kapan oli diganti. Beberapa tahu, beberapa nggak, beberapa tahu, tapi bodo amat. Nah, kalau gini gimana?
Motor cewek cepat rusak ini jadi nggak valid kalau lihat fakta banyak cowok yang nggak peduli sama motor mereka. Rusaknya sih, tinggal nunggu waktu aja. Dan memang, perkara kayak gini nggak mengenal gender.
Misal cowok lebih banyak yang lebih tahu perkara ganti oli, tak berarti mereka bebas dari motor rusak. Wong namanya kelalaian itu nggak pernah kenal gender.
Kurang pengetahuan
Banyak dari kaum hawa yang beranggapan kalau bengkel itu scam. Biaya servis yang membengkak dianggap akal-akalan bengkel saja. Tapi sebenarnya, lagi-lagi, ini perkara pengetahuan saja.
Katakanlah faktanya benar banyak cewek malas atau nggak mau ke bengkel, dan nggak percaya apa yang bengkel bilang, tapi itu bukan karena mereka nggak mau tahu. Kesadaran akan pentingnya pengetahuan motor itu jarang banget ditanamkan ke mereka.
Coba, motor cewek itu biasanya yang servis siapa? Kakak/adik/bapaknya kan? Kenapa coba? Ya karena mereka menganggap itu tugas cowok. Kalau nggak dikenalin, kapan bakal paham?
Keterampilan mengemudi yang kurang bikin motor cewek cepat rusak
Katanya, keterampilan mengemudi cewek itu nggak sejago cowok. Makanya, berimbas ke motor cewek yang cepat rusak. Ya kalau ugal-ugalan mengemudinya, gimana nggak cepet rusak?
Ini mah, makin nggak berdasar.
Meski legenda berkata bahwa ibu-ibu sein kiri belok kanan itu nyata adanya, tapi itu nggak berpengaruh apa-apa ke motor. Malah yang saya lihat, cowok jauh lebih ugal-ugalan perkara berkendara. Geber gas nggak pake aturan kan jelas lebih lekat pada cowok. Gimana ceritanya malah cewek yang kena stigma?
Kalau masalah kemahiran berkendara, memang, cowok terlihat lebih unggul. Cuman ya, perkara jam terbang dan pemahaman aja sih. Nyatanya ya banyak cewek yang bisa berkendara secara benar, dan banyak juga cowok yang tolol dalam berkendara.
Jadi, kemampuan berkendara cewek tak berarti bikin motor cewek cepat rusak. Ini logika aneh sih.
Kesimpulannya gimana? Kalau bilang semua tergantung pengendara, pasti normatif kedengarannya. Tapi mau gimana lagi, motor cewek cepat rusak itu memang stereotip yang perlu diteliti lagi kebenarannya.
Jangan-jangan memang benar, karena memang itulah yang ditemui para montir bengkel. Tapi lagi-lagi, perlu diteliti lagi.
Kita perlu para montir bengkel menuliskan faktanya berdasar pengalaman mereka nih, jadi, semoga aja ada montir yang menulis tentang hal ini.
Penulis: Pebri
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Tipe Motor yang Paling Cocok untuk Perempuan